Partai Hati Nurani Rakyat – Hanura menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Sultan Hotel mulai Selasa sampai Rabu, 6 – 7 Mei 2014. Sebelum memulai Rapim, Ketua Umum Hanura, Wiranto mengatakan bahwa rapat itu untuk membahas hal-hal yang khusus dan mendesak untuk dibicarakan.

Khusus dan mendesak itu menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Hanura Saleh Husin adalah menyangkut arah koalisi. Usai Pemilihan Umum Legislatif, Wiranto telah bertemu dengan beberapa pimpinan partai. Sehingga menurut Saleh Husin pada Rapimnas itulah, arah koalisi akan ditentukan.

Saleh juga membantah rapat itu akan menyertakan bahasan evaluasi kinerja ketua Bapilu Hanura – Badan Pemenangan Pemilu, Hary Tanoe. “Agenda Rapimnas hanya satu yaitu arah koalisi. Tidak akan ada bahasan soal evaluasi kinerja,” kata Saleh Husin yang juga menjabat Sekretaris Fraksi Hanura DPR

Isu soal evaluasi kinerja HT dan tuntutan untuk mundur dari Bapilu menurut Saleh memang sengaja dihembuskan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab. “Tujuannya ya apa lagi kalau tidak untuk mencari panggung buat diri dan kelompoknya. Dia ingin ngetop,” kata Saleh.

Saleh juga tak memungkiri kondisi politik cenderung memanas menjelang Pemilihan Presiden Juli mendatang. Hanya saja dia mengatakan bahwa pekerjaan partai sangat besar untuk menyoal pihak-pihak yang merasa kalah dan tak punya panggung lagi. Harusnya mereka positif dan tidak bersikap kontraproduktif.

Sebelumnya, sejumlah pengurus Hanura bersitegang dengan para pendukung HT. Bahkan, peristiwa tersebut berujung pada pengusiran HT. Yuddy Chrisnandi, yang salah satu Ketua DPP Hanura menyatakan sebagian besar kader Hanura di tingkat pusat daerah sepakat menilai HT gagal dalam mencapai target suara pemilu legislatif Hanura di atas 10 persen.

Wakil Sekjen Hanura, Kristiawanto juga mengemukakan bahwa jika HT hadir pada Rapimnas itu, maka evaluasi tak akan terelakkan. Namun hal itu ternyata tak terbukti. HT hadir dan tak ada agenda evaluasi.

Saleh bilang bahwa dinamika politik dalam organisasi seperti yang terjadi di partainya itu memang sering terjadi. Namun menurutnya, riak tersebut hanya diembuskan oleh segelintir orang saja sehingga tidak akan berpengaruh besar pada konsolidasi internal partai. “Sementara kader kami itu jumlahnya ribuan,” katanya.

Segelintir orang itu hanya numpang ngetop saja, termasuk Yuddy Chrisnandi.

Sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/0...ja-654342.html