Pengemis, peminta minta...
Mungkin sebagian orang mendengar kata2 itu atau melihat langsung akan merasa jijik, juga menganggap remeh. Terkadang berfikiran hanya bisa meminta tanpa usaha. Ini bisa dikatakan hal yang mungkin jarang kita perhatikan. Sebab setiap melihat pengemis kita akan merasa cuek karna tak mau menanggapi hal yang tak begitu penting.


Beberapa wak tu lalu saat ane berdiri dekat pintu depan kantor dan melihat keluar, lewat sesosok wanita paruh baya, memakai tas lusuh. Dan mengenakan jilbab. Dengan wajah yg menghibakan seolah akan menangis mengeluarkan air mata dia meminta minta, sungguh awalnya ane ikut terenyuh melihatnya.
Hampir setiap hari ane melihat dia, dengan adegan yang sama....
Sungguh diluar dugaan, tanpa sengaja ane melihat adegan yang mengejutkan, pada waktu itu ane sedang berada di toko buku, melihat pengemis itu meminta minta disana, dia memelas kepada orang2, sebelum dikasih dia tetep aja meminta dg aktingnya yg mantap, namun seorang tukang parkir berkata " hoi... Klw gak dikasih jangan maksa, minta2 aja no di tengah jalan, biar mampus loe sekalian" bukannya dengan sabar pengemis itu menanggapi namun membalas dg kata2 kotor " Anjing kau, Ko***l kau, babi " dan kata2 kotor lainnya serta dibarengi suara yg sangat keras sekali sehingga orang2 disekitar tercengang dan heran.

Dipagi yang lain rekan kerja ane bbm dan mengirimkan foto " kenal gak bro ma ni orang? Trus ane bales " kenal lah, dia kan pengemis yg sering lewat depan kantor". Gak habis pikir ternyata gambar yg dikirim teman ane itu adalah pengemis itu lagi sarapan di warung yg cukup mewah bersama seorang lelaki dan duduk dg santai sambil merokok. Dalam hati ane bergumam " hmmmmmm dasar ni orang, ternyata profesinya pengemis sebagai alat saja untuk mendapatkan uang dg akting yang mantap".
Sejak itu ane dah males aja lihat dia, klw dia lewat dan meminta minta kekantor tanpa segan2 ane langsung usir.
Maaf bukannya ane gak punya perasaan, tpi ane benci dg hal yg disuguhkan dg kebohongan, akting belaka dan memanfaatkan org lain dg jalan yg tidak benar.

Sebenarnya banyak juga pengalaman ane tentang pengemis, namun disni hanya beberapa saja yg dapat di ceritakan.
Satu lagi nih, seorang laki2 juga paruh baya, dengan membawa bakul atau tempat uang yg terbuat dari rotan. Meminta dg mengatasnamakan masjid dan anak yatim, tapi jika tidak dikasih kata2 yg keluar dari mulutnya kurang enak didengar dan sedikit memaksa.
"Mohon sumbangannya nak, buat anak yatim, seadanya saja, kasihan anak anak yatim, sangat besar pahalanya membantu anak yatim. Hayolah nak, seribu atau dua ribu saja kog susah amat..."
Maaf pak, duit saya gak ada.
"Hayolah nak, seribu atau 2 ribu masak tidak ada, jangan pelit gitu."

Sering para pengemis lewat didepan kantor tempat ane bekerja, dengan berbagai macam penampilan dan gaya serta cara mereka meminta. Terkadang memperhatikan mereka membuat bathin ini terenyuh dan adakalanya merasa jengkel dikarenakan seolah tak pantas mereka itu menjadi seorang pengemis.

Suatu sore jam kerja telah usai, namun ane dan teman2 belum langsung pulang kerumah, kami duduk2 didepan kantor sambil bercengkrama. Dari kejauhan terlihat sosok wanita paruh baya berjalan dan menggendong sesuatu serta membawa kantong plastik yang tak tau apa didalamnya. Dari kejauahan ia sepertinya menawarkan sesuatu kepada orang2 yg ia temui di jalan atau ia memasuki gedung2 dan ruko2. Akhirnya ibu itu juga menghampiri kami "nak, beli buah? Ini ibu jual buah2an, ada pisang, jeruk, mangga dan ada juga buah salak. Di beli ya nak... Ini hasil ladang ibu..."
Maaf bu, saya gak beli buah, lain kali aja... Jawab ane.
Sejenak ane terpana melihat ibu itu, pakaian yg lusuh, tua, dan rambutnya mulai memutih karena uban2nya, berjalan pula....
Dalam hati ane berujar, kasihan ibu ini, begitu tegar, berjalan, baik pula lagi kelihatannya.
Ibu tua itupun melanjutkan perjalanannya tuk menjajakan buah yg ia bawa, sungguh terhiba hati ane. Dan teman2 ane juga merasakan hal yang sama, lalu ane menawarkan pada teman2 tuk patungan uang buat si ibu itu, mereka langsung setuju. Dengan segera ane panggil ibu itu yang belum jauh dari kami...
Bu, ibu.... Kasini...
Lalu ia berpaling dan seolah merasa heran memandang kami. Kasini sambil ane lambaikan tangan..
Ibu itu berbalik ke arah kami "jadi beli buahnya nak? Buah apa?
Gak bu, kami gak beli buah, cuma mau ngasih ini aja lalu ane berikan uang hasil patungan kami tadi..
Ibu jalannya dari mana? Trus rumah ibu di mana???
Ibu jalan dari simpang geroga nak, rumah ibu di sebanga...
Wah, jauh juga ya buk, mana hari udah hampir malam nih....
Ya sudah ibu segera balik pulang aja ya, ni reski buat ibu.
Terima kasih nak, tapi ibu jadi gak enak, ya buahnya di ambil aja ya? Apa yg anak mau di ambil aja...
Gak usah buk jawab ane, mendingan buahnya ibu jual ke orang lain aja ya, ini udah reski ibu kog...
Gak nak, diambil aja buahnya... Buat keluarga dirumah...
Gak usah buk, dibawa aja, kami ikhlas kog...
Hayo ibu segera pulang aja, lihat ni udah mulai gelap, ntar ibu kemalaman nyampe dirumah...
Dengan mata yg berbinar ibu itu sangat berterima kasih...
Udah pada berkeluarga? Tanya ibu itu ke kami, udah buk...
Semoga keluarganya sehat ya, dimudahkan reskinya, diberikan Tuhan kesehata, amin jawab kami serentak..

Terkadang gak habis pikir, kenapa ya mereka mau jadi pengemis, apa gak ada rasa malu bagi mereka...
Atau jadi seorang pengemis itu karena terpaksa keadaan..
Atau karena mereka ketagihan.

Sebenarnya sangat banyak fenomena fenomena yang terjadi seputaran pengemis, yang membuat kita melihat atau membacanya di media bikin sedih, miris, kasihan dan terkadang bikin kita kesal, marah dan benci..

Maaf ya agan2 dan aganwati, tujuan ane bikin tulisan ini hanya sekedar bercerita sesuai pengalaman ane, real ini terjadi... Dan kata kata dalam tulisan ane ini lumayan blepotan, maklum ane bukan penulis handal heheheh

Salkomsel buat agan2 dan aganwati semua ya...