Kekuatan usaha kecil dan menengah terletak pada tingkat kemandiriannya. Usaha kecil dan menengah yang cenderung mengandalkan kemampuan sendiri tanpa terikat dan bergantung pada pihak lain membuatnya memiliki potensi besar untuk berkembang secara mandiri. Namun jika diperhatikan lebih lanjut, potensi itu ternyata memiliki hambatan dalam berkembang karena alasan keterbatasan kendala yang dimiliki oleh UKM (lihat tulisan Kendala UKM dan Solusinya).
Hal ini saat berlanjut tentu akan sangat disayangkan mengingat potensi besar UKM sebagaimana yang dijelaskan tadi. UKM diyakini berkembang secara elegan ketika potensi yang ada digali secara profesional sehingga bisa mengekspos kemampuan UKM pada level maksimal.
Peran pemerintah untuk memperkokoh potensi UKM sebagai pondasi dasar kemandirian ekonomi tentu sangat dibutuhkan, ekspos potensi usaha kecil dan menengah juga mesti didampingi dengan adanya keberlanjutan pendampingan pengentasan dari kendala yang menghalangi. Dari pihak UKM sendiri, perlu adanya sikap proaktif semisal jemput bola terkait hal-hal yang dibutuhkan agar kemudian pemenuhan kebutuhan UKM bisa diselenggarakan dengan lebih cepat.
Pemerintah melalui dinas koperasi dan UKM juga telah menyediakan Klinik UKM yang berfungsi menuntun dan mendorong UKM yang ada untuk melakukan pengembangan usahanya. Dalam prakteknya Klinik UKM juga membutuhkan bantuan dari lembaga/instansi yang berkegiatan dalam membantu UKM. Seperti Klinik Akuntansi yang membantu UKM dalam pengembangan penyusunan laporan keuangan agar tercipta percepatan pembukuan terstandar.
Klinik Akuntansi dalam usahanya membantu pengembangan usaha kecil dan menengah melalui modernisasi Sistem Akuntansi, telah berhasil membantu usaha kecil dan menengah dari berbagai latar belakang usaha di Riau dan Kepulauan Riau. Kedepan Klinik Akuntansi berfokus membantu mengembangkan usaha kecil menengah skala nasional dan internasional.