mazboy24Avatar border
TS
mazboy24
tragis !! kekerasan antar bocah SD berujung maut (25-05-2014)
Merdeka.com - Fajar Murdiyanto,
siswa SD Klumprit 1, Mojolaban,
Sukoharjo, Jawa Tengah, yang
meninggal dunia pagi tadi,
diduga sering dianiaya beberapa
temannya di kelas. Sejumlah
siswi yang melayat ke rumah
duka mengaku mengetahui
penganiayaan tersebut.
"Saya sering lihat, Fajar dipukul kepalanya,
ditendang, dihantamkan ke tembok," ujar salah
seorang siswi yang tak mau disebutkan
namanya, Minggu (25/5).
Beberapa siswi lain juga mengatakan, kejadian
kekerasan tersebut diketahui oleh guru kelas.
Namun mereka diam saja. Mereka juga
mengakui jika perbuatan nakal teman-
temannya tersebut dilakukan sejak lama.
"Dari kelas 4 Fajar sering dipukuli, kalau nggak
mau menuruti perintah teman-temannya,"
paparnya.
Surono (40), paman korban mengaku kesal
dengan sikap para guru di SD Negeri 1
Klumprit. Menurut dia guru dan kepala sekolah
membiarkan kejadian kekerasan yang dilakukan
di sekolah.
"Fajar itu sering merasa sakit kalau pulang
sekolah. Pusing, mual sampai kadang-kadang
muntah. Tapi dia nggak mau cerita, katanya
dilarang gurunya. Tapi setelah saya desak dia
baru ngaku, kalau sering dipukuli 3 orang
temannya," katanya.
Surono mengaku sudah sering melakukan
protes ke sekolah, untuk menindak para
siswanya yang nakal. Namun protesnya
tersebut tak pernah ditanggapi oleh guru dan
kepala sekolah.
Kakak korban, Abdul Aziz menambahkan,
dirinya pernah melakukan protes ke wali kelas.
Sesuai pengakuan korban, wali kelas sudah
memanggil para pelaku penganiayaan, yakni
Novan, Adam dan Paus.
"Ketiga anak itu saat dipanggil sudah
mengakui perbuatannya, tapi tak ada tindakan
dari sekolahnya. Sampai adik saya meninggal
pun mereka tidak pernah datang atau
membesuk di rumah sakit," keluhnya.
Sebelumnya, diduga dianiaya 3 teman
sekelasnya, Fajar Murdiyanto (12) siswa kelas 5
SD Klumprit 1, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa
Tengah, meninggal dunia.
Sebelum meninggal, Fajar sempat dirawat di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukoharjo
selama sekitar seminggu. Namun sayang,
nyawanya tak tertolong. Fajar mengalami gegar
otak, menemui ajalnya pada hari Minggu
(25/5) sekitar pukul 05.00 WIB.
Abdul Aziz (28) kakak ipar korban menduga
kematian adiknya akibat dipukuli oleh teman-
temannya di kelas. Kejadian tersebut, kata Aziz
sudah berlangsung berulang kali. Bahkan sejak
kelas 4 setahun lalu, Fajar sudah sering
dianiaya oleh 3 temannya.
Menurut Aziz, Fajar pernah mengaku sering
dipukuli teman-temannya gara-gara tak mau
membantu teman-temannya mengerjakan
tugas sekolah. "Fajar itu sering dimintai tolong
ketiga temannya ngerjain PR. Tapi nggak mau,
terus dipukuli," ujarnya.


TEMPO.CO, Sukoharjo - Seorang siswa sekolah
dasar di Sukoharjo, Fajar Murdianto, 12 tahun,
meninggal dunia pada Ahad, 25 Mei 2014, pukul
04.30. Siswa kelas 5 SD Klumprit 1, Mojolaban,
Bekonang, Sukoharjo, tersebut meninggal setelah
dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo
selama sekitar dua pekan.
Paman Fajar, Surono, 40 tahun, mengatakan
keponakannya dirawat di rumah sakit sejak
pertengahan Mei lalu. Dari awal dirawat, Fajar
mengalami koma hingga akhirnya meninggal
dunia. »Sebelum koma, dia sempat cerita kalau
sering dipukuli teman-temannya di sekolah,”
katanya saat ditemui di rumah orang tua Fajar di
RT 2 RW 11, Kampung Dukuhan, Desa Klumprit,
Mojolaban, Sukoharjo, Ahad, 25 Mei 2014.
Sebenarnya orang tua Fajar sempat curiga saat
sang anak pulang ke rumah dalam keadaan luka
lebam. Saat ditanya, Fajar hanya menjawab
dipukul oleh teman sekelasnya.
Saat dirawat di rumah sakit, baru Fajar cerita
bahwa dia kerap dianiaya teman sekelasnya sejak
duduk di kelas IV SD. »Fajar anaknya pendiam.
Tidak pernah cerita kalau tidak ditanya,”
ucapnya.
Fajar, anak bungsu dari pasangan Cipto Wigono-
Waginem, sering mengeluh sakit kepala, mual,
dan muntah. Menurut dokter yang merawat,
Fajar meninggal dunia karena gegar otak.
Seorang teman sekelas Fajar di SD Klumprit 1
mengaku sering melihat Fajar dipukul seorang
kawannya di kelas. »Biasanya dipukul di bagian
kepala. Kadang pakai buku tebal,” kata siswa itu
yang ingin namanya dirahasiakan.
Dia mengatakan Fajar kerap dipukuli sejak kelas
IV hingga kelas V SD. Biasanya Fajar dipukul jika
tidak mau meminjamkan hasil pekerjaan
rumahnya.
Surono mengatakan sudah menyerahkan kasus
tersebut ke polisi. Dia melapor dua hari lalu.
»Awalnya ada yang ingin damai dan biar
diselesaikan di sekolah. Tapi keluarga ingin ini
dibuka sekalian dan jadi pelajaran bagi semua
pihak,” katanya.
Kepala Bagian Operasi Satuan Reserse Kriminal
Kepolisian Resor Sukoharjo Inspektur Dua
Suparno membenarkan keluarga korban sudah
melapor ke polisi.
Ia mengatakan kasus ini masih dalam proses
penyelidikan. »Kami sedang menyelidiki kasus ini.
Untuk sementara, keluarga korban menolak
otopsi,” ujarnya, yang ditemui saat tengah
melayat ke rumah Fajar.


miris bgt gan...kejadian yg ksekian kali terjadi masih saja terulang emoticon-Berduka (S)

mau menyalahkan dan menindak siapa kalau begini?? emoticon-Frown
0
3.5K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan