5 Tips Buat Kamu yang Baru Pertama Kali Nyoblos

Heyho! Pemilu tinggal menghitung hari, tepatnya 9 April 2014 nanti. Apa kabar nih kamu-kamu yang masih sekolah dan baru dapet KTP kemarin sore? Agak deg-degan gimana gitu ya, biasa lah, maklum pertama kali nyoblos. Nah, yang kayak gini biasanya disebut first voters, karena memilih untuk pertama kalinya… meskipun nggak pernah jadi pilihan pertama.

Well, sebelum pelaksanaan pemilu dimulai, ada baiknya kamu memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal sebelum nyoblos untuk pertama kalinya, karena pasti beberapa dari kamu ada yang bingung pengin nyoblos caleg yang mana, karena kamu nggak kenal mereka.

Daripada kelamaan bingungnya, baca baik-baik tips sederhana di bawah ini ya.

Jangan Milih Caleg yang Ngotorin Lingkungan


Gimana ya, gue agak ilfeel sama caleg yang masang poster, banner, atau spanduk kampanye di pepohonan. Itu sama aja ngerusak lingkungan sih. Soalnya kasian kan pohonnya, dia nggak salah apa-apa tapi dipaku dan ditempelin poster caleg, mending kalo tampangnya enak diliat dan masangnya rapi.

Parahnya lagi, sampe ke sini-sini masang spanduknya…


Gimana mau ngurus negara kalo pas mencalonkan dirinya sebagai pemimpin aja udah ngerusak. Saran gue, pilihlah caleg yang nggak ngotorin dan ngerusak lingkungan. Caranya gampang, cari tau caleg yang kampanyenya lewat radio, telepati, bahasa batin, atau radio pager.


Jangan Milih Caleg yang Posternya Aneh
Ingat, ada garis tipis antara kreatif dan absurd.

Entah kita harus senang karena para caleg negri kita terlalu kreatif atau kita harus miris karena mereka aneh. Bayangin aja, mereka memasang poster dengan berbagai pose, gestur, ekspresi dan background yang terlalu nyentrik.

Kayak yang di berikut ini contohnya:





















Dari pas kampanye-nya kayak gini aja mereka udah aneh, gimana nanti pas menduduki kursi wakil rakyat, yang ada malah orang mikirnya juga jadi yang aneh-aneh.

Boleh aja sih tampil nyentrik untuk dapetin perhatian, tapi mungkin bisa dilakukan dengan cara yang lebih baik. Jadi, pilihlah caleg yang posternya wajarnya, semakin sederhana semakin bagus. Kalo bisa sih yang mirip Robert Pattinson dan Scarlett Johanson.

Jangan Fokus ke Janji Caleg
Yap, jangan fokus sama janji-janji para caleg. Janji itu bisa dibuat semanis asesulfam potassium yang 200 kali lebih manis dari gula.

Untuk itu, janganlah fokus ke janji, bahwasanya kamu-kamu tau rasanya janji yang terkhianati itu sakit banget, apalagi kalo udah terlanjur sayang. Dibuat mabuk kepayang oleh janji-janji manis para caleg, tapi pada akhirnya nggak pernah ditepati.

Pahit, sepahit kopi dinikmati dengan cara dikunyah, karena tukang air galon langganan ternyata nyalonin diri jadi caleg.

Pilihlah Berdasarkan Suara Hati
Seperti lirik lagu band Hijau Daun yang berbunyi:

“Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan calegku
Aku di sini menunggunya
Masih berharap tepati janjinya…”

Lirik lagu tersebut maknanya dalam sekali wahai para pemegang KTP baru. Kalimat-kalimatnya bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa dalam memilih para caleg haruslah mendengar suara hati.

Karena hati yang paling tau semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari pikiran kita.

Jangan Lupa Selfie di TPU
Mengingat bahwa kamu nyoblos untuk pertama kalinya dalam hidup, ada baiknya kamu mengabadikan momen bersejarah tersebut dengan menunaikan ibadah selfie di TPU.

Bawalah seperangkat alat selfie berupa tongsis dengan panjang 100 meter dan gadget yang kualitas kameranya mumpuni. Abadikanlah momen perdana kamu dalam menentukan nasib dan masa depan bangsa, kalo bisa sekalian bareng sama petugas TPU-nya, ya. Gayanya bebas, mau gaya lumba-lumba juga boleh.


Udah dicatet kan tipsnya? Sip. Terakhir, saran gue janganlah golput, karena sama halnya kamu nggak peduli dengan nasib bangsa. Sekali pun kamu pengin golput, coblos aja semua muka calegnya supaya adil biar semuanya kebagian. Surat suara jangan dibiarin kosong karena rawan digunain untuk usaha curang.

Pokoknya pilih caleg yang janjinya sederhana; Menghapus UN, merawat kaum jomblo dengan perlakuan istimewa, dan memberi subsidi untuk harga pecel ayam.