yantiqueAvatar border
TS
yantique
Hati2, Timses JKW-JK Bangun Opini Pilpres Curang agar Diulang. TNI-Polri Siap Hadapi
"TIMSES JKW-JK BANGUN OPNI PILPRES CURANG AGAR DIULANG"
Selasa, 01 Juli 2014




OPINI; PEMILU CURANG | PEMILU ULANG ala timses JOKOWI-JK
*by @bang_dw

tweps | ada info dari orang dalam timses jokowi-jk | terkait hasil pilpres 2014 | andai hasil nya prabowo unggul tipis terhadap jokowi

ada rencana untuk mewujudan opini PEMILU DI ULANG karena PEMILU CURANG | daftar daerahnya pun sdh masuk list mereka

aceh | sumatera utara | sumatera barat | sumatera selatan | jawa barat | jawa timur | D.I Yogyakarta | Bali | maluku | sulawesi selatan

NTB | kalbar | kaltim | sulawesi tengah | itulah daftar daerah yang akan mereka jadikan poin pemilu ulang

#informasi dari kawan | mereka sdh tahu potensi kalah suara dari prabowo | hitungan mereka adalah 46 % prabowo - 41 % jokowi-jk

#informasinya | selisih suara yang hanya 5% itu yang akan mereka 'mainkan' | dengan menuntut pemilu ulang didaerah yang tadi saya sebutkan

target pemilu ulang dengan alasan pemilu curang | pun sdh mereka opinikan lewat spanduk spanduk yg menuliskan seolah olah mereka menang 60%

mereka sedang melancarkan #opini bahwa suara jokowi-jk adalah 60% | ibarat kata | mendahulukan hasil sebelum hasil asli keluar

gaya gaya mirip kampanye ala PKI | bermain opini sesat | lalu akhirnya menyalahkan pemerintah | dan ujungnya chaos dan pemilu ulang | #ngeri

kini segala cara akan mereka lakukan | asal | menang | termasuk melalui gerakan kekerasan dan intimidasi di daerah kantong suara prabowo

opini dan agitasi propaganda | akan mereka perjuangkan melalui tabloid 99 yang akan mereka sebarkan | cc @irfanomics

dengan jualan suara mereka adalah 60% kalau tidak seperti itu hasilnya | MAKA PEMILU CURANG | itu sebuah doktrin alam bawah sadar

coba lihat gerakan gerakan yang mereka lakukan

demikian opini pemilu ulang pemilu curang ala timses jokowi | sudah sepatutnya bagi kita semua mewaspadai nya
*sumber: https://twitter.com/bang_dw
http://www.pkspiyungan.org/2014/07/t...i-pilpres.html



 


"Satgas Anti Pilpres Curang" di Kepala Jokowi
26 Juni 2014 17:55 wib

Metrotvnews.com, Jakarta: Calon Presiden Joko Widodo hari ini menghadiri Apel Siaga Satgas Relawan Jokowi-JK, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, hari ini. Sebelum meyampaikan orasi politiknya, Jokowi meminta ribuan relawan yang hadir untuk duduk.

Pantaun Metrotvnews.com, sesuai arahan dari tim pemenangan Jokowi-JK, Maruarar Sirait, ribuan relawan yang hadir ikut serta duduk dengan para koordinator relawan.

"Bapak Jokowi sudah duduk, masak yang lain enggak mau duduk?," pinta Maruar Kepada ribuan pendukung.

Sesaat Ribuan massa yang memadati Parkir Timur Senayan tersebut duduk mengikuti arahan dari tim pemenagan Jokowi-JK ini. Kemudian diiringi dengan hadirnya Jokowi, dengan mengenakan baju Kotak-kotak dan berbalut ikat kepala bertuliskan "Satgas Anti Pilpres Curang" untuk berorasi politik.
http://pemilu.metrotvnews.com/read/2...-kepala-jokowi


Panglima TNI Jamin Keamanan Pilpres
08 Mei 2014 21:45

PONTIANAK- Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Moeldoko menjaminan keamanan di dalam negeri menjelang pelaksanaan Pemilihan Langsung Presiden dan Wakil Presiden tanggal 9 Juli 2014 mendatang.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena situasi keamaman di dalam negeri sudah sangat kondusif,” kata Jendral Moeldoko dalam kunjungan kerjanya di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (8/5/2014).

 Menurut Moeldoko, seluruh potensi konflik yang ada di dalam negeri sudah diantisipasi, sehingga segenap komponen masyarakat mesti menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani.

Dikatakan Moeldoko, TNI dan Polri tetap netral menghadapi Pemilu Presiden tanggal 9 Juli 2014 mendatang. Jika ada terbukti yang terlibat, tetap diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
http://sinarharapan.co/news/read/140...manan-Pilpres-

Polisi Petakan Titik Rawan Kerusuhan Pilpres 2014
Rabu, 28 Mei 2014 | 19:07 WIB

suarasurabaya.net - Potensi kerawanan pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 bisa terjadi di beberapa tahapan selama pelaksanaan Pemilu. Pihak kepolisian sendiri, sudah melakukan antisipasi dengan menempatkan ribuan personel gabungan di 4.034 TPS di Kota Surabaya.

"Menjelang Pilpres 2014 ini kita sudah melakukan antisipasi kerawanan-kerawanan yang terjadi dalam pelaksanaan Pemiluhan Presideb 2014 khususnya di Surabaya dengan menempatkan ribuan personel," kata AKBP Sudamiran Kabag Ops Polrestabes Surabaya pada suarasurabaya.net.

AKBP Sudamiran mengatakan, Polrestabes Surabaya dalam pengamanan pemilu 2014 menggunakan pola pengamanan aman dengan pola 2:5:10. Artinya sebanyak 5 TPS diamankan 2 polisi dan 10 personel Linmas. Sedangkan untuk situasi rawan 2 TPS diamankan 2 polisi dan 4 personel Linmas.

Dia jugua menjelaskan, potensi kerawanan selama pendistribusian logistik diantaranaya bencana alam, keterlambatan logistik di tempat pengiriman, kerusakan alat transportasi pengiriman, peralatan atau perlengkapan dicuri, sabotase, pengadangan dan pengerusakan, pemalsuan surat suara dan kecelakaan lalu lintas.

"Potensi kerawanan juga bisa terjadi pada saat pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih. Misalnya rekayasa DPT dengan modus pemalsuan data penduduk, DPT ganda dan data pemilih tidak valid dengan modus penduduk yang sudah meninggal masih terdaftar dalam DPT," ujar dia.

Sedangkan dalam masa kampanye, kata Sudamiran, potensi kerawanan juga potensi besar terjadi diantaranya rusuh massal, sabotase, teror, ancaman atau pendulikan. Selain itu pelanggaran kecelakaan lalu lintas, tidak sesuai jadwal, di luar tempat yang ditentukan, merusak atribut kampanye calon lain, konflik antar pendukung calon dan politik uang.

"Masa tenang juga tidak menjamin tidak ada potensi kerawanan. Misalnya sabotase, teror, ancaman, kecurangan, kampanye tersebung money politic, intimidasi dan provokasi serta massa terpengaruh untuk melaksanakan golput," katanya.

Kegiatan pemungutan duara, kata Sudamiran, juga memiliki potensi kerawanan diantaranya, sabotase, pengancaman money politic, intimidasi dan pemaksaan, salah cetak surat suara, saksi tidak lengkap, KPPS dan coblosi surat suara sendiri, penghitungan tidak seuai dengan fakta surat suara, tutup TPS atau menghitung suara sebelum waktunya, perusakan TPS atau logistik pemilu dan saksi tidak mau tanda tangan.

Kegiatan rekap dan penghitungan suara memilik potensi kerawanan protes dari elemen masyarakat, sabotase, manipulasi, konflik antara pihak yang menang poin dengan yang kalah serta unjuk rasa penolakan hasil suara di PPK.

AKBP Sudamiran juga mengatakan, kerawanan saat penetapan calon terpilih dan pelantikan juga besar terjadi. Saat penetapan calon terpilih yakni unjuk rasa, pihak yang kalah cari-cari kesalahan pihak menang tuntutan hukum, gerakan massa pendukung untuk unjuk rasa, tindakan anarkis dan pengerusakan serta sikap oposisi pihak yang kalah.

"Pelantikan yang menjadi tahapan akhir memiliki potensi kerawanan pihak yang kalan cari-cari kesalahan pihak yang menang, gerakan massa pendukung untuk unjuk rasa, tindakan anarkis dan pengerusakan serta penggagalan pelantikan," katanya.

Dengan potensi kerawanan yang potensi terjadi pihak kepolisian menyiapkan berbagai upaya-upaya. Diantaranya deteksi dini dengan melakukan identifikasi adanya ancaman dengan melakukan pendataan warga asing atau pendatang dan menggalakkan pertemuan setiap minggu sekali secara bergilir di wilayah RW atau kelurahan.

"Serta melakukan cegah dini dengan melaksanakan operasi yustisi, melakukan penataan bagi warga pendatang yang tidak memiliki kartu identitas serta menghidupkan kembali tamu wajib lapor 1x24 jam.
http://www.suarasurabaya.net/fokus/2...n-Pilpres-2014

Kapolri Telah Siapkan Pengamanan Setiap Tahapan Pilpres
Jum'at, 13 Jun 2014

Jakarta (Antara) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Sutarman menyatakan, pihaknya telah menyiapkan pengamanan yang memadai untuk setiap tahapan yang dihadapi dalam Pemilihan Umum Presiden 2014. "Kami sudah siapkan pengamanan seluruh tahapan," kata Jenderal Sutarman kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat. Menurut dia, pengamanan juga telah disiapkan untuk keperluan distribusi perlengkapan Pilpres hingga ke daerah-daerah guna kelancaran Pilpres 9 Juli 2014.

Kapolri juga mengemukakan, pihaknya telah menganalisis berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) mana yang diklasifikasi sebagai TPS aman dan TPS rawan. Untuk Pilpres, ujar Sutarman, potensi konflik lebih besar kemungkinan terjadi di kota-kota besar. Hal itu dinilai agak berbeda dengan pemilu legislatif yang potensi konfliknya lebih besar ada di daerah. Petugas kepolisian hingga saat ini dinilai telah berhasil dalam menempatkan personil di sejumlah titik dan acara untuk menjaga kampanye Pilpres 2014 tetap kondusif.

Hal itu terlihat misalnya dari sekitar 900 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya debat capres-cawapres yang berlangsung Senin (9/6) malam di Balai Sarbini, Jakarta Selatan. "Ada lima satuan tugas (satgas) dengan total 651 personel yang dikerahkan. Kemudian, ditambah personel dari Polres Jakarta Selatan dan Polsek Setiabudi sekitar 300 orang," kata Direktur Sabhara Polda Metro Jaya Kombes Marolop Manik di Balai Sarbini, Senin (9/6). Menurut dia, satgas satu terdiri dari polisi intel dan pembinaan masyarakat (binmas), satgas dua yaitu Sabhara, Pengamanan Objek Vital (PAM Obvit) dan petugas lalu lintas. Sedangkan, satgas tiga adalah polisi brimob.

Sebelumnya, sebanyak 100 personel kepolisian dari satuan Polres Jakarta Pusat dan Polsek Menteng mengamankan acara deklarasi dua kubu capres-cawapres yang digelar di kompleks Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6). "Kami kerahkan 100 orang personel, sudah termasuk polisi lalu lintas," kata Kepala Bagian Operasi Jakarta Pusat AKBP Apollo Sinambela yang ditemui di lokasi deklarasi. Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
https://id.berita.yahoo.com/kapolri-...092239730.html

----------------------------

Kalau protes pengikutnya sampai menimbulkan anarkhi, apalagi ini bulan Romadhon, para perusuh itu akan berhadapan bukan saja dengan TNI/Polri, tetapi juga dengan gabungan ummat Islam yang sedang berpuasa itu.


emoticon-Takut
0
6K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan