Selain jalapeno yang pedas, Meksiko juga punya cabai pedas lainnya seperti habanero. Habanero yang masih mentah berwarna hijau, setelah matang akan berwarna orange dan merah. Cabai yang matang memiliki ukuran 2-6 cm (0,8-2,4 inchi), pedasnya? Jangan ditanya lagi, nilainya 100.000-350.000 skala scoville.

Cabai habanero ini berasal dari wilayah Amazon, dan menyebar sampai ke Meksiko. Kedatangan bangsa Spanyol juga turut serta dalam hal penyebaran cabai yang satu ini. Cabai ini dengan cepat tersebar ke daerah yang beriklim yang memadai di belahan dunia lainnya. Sampai pada abad ke-18 cabai ini dikira datang dari China, karena ada yang menyebut cabai ini dengan lada Cina (Capsicum chinense).

Saat ini yang menjadi produsen terbesar adalah Meksiko, terutama di daerah semenanjung Yucatan. Habanero merupakan bagian terpenting dalam sajian makanan Yucatan. Cabai habanero sering menemani sebagian besar hidangan Yucatan, baik dalam bentuk padat atau salsa. Produsen modern lainnya termasuk Belize, Panama (aji chombo), Kosta Rika, Kolombia, Ekuador dan bagian dari Amerika Serikat, termasuk Texas, Idaho dan California. Sementara itu, Meksiko adalah konsumen terbesar dari cabai pedas ini, rasa dan aroma wanginya telah menjadi semakin populer di seluruh dunia.

Selain panas, habanero memiliki rasa seperti jeruk dan aroma bunga wangi yang telah menjadi bahan populer dalam saus panas dan makanan pedas. Pada tahun 1999, habanero tercantum dalam Guinness Book of World Records sebagai cabai terpanas di dunia, namun sejak saat itu posisinya terganti oleh beberapa macam jenis paprika.