kikinalia
TS
kikinalia
Ini ungkapan kekesalan Rhoma Irama pada Cak Imin & Jokowi
Ini ungkapan kekesalan Rhoma Irama pada Cak Imin & Jokowi

1. Kontrak politik ilegal
Merdeka.com - Rhoma Irama batal menjadi calon presiden (capres) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memutuskan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung capres Joko Widodo (Jokowi). Rhoma pun mempertanyakan kontrak politik antara dirinya dengan Cak Imin.

"Sudah (dihubungi Cak Imin) by phone, tapi yang ingin saya katakan, pertama kontrak politik (antara dirinya dan Cak Imin) itu basa-basi aja, karena ilegal dan tidak sesuai dengan AD/ART," kata Rhoma kepada merdeka.com, Minggu (11/5).

Menurutnya yang menentukan arah politik PKB, termasuk siapa capres dan cawapresnya melalui mekanisme resmi partai. Keputusan politik itu diambil dalam rapat kerja nasional (rakernas).

"Tapi sebetulnya, saya bersedia kemarin (menjadi capres PKB), ingin mengharapkan itikad baik. Jadi di sini etika politik yang seharusnya berlaku," terang dia.


2. Keluar duit dan tenaga sia-sia
Merdeka.com - Para pendukung Rhoma Irama kecewa atas pembatalan pencapresan idolanya. Partai Kebangkitan Bangsa menarik dukungan dan berkolaisi dengan Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) yang mencapreskan Joko Widodo (Jokowi).

"Pendukung Rhoma sakit hati, mereka mati-matian, keluar tenaga, dana, untuk membesarkan PKB tanpa dihargai sedikit pun," kata Rhoma ketika dihubungi merdeka.com, Minggu (11/5).

Raja Dangdut ini menjelaskan, semua biaya kampanye dirinya untuk PKB merupakan sumbangan dari pendukungnya. Misalnya tablig akbar juga dari para pendukung, pemasangan billboard di Jawa Barat, juga dari pendukung.

"Yang namanya pembentukan posko-posko Riffori, juga atas nama pendukung dan mereka biayai, mereka menyerahkan gedung, biaya segala macam. Saya diundang meresmikan, biaya transportasi tiket dan lainnya, juga mereka yang membiayai," terang dia.



3. Sebut Jokowi tukang ingkar janji
Merdeka.com - Rhoma Irama memutuskan menarik dukungannya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Keputusan ini dipicu oleh keputusan PKB yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) akibat konsekuensi koalisi PKB-PDIP.

"Sebagaimana saya utarakan selama ini. Saya akan menarik dukungan dari PKB," kata Rhoma Irama kepada merdeka.com, Minggu (11/5).

Rhoma mengungkapkan dua alasan pokok penarikan dukungan tersebut. Pertama dia menghormati aspirasi masyarakat Jakarta yang menganggap Jokowi tidak menepati janji. Kedua, PKB dinilai tidak lagi mengakui Rhoma effect, sehingga tidak ada gunanya lagi mendukung PKB.

"Jokowi semestinya menepati janji dan sumpahnya pada Allah, yang akan melaksanakan tugasnya selama 5 tahun. Mereka juga menilai (Rhoma) tidak efektif sementara masyarakat menilai itu effect Rhoma, tapi tidak dianggap," ujarnya.


4. Tunggu tawaran partai lain
Merdeka.com - Setelah menarik dukungan terhadap PKB, Rhoma bakal melihat konstelasi politik selanjutnya, apakah ada partai lain meminta dukungan dirinya.

"Selanjutnya kita lihat, apakah ada partai lain yang meminta dukungan saya. Saya siap maju itu kan bila ada dukungan rakyat dan partai yang siap jadi kendaraan politik," ujar Rhoma Irama.

Rhoma menganggap wajar jika dia dan pendukungnya kecewa. Tim Rhoma, di antaranya para ulama, habaib, Fahmi Tamami (Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Musala Indonesia), anggota NU struktural maupun kultural, kecewa terhadap PKB.

"Mereka (PKB) klaim (keberhasilan) ini adalah NU effect, sementara Gus Dur dan keluarga mencabut dukungan untuk PKB. NU DKI Jakarta secara institusional juga melarang anggotanya mendukung PKB. Tapi mereka (PKB) menafikkan Rhoma effect," ujarnya.

Sumur


Spoiler for :
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
6K
71
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan