Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mempertanyakan pemberi data nama guru ke pembuat surat capres Prabowo Subianto. Hal ini karena nama guru dan sekolah tempat dia berdinas tepat.

"Yang kami pertanyakan ini data nama guru dan karyawan dari mana? Itu harus diselidiki lebih jauh," kata Retno pada detikcom, Selasa (1/7/2014).

Retno menilai asal data nama guru yang menerima surat itu bukan dari dinas pendidikan, melainkan dari lembaga pusat yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dugaan ini berasal dari sejumlah guru di luar ibu kota yang juga mendapatkan surat yang sama.

Di surat yang ditandatangani oleh Prabowo itu juga tertulis Jakarta 6 Juni 2014, sehingga retno menduga data nama guru dan alamat sekolah didapatkan dari 'pusat'.

"Ini kan data pemerintah dari Kemendikbud. Tidak mungkin dari Dinas Pendidikan DKI karena guru di luar daerah juga mendapatkan surat ini. Kalau ada oknum Kemendikbud melakukan ini berarti ada keberpihakan. Kalau dia PNS berarti dia melanggar," ujar Retno.

Guru bahasa Inggris ini juga menduga asal surat dari tim koalisi Prabowo-Hatta karena ada kemiripan dengan surat Aburizal Bakrie pada Maret 2014 lalu. "Suratnya dikirim sama-sama pada masa kampanye dan kader Partai Golkar sudah menjawab itu ide partainya," tutup Retno.

http://news.detik.com/pemilu2014/rea...ana?n991102605

segala cara dipakai utk menang pilpres.. kementerian2 terkait pun tidak netral lagi... SBY memang munafik.. sengaja lakukan pembiaran.. kemarin2 ada obor rakyat yang dilakukan Dipo Alam, Hatta Rajasa, Andi Arief.skrg M.Nuh.. bsk siapa lagi ?