Lama tak tedengar kabarnya, ketua Geng Motor Ganas Nekat Sadis (Ganesa) Batam berinisial Sd, muncul lagi. Ia pernah buron sejak tahun lalu karena terlibat perampokan dan pembunuhan terhadap Ihwan Effendi, di Southlink. Kali ini, ia muncul dalam kasus perampokan siswi SMKN II batam Dwi Melianingsih. Sd menyuruh Deski Ramendo merampok Dwi bila ingin masuk anggota geng motornya.

Itulah pengakuan Deski Ramendo, teman facebook Dwi Melianingsih, yang merampok siswi SMKN 2 Batam tersebut. Menurut Deski, ia merampok sebagai syarat agar diterima menjadi anggota Geng Motor Ganas Nekat Sadis (Ganesa) Batam. "Saya terpaksa," ujar Deski di Mapolsek Lubukbaja, Rabu (28/5).

Deski sudah lama memendam hasrat ingin masuk anggota Ganesa. Ini geng motor cukup terkenal di batam. Beberapa bulan lalu, anggota Ganesa terlibat sejumlah perkelahian dan perampokan. Bahkan, satu orang tewas akibat aksi mereka. Ketua gengnya, Sd, sampai sekarang masih buron.

Sd tak hanya dicari Polsek sekupang, tapi juga Polsek Lubukbaja. Sd inilah yang menyuruh Deski merampok dan membunuh Dwi. Saat polisi kesulitan menemukan Sd, bos Ganesa itu trnyata berkeliaran di Batam. Bahkan, dia memberi syarat kepada Deski agar berani merampok sebelum bergabung dengan Ganesa.

"Sd itu ketua Geng Motor Ganesa. Dia banyak bantu saya, dia paksa saya cari sasaran rampok sebagai balas budi," kata Deski.

Deski awalnya bingung harus merampok siapa. Karena didesak terus, ia nekat merampok Dwi yang sudah beberapa minggu jadi pacarnya. "Dia desak terus, saya tak tahu sasaran siapa, makanya saya nekat rampok pacar saya sendiri," kataya.

Sabtu (24/5) malam itu, Deski mengajak Dwi bertemu di Tanjunguma. Di sana, Sd juga sedang menunggu, mengawasi dari jauh. Saat berdua di pinggir pantai, Deski langsung menikamkan pisau ke perut Dwi. "Niat saya memang mau membunuh waktu itu," katanya. Sekali tusuk, Dwi langsung terkapar. "Saya pikir dia sudah meninggal, makanya saya tinggalin begitu saja," tutur Deski.

Dia kemudian mengambil tas Dwi yang berisi hape Mito dan laptop. Sepeda motor Suzuki Nex BP 6398 FF yang dikendarai Dwi juga dibawanya kabur. Semua hasil rampokan itu, diserahkan kepada Sd yang sudah menunggu. " Saya tak dapat apa-apa. Cuma mau balas budi saja sama Sd," ujarnya.

Malam itu, Desi tak lantas pulang. Ia dihantui rasa takut. Untuk menghundari kejaran polisi, ia bersembunyi di pasar Jodoh. Namun keberadaan dia di Jodoh diendus poliisi. Siangnya, Deski ditangkap.

Menurut kapolsek Lubukbaja Kompol Aris Rusdiyanto, pihaknya menemukan sepeda motor dan hape yang disembunyikan Sd. "Tapi laptopnya belum dapat," tuturnya.

Bagaimana dengan Sd? Aris mengatakan, dia masih buron. Padahal, menurut pengakuan Deski, Sd tinggal di Tanjunguma dan ia sempat tinggal di rumah Sd. Seperti diberitakan, lima anggota geng motor Ganesa jadi tersangka penganiayaan Ihwan Effendi hingga tewas di Southlink pada 31 Agustus 2013 lalu. Namun, ketuanya, Sd sampai sekarang tak kunjung ditangkap meski berkeliaran di Batam.

Gandeng FKPD

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menganggap aksi geng motor makin meresahkan. Dahlan mengaku akan membahas hal itu di Forum Komunikas Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Batam. "Segera kita bicarakan dengan FKPD," ujar Dahlan.

Pemko Batam juga akan bekerjasama dengan polisi untuk memberi pengarahan kepada orangtua dan siswa. "Pembinaan remaja bermotor," ungkap dahlan. Menurutnya, geng motor dan aksi kriminal konsekuensi kota besar.

Dahlan menghimbau para orang tua agar memperhatikan pergaulan anaknya. "Jangan sampai mereka terlibat kegiatan negatif," ujar Dahlan. (eja/hgt)

Sumur



Berita sebelumnya
Siswi SMK Negeri 2 Batam Jadi Korban Perampokan dan Penusukan Teman Facebooknya