Bagi agan yang biasa bepergian melewati jalur Pantura, tentu keberadaan truk besar sekelas tronton merupakan pemandangan biasa. Dia bukanlah penguasa jalanan seperti opini sebagian orang. Yang perlu agan sadari bahwa dia merupakan pengguna jalan seperti agan juga. Namun karena pertimbangan ukuran dan muatan yang dia bawa, maka wajar jika tronton suka bermanuver di jalan.

Alhasil, kendaraan ukuran normal tentu harus mengalah. Gila aja gan jika enggak lincah, secara jalanan Pantura rusak amburadul.

Nah yang perlu agan ketahui adalah, sopir tronton tidak sembarangan mengemudi. Dia pasti memberikan aba-aba selama perjalanan. Tujuannya tak lain agar kendaraan di belakangnya tahu apa yang diperbuat. Intinya semua demi keselamatan gan.

Ini ada beberapa aba-aba yang mafhum digunakan para sopir tronton Pantura.

1. Tronton selalu ambil lajur kanan

Aturan umum memang lajur kanan hanya untuk mendahului. Namun semua itu tak berlaku di jalur Pantura gan. Tronton malah lebih banyak jalan di lajur kanan. Alasannya banyak, di antaranya karena kondisi jalan di lajur kanan tergolong lebih mulus ketimbang lajur kiri.

Bayangin aja gan jika tronton kecelakaan karena jalan di jalanan berlobang. Siapa yang rugi? bakal semuanya, termasuk agan rugi waktu karena harus sabar kejebak macet berjam-jam.

Maka jika agan ingin menyalib tronton yang di lajur kanan, jangan melulu klakson berharap tronton minggir berganti jalur kiri. Mending agan yang ngalah, nyalib dari jalur kiri.

2. Ada bakar ban di malam hari

Jangan panik jika dari kejauhan agan melihat kobaran api di lajur kanan atau kiri jalan Pantura. Bukan kerena apa-apa gan, itu semua dilakukan sopir tronton untuk memberikan tanda bahwa kendaraan yang dibawa sedang bermasalah.

Bagi sopir, menyelamatkan nyawa lebih penting ketimbang harus merugi karena ban dibakar.