bastianokdehAvatar border
TS
bastianokdeh
Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK sama-sama Diuntungkan Tabloid “Obor Rakyat”
RBN, Bandar Lampung – Munculnya Tabloid “Obor Rakyat” menurut beberapa pihak tidak hanya menguntungkan kubu Parabowo-Hatta saja. Kubu Jokowi-JK juga diuntungkan dengan isi pemberitaan Tabloid “Obor Rakyat”.

“Siapa bilang obor Rakyat hanya menguntungkan Prabowo-Hatta?Jokowi-JK juga diuntungkan secara politik. Rakyat bisa menjadi simpati kepada Jokowi-JK. Ada banyak contoh yang sudah terjadi, tokoh yang disudutkan tampil sebagai pemenang,” kata Feriyanto, Mantan Aktivis Mahasiswa di Lampung, Kamis (19/6/2014).

Hal yang sama juga disampaikan Sayuti Raden, karena terlihat seperti dizalimi, dukungan kepada Jokowi-JK bisa saja menguat. “SBY ditahun 2004 adalah salah satu contohnya. Saat itu dia terlihat dizalimi. Kemudian secara mengejutkan dia menang,” ujar Sayuti Raden, Aktivis Prodem, di Lampung, Kamis (19/6/2014)

Beberapa waktu lalu, pengamat politik Heri Budianto kepada pers juga mengatakan hal yang sama. Jika dilihat dalam pandangan analis komunikasi politik, lanjut Heri, masyarakat Indonesia mudah menaruh simpati pada pasangan yang dizalimi. Dia mengatakan, isu yang menyudutkan bisa diibaratkan pisau yang bisa berguna atau malah membunuh si pengguna.

“Kubu Jokowi-JK diuntungkan efek cinderela (mendapat simpati karena dizalimi),” katanya dalam diskusi “Hitam Putih Kampanye” di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2014).

Bahkan, Front Pembela Obor Rakyat (FPOR), Mashadi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, menilai, media mainstream saat ini cenderung hanya memuji-muji Joko Wdodo, tanpa sedikit pun menulis kelemahan dan keburukannya.

Mashadi menilai, kondisi seperti itu tidak sehat. Apalagi, rakyat Indonesia sebentar lagi akan memilih presiden sebuah negara besar dengan penduduk lebih dari 240 juta jiwa. “Yang kita pilih bukan lurah atau cuma bupati. Mana mungkin kita memilih pemimpin yang tidak diketahui track record-nya secara jujur. Rakyat harus tahu, siapa sejatinya calon pemimpinnya. Itu seharusnya menjadi tugas media, khususnya media mainstream,” jelas Mashadi.

Sementara itu, Hasbi menyatakan apa yang ditulis di Obor Rakyat terkait Jokowi itu sebetulnya sudah milik publik. Semua itu sudah berseliweran di media sosial. Hanya saja, karena tidak semua rakyat mengakses internet, Obor Rakyat hanya membantu menuangkan kembali dalam media cetak.

“Obor Rakyat tidak bisa disebut media partisan. Justru majalah seperti Tempo itu yang tidak indenpenden.” pungkasnya.

Terhadap keberadaan Obor Rakyat itu, seharusnya para pendukung Jokowi membaca pendapat mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie M Massardi. Dalam tulisannya, Adhie menyarankan kubu Jokowi-JK seharusnya mencontoh sikap Gus Dur yang tetap bersahabat dan menghormati dunia pers meski sering dihujat. (dsm)

http://www.rajabasanews.com/20140620...d-obor-rakyat/
0
844
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan