citox.
TS
citox.
Agar Pemerintahannya Stabil: Golkar, Demokrat & PPP akan Bergabung di Kabinet JKW?
Parpol Gajah Siap Bergabung ke Jokowi, Golkar & Demokrat
(tentu dengan imbalan jabatan menteri di kabinet Jokowi)

JK Segera Undang 33 DPD Golkar Syukuran
MINGGU, 20 JULI 2014 , 14:58:00

Ketua Koordinator Eksponen Tri Karya Golkar, Zainal Bintang mengatakan, acaranya nanti syukuran penetapan pasangan nomor urut 2, Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019, dibarengi buka puasa bersama.

Menurut rencana, acara diadakan di salah satu hotel bintang lima di bilangan Jakarta Selatan pada 24 Juli mendatang. Keputusan pelaksaanaan acara ini disepakati dalam pertemuan antara JK dengan tokoh-tokoh Tri Karya Golkar yang datang ke rumah kediaman JK di Kebayoran Baru, Sabtu (19/7) pagi. Mereka yang bertemu JK adalah Agung Laksono, Fahmi Idris, Zainal Bintang, Andi Mattalatta,Yorris Raweyai dan Lawrence Siburian.

Dalam pertemuan tersebut dibahas persiapan syukuran dengan 33 DPD Golkar Propinsi. "Acara ini sangat wajar dan Islami, tidak ada politiknya. Sebagai umat beragama, wajar mensyukuri setiap anugerah dari Allah Swt," kata Zainal Bintang secara tertulis kepada wartawan di Jakarta, Minggu (20/7). Menurut Zainal pula, jika ada yang keberatan dengan acara JK tersebut, maka rasa keimanan orang tersebut patut dipertanyakan, "Orang mau bersyukur kok dipersoalkan, dasar kurang kerjaan," imbuhnya.

Bintang juga bilang saat ini tengah berlangsung komunikasi yang intensif antara 33 pimpinan DPD Golkar Propinsi dengan JK maupun dengan tokoh – tokoh Eksponen Ormas Tri Karya Golkar. Satu sama lain saling bertukar informasi dalam pertemuan itu mengenai sikon Partai Golkar saat ini dan gambarannya di masa depan. “Terus terang dari hasil komunikasi kami dengan teman – teman di daerah, ada kerinduan untuk menyatukan hati dan pikiran. Ada rasa sesal melihat kenyatan dimana saat ini Golkar yang kami besarkan terancam pecah dan ter kotak – kotak," ungkap Bintang yang dikenal sangat aktif mengkritisi kinerja Aburizal Bakrie.

Sejatinya Golkar itu, lanjut dia, adalah instrumen untuk kepentingan kebangsaan. Namun belakangan internal beringin menilai Golkar jatuh menjadi alat kepentingan pribadi. "Ini yang memperihatinkan," kata dia menekankan. "Jalan keluarnya, yaa Munas dalam tahun ini juga," imbuh Bintang yang mengaku dia bersama tokoh senior Tri Karya Golkar sedang menggodok persiapan Munas tersebut.
http://m.jpnn.com/news.php?id=247349


Golkar Makin Panas, Agung Setuju Ical Segera Dilengserkan
Sabtu, 12 Jul 2014 09:17 WIB

MedanBisnis - Jakarta. Pasca Pilpres,gejolak internal di tubuh partai beringin bergerak makin kencang. Gerakan penggeseran Aburizal Bakrie (Ical) dari kursi Ketua Umum Partai Golkar yang sebelumnya disuarakan poros muda Golkar makin meluas. Bahkan, kini Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono mendukung percepatan pelengseran Ical lewat musyawarah nasional (Munas) dari jadwal Oktober 2015.
"Masa bakti itu berakhir tahun 2014, jadi kalau ada yang menyatakan diundur sampai 2015 itu bertentangan dengan anggaran dasar," tandas Agung, di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (11/7).

Agung yang menjabat Menko Kesra ini ingin DPP Golkar menggelar Rapimnas pasca pengumuman pemenang Pilpres dari KPU. Di Rapimnas itu, dibicarakan persiapan menggelar Munas tahun ini. "Usul saya itu, menurut saya, setelah pileg, wajarlah ada Rapimnas, untuk menampung yang kaya gini (desakan percepat Munas-red). Lebih elegan," ujarnya.

Agung terus terang akan maju sebagai calon ketum di Munas. Dia ingin menjadi ketum Golkar selanjutnya. Ia mengaku didorong oleh Kosgoro, salah satu ormas pendiri Golkar, untuk maju. Sekarang dia menunggu kepastian pelaksanaan Munas. "Tahun lalu Kosgoro, ormas Golkar, mendukung saya sebagai kandidat (ketua umum). Cuma Munasnya kapan nggak tahu. Maka menurut AD/ART tahun ini," ujarnya.

Menurutnya, Munas digelar tahun ini, bukan di Oktober 2015, jadwal yang ditetapkan DPP Golkar. Karena, berdasarkan AD/ART, Ical hanya diamanatkan memimpin Golkar selama 5 tahun. "Tentunya wajib dilaksanakan oleh kepengurusan sekarang di bawah kepemimpinan Ical, untuk masa baktinya 5 tahun sejak Oktober 2009," tutur Agung.

Sebelumnya, kalangan kader muda Golkar mendorong percepatan Munas untuk melengserkan Ical karena dinilai gagal memimpin partai beringin. Desakan kini datang dari tiga pendiri Partai Golkar ((Tri Karya), terdiri MKGR, SOKSI, dan Kosgoro 57. Mereka menilai kepemimpinan Ical gagal membawa kemajuan bagi Golkar. "Kita lihat tanggal 22 Juli setelah pengumuman KPU. Kita rencanakan lebih cepat bulan September," kata pendiri Golkar yang juga pendiri SOKSI, Suhardiman, di Sekretariat Tri Karya, Jakarta.
http://medanbisnisdaily.com/news/rea.../#.U9LYOKglmSo


Demi Kebaikan, Demokrat Bisa Merapat ke Jokowi
Kamis, 24 Juli 2014 , 06:15:00

JAKARTA - Terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia ketujuh membuat peta perpolitikan bergejolak, Rabu (23/7). Sejumlah partai politik yang awalnya mendukung pasangan Prabowo Subianto -Hatta Rajasa mulai ancang-ancang banting setir dan bergabung dengan Pemerintahan Presiden RI terpilih, Joko Widodo. Begitu pula yang terjadi dengan Partai Demokrat.

Indikasi merapatnya partai berlambang mercy besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin saat dijumpai usai melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Kantor KemenkumHAM, Jakarta Rabu (23/7) kemarin. "Saya kira Demokrat selalu siap menyesuaikan diri manakala untuk sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk menyumbang pikiran dan tenaga," katanya menjawab pertanyaan wartawan perihal posisi Demokrat kelak.

Amir menegaskan, Demokrat tidak hanya siap bergabung dalam tataran pemerintahan, melainkan juga siap diajak memperkuat koalisi partai yang mengusung Jokowi di parlemen nanti. Demokrat, sambung dia, bisa menjadi faktor penyeimbang di parlemen apabila memang bergabung dalam koalisi Jokowi di parlemen. "Saya kira itu juga tugas mulia yang sangat siap untuk Demokrat jalani," papar dia.

Lebih lanjut, Amir mengungkapkan banyak kader Demokrat yang tertarik untuk bergabung dengan kubu Joko Widodo baik dalam legislatif maupun dalam pemerintahan. Namun keputusan resmi bergabung tidaknya Demokrat dengan Jokowi sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum Partai Demokrat, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Segala sesuatu biasanya ketua umum. Bagaimana arah dari ketua umum, itulah yang wajib kita ikuti. Walaupun beliau bertanya juga kepada kami tapi beliaulah yang menjadi penjuru daripada apa yang kami lakukan," kata Amir.
http://www.jpnn.com/read/2014/07/24/...pat-ke-Jokowi-


Partai Demokrat Siap Gabung dengan Pemerintah Jokowi
Rabu, 23 Juli 2014 | 12:58

Jakarta - Ketua Dewan Kehormaan Partai Demokrat (PD) Amir Syamsuddin mengindikasikan partainya akan bergabung dengan pemerintahan Presiden RI terpilih, Joko Widodo. "Saya kira Demokrat selalu siap menyesuaikan diri, manakala untuk yang sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk menyumbang pikiran dan tenaga," kata Amir yang ditemui di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (23/7).

Tak hanya dalam tataran pemerintahan, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ini juga siap diajak memperkuat koalisi partai yang mengusung Jokowi di parlemen nanti. Demokrat, kata Amir bisa menjadi faktor penyeimbang di parlemen apabila memang bergabung dalam koalisi Jokowi di parlemen.

Amir mengungkapkan, banyak kader Demokrat yang tertarik untuk bergabung dengan pihak pemenang pemilu, baik legislatif maupun presiden. Namun keputusan resmi soal bergabung tidaknya dengan Jokowi, ungkap Amir, berada di tangan Ketua Umum PD. "Segala sesuatu biasanya ketua umum. Bagaimana arah dari ketua umum, itulah yang wajib kita ikuti," kata Amir.
http://www.beritasatu.com/nasional/1...ah-jokowi.html

PPP siap-siap bergabung ke Jokowi-JK
Senin, 21 Juli 2014 21:19 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin bersiap untuk bergabung dengan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang diperkirakan menjadi pemenang pemilu presiden. "Langkah untuk mendukung pemerintahan mendatang tidak diputuskan secara gegabah tetapi sudah melalui pertimbangan mendalam," kata Wakil Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa, di Jakarta, Senin.

Menurut Suharso, Ketua Majelis Syariah PPP, KH Maimun Zubair, juga menyarankan agar PPP turut mendukung pemerintah demi kemaslahatan umat. Suharso menjelaskan, dirinya bersama beberapa pimpinan PPP mengunjungi KH Maimun Zubair di kediamannya di Jawa Tengah, pada akhir pekan lalu. "Pada pertemuan tersebut, Mbah Moen (KH Maimun Zubair--red) meminta PPP menerima hasil KPU dan mendukung pemerintahan ke depan. Mayoritas DPW PPP di Indonesia menginginkan hal yang sama," kata dia.

Mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) tersebut mengungkapkan, perubahan sikap politik PPP harus dilakukan melalui mekanisme partai sesuai dengan amanah AD/ART, bukan oleh individu-individu. Suharso menambahkan, ia sudah mendapat informasi jika Hatta Rajasa merasa legawa terhadap apapun hasil KPU dan bahkan putra pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amin Rais, Ahmad Hanafi Rais, juga sudah memberikan ucapan selamat.
http://www.antaranews.com/berita/445...g-ke-jokowi-jk

-------------------------------

Akhirnya koalisi gemuk lagi ... emoticon-Big Grin

Karena ada sekitar 34 pos Kementerian, maka kalau Golkar masuk (termasuk yang berasal dari orang-orang JK), plus yang dari Demokrat dan PPP, maka setidaknya separuh pos Kementerian itu akan diberikan Jokowi ke elit-elit parpol itu (termasuk parpol koalisi awal yaitu Nasdem, KB dan Hanura).

Satu-satunya cara Jokowi kalau menginginkan kabinetnya baik dan professional, adalah dia harus mengajukan syarat ke parpol-parpol itu harus diwakili oleh personil yang emmang betul-betul professional yang diamanahi mereka (bukan berasal dari politisi parpol-parpol ybs).
Diubah oleh citox. 25-07-2014 22:47
0
1.3K
6
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan