RahmadinataAvatar border
TS
Rahmadinata
surat terbuka untuk kpu
Surat ini saya tulis karena saya merasa prihatin atas sistem pemilihan umum di indonesia yang kacau *RS*
Pertama, Berawal dari tingginya biaya pemilihan umum di indonesia. Menurut Agus Martowardoyo, menteri keuangan republik indonesia, "total biaya pemilu tahun 2014 adalah Rp. 24 Triliun (sumber). Dana sebesar itu, hanya untuk pemilu yang carut marut? Kedua, Belum lagi banyaknya form yang harus digunakan untuk TPS. Sungguh Membingungkan. Ini yang buat carut marut. Kalau ada orang luar kota tidak msuk dpt hrus pakai form A5. Bukan form C1. Seperti yang terjadi di bantul terjadi pemilihan ulang (SUMBER). Banyak waktu yang terbuang disini. Saat petugas pemungutan suara menyelesaikan tugasnya. Ini malh mendaptkan tugas tambahan. Saya tidak yakin warga kembali memilih. Karena banyak yang kerja, tidak libur, enggan memilih ulang. Semua kemungkinan tersebut ada. Ketiga, rawan kecurangan jika tetap menggunakan sistem manual seperti sekarang. Kertas bisa dimanipulasi. Pemanfaatan kertas suara yang tidak terpakai juga merupakan celah dari pemilihan umum ini. Banyak lagi celah uang bisa digunakan untuk curang dalam pemilihan sistem ini
Solusi.
Pertama, menyiapkan sebuah sistem digital pemilihan umum, electronic election. Yang perlu disiapkan untuk memangkas biaya yang terlalu beaar untuk pemilu tahun 2014 ini adalah infrastruktur IT. Server IT untuk bank data. Layar sentuh untuk pemilihan tiap TPS. Tapi yang terpenting dari semuanya adalah sumber daya manusia yang harus disiapkan dengan baik. Mungkin, biaya yang besar tersebut untuk pembelian sekali infrasturktur pemilu.selanjutnya? Hanya biaya maintence. Dan kemunginan biaya servis kerusakan. Hnya berat diawal.selanjutnya biaya yang dikeluarkan tak akan sebesar biaya yang dikeluarkan diawal. Kedua, manfaatkan e-ktp. Elektronik ktp adalah salah satu kemajuan bangsa ini. Kenapa? Dengan elektronik ktp, setiap warga negara tidak memungkinkan untuk memiliki nomor induk kependudukan ganda. Karena semua data direkam. Mulai dari mata, sidik jari. One man One Id. Jika sudah memiliki data tersebut otomatis tidak akan ada orang yg memilih 2kali. Ketiga, sebuah sistem untuk menekan angka kecurangan adalah E-Election. Panggil putra putri terbaik indonesia untuk menangani ini. Program studi sistem informasi universitas jember sudah menggunakan sistem ini untuk pemilihan presiden himpunan mahasiswa sistem informasi unej sejak tahun 2012. Dengan menggunakan id dan kode yg sudah diacak sebelumnya. Maka pemilih tinggal memasukkan kode yang diacak tersebut. Maka akan muncul kandidat calon yang akan dipilih. Ketika dipilih otomatis suara tersiman dan akan terlihat hasilnya dengan cepat ketika TPS ditutup. Inilah yang mengurangi kecurangan, mengurangi banyak waktu yang terbuang, mengurangi biaya yang terlalu besar dan yang terpenting mengurangi quick count yang berbeda. Harapan besar saya untuk negeri yang saya cintai ini adalah agar menjadi negara yang besar, negara yang bermartabat yang memiliki sistem pemilihan umum yang (benar benar) BERSIH, (benar benar) JUJUR, (benar benar) ADIL, (benar benar) LANGSUNG, (benar benar) UMUM, dan (benar benar) RAHASIA. AMIN SALAM dari saya mahasiswa tingkat akhir program studi sistem informasi unej, PESTA DEMOKRASI JURDIL LUBER

Tembusan:
0
574
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan