Semua orang pasti pengen berprestasi, semua orang--itu juga termasuk gue (iya gue orang). Tapi, prestasi gue cuma prestasi cabe-cabean. Adanya sertifikat dengan nilai lumayan doang, gak lebih. Gue bahkan iri dengan kakak gue yang bisa juara 1 Lomba Olimpiade Sains TIK tingkat kota/kabupaten.

Gue biasanya berpikir, kenapa gue bisa tak berprestasi seperti ini. Orang tua gue memberikan gue segala fasilitas, mulai dari XBOX260, PS3, PS2, PS1, Laptop, HP yang totalnya mungkin 20-an, dsb... tapi gue tak pernah membalas kebaikan orang tua gue itu dengan SEBUAH PRESTASI yang mereka inginkan.

GUE MALU JADI ANAK...! GUE MALU...!

Semalaman gue terus berpikir, bagaimana caranya agar gue bisa memberikan sebuah prestasi yang membahagiakan orang tua gue. Gue bahkan sempat nangis memikirkan pengorbanan orang tua gue. Bokap gue berangkat jauh-jauh untuk mengurus proyek demi sekolah gue, nyokap gue bela-belain pergi mencari gue tugas sekolah... LALU APA YANG GUE LAKUIN? Duduk main HO, game?

GUE JADI MERASA BERSALAH!

Dan gue sadar, gue harus mempunyai tujuan dan komitmen hidup. Dan semua itu gue rangkap disini, sebagai pengingat kehidupan gue.

Pacar itu belakangan...

Gue sampai sekarang belum pernah pacaran, karena gue sadar, itu hanya akan menganggu sekolah gue. Gue tahu lo mungkin tidak setuju dengan komitmen gue ini, tapi itulah. Menurut gue gak ada yang namanya pacaran yang baek-baek, yang gak menganggu sekolah.

Adanya :

Cewek : Sayang lagi apa?

Cowok : Lagi belajar sayang. Kamu?

Cewek : Lagi belajar juga.



Watdefak? Yang ada lo lagi baca sms, bernafas, dan pencet-pencet tombol, udah itu doang.



Cowok : OK. Lanjut belajar yah sayang. Semangat!

Cewek : Iya. Aku sayang kamu...

Cowok : Aku juga



Dan semenjak itu kedua insan 'manis' tersebut tidak lanjut belajar, namun hanya memikirkan manis dan gantengnya wajah pacarnya.

Belajar itu kebutuhan

Gue gak akan lagi menganggap belajar itu hanya kewajiban gue sebagai pelajar, tapi gue akan menganggap belajar itu suatu kebutuhan bagi gue. Seperti gue membutuhkan udara untuk hidup, maka gue membutuhkan belajar untuk maju.

Selalu menjadi yang terdepan

Gue selalu minder pada teman-teman sekelas gue yang terkenal akan kepintarannya disekolah. guru-guru banyak memuji mereka, dan bahkan mengeluk-elukan. Ketika gue satu kelompok sama mereka, gue langsung merupakan bagian dari minoritas. Tapi gue akan buktikan kalau gue itu mayor, bukan minor! GUE AKAN BUKTIKAN DENGAN PRESTASI!

Merokok, Minum, Narkoba? OGAAAH!

Ada orang bilang, "Eh, lo kalau nggak ngerokok, minum, narkoba, lo bukan cowok."
NO! FAKYU! (baca: BLESYU)

Cowok itu seseorang yang bisa membahagiakan orang tuanya, yang tidak menjadi beban bagi orang tuanya, bahkan yang bisa menjadi tulang punggung keluarganya. So, jangan bilang cowok kalau belum lakukan hal itu. Merokok, Minum, Narkoba? NGEHANCURIN HIduuup!