Jakarta, Seorang terpidana mati kasus pembunuhan di Arizona menjalani eksekusi yang kontroversial. Tidak langsung tewas, napasnya sempat tersengal-sengal sebanyak 600 kali sebelum akhirnya benar-benar tewas 2 jam setelah disuntik mati.
Joseph Wood (55), sang terpidana adalah pelaku pembunuhan mantan pacarnya Debra Diets berikut ayahnya Eugene Dietz pada 1989. Dikutip dari BBC, Kamis (24/7/2014), ia menjalani hukuman mati dengan cara suntik mati dengan kombinasi obat tertentu.
Normalnya, suntikan ini akan membunuhnya dalam waktu 10 menit sehingga tidak terlalu menyiksa di detik-detik terakhir dalam hidupnya. Namun yang terjadi, lebih dari 1 jam kemudian Wood masih bernapas meski tersengal-sengal.
Wood dinyatakan tewas pada pukul 15:49 waktu setempat, sedangkan eksekusinya sendiri dilakukan pada pukul 13.52.
Pengacara mencatat, kliennya tersiksa selama 1 jam 57 menit sebelum akhirnya tewas. Sebelum eksekusi dilakukan, pengacara sempat meminta detail obat yang digunakan untuk eksekusi. Namun, pengadilan hanya menginformasikan bahwa jenis obatnya adalah kombinasi midazolam dan hydrmorphone. Nama dan perusahaan pembuatnya tidak diungkap.
Eksekusi yang kontroversial semacam ini bukan kali pertama terjadi di Amerika Serikat. Januari silam, seorang terpidana mati di Ohio tersiksa selama 26 menit sebelum akhirnya benar-benar tewas. Sedangkan di Oklahoma, seorang terpidana tewas karena serangan jantung beberapa menit setelah petugas membatalkan proses eksekusi karena kesalahan pemberian obat.