rinjanisasak
TS
rinjanisasak
Permintaan Terakhir Seorang Penderita Kanker
Seorang ibu duduk meratap di sebelah seorang anak laki-laki yang terbaring lemah. Napasnya bocah itu tersengal-sengal, dan dalam kondisi yang sudah sangat memprihatinkan. Dokter memang telah memberikan vonis bahwa penyakit leukimia di dalam tubuh si bocah sudah tak bisa disembuhkan. Kini, hidup anak itu hanya tinggal tiga bulan.

Ibu mana yang tidak trenyuh melihat anaknya terbaring pasrah menunggu mati seperti itu. Dalam hati, dia berjanji bahwa dia akan melakukan apapun untuk mengabulkan keinginan sang bocah sebelum dia berpulang ke pangkuan Ilahi. Dia menangis sesenggukan, namun segera menghapus air matanya saat tahu anaknya mulai sadar dan memanggil ibunya.

“Iya nak, apa yang kau perlukan? Ibu di sini menungguimu,” ungkap ibu itu.

“Tidak ada bu, aku hanya perlu teman bicara,” ungkapnya lemah. “Bu, aku baru saja bermimpi jadi seorang pemadam kebakaran. Sepertinya Tuhan baru saja mengabulkan cita-citaku lewat mimpi,” ungkap bocah berwajah pucat itu dengan riang.

Sang ibu pun mengerti betapa anaknya sangat ingin menjadi seorang pemadam kebakaran. Dia mengingat kembali saat-saat di mana anaknya masih bisa berceloteh riang tentang hebatnya menjadi seorang pemadam kebakaran. Kini, dia akhirnya sadar bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk membuat putranya bahagia.

Esoknya, sang ibu datang membawa seperangkat seragam pemadam kebakaran, entah dari mana. Melihat apa yang dibawa sang ibu, bocah itu seolah tak bisa menyembunyikan kegembirannya. Matanya berbinar-binar dan langsung meminta baju itu dipakaikan kepadanya.

Namun beberapa jam kemudian, kondisi anak itu kemudian memburuk. Dokter pun yakin bahwa inilah saatnya mengucapkan selamat tinggal pada sang pasien. Sang ibu kembali dipanggil untuk menemani sang anak menuju akhir hayat. Namun herannya, dia malah pergi jauh dari kamar anaknya.

Tak lama kemudian, seorang pria tiba-tiba datang dari dinas kebakaran dan mengantarkan ibu itu ke dalam ruangan. Dia tersenyum ramah pada bocah yang kondisinya sudah semakin lemah itu, dan mengatakan selamat bahwa dia telah diangkat sebagai salah satu anggota kehormatan di Dinas Pemadam Kebakaran kota tersebut.

Mendengar itu, sang anak pun berseru lemah dan bersyukur dan memanggil ibunya dan berkata 'Ibu akhirnya aku jadi pemadam kebakaran'. Sesaat kemudian dia menutup mata untuk selamanya.
Sumber disini
Diubah oleh rinjanisasak 26-06-2014 06:41
0
1.4K
16
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan