hobi_linuxAvatar border
TS
hobi_linux
Gubernur Riau Tak Hadiri Telekonferensi, SBY Marah
Pekanbaru, GATRAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak bisa menyembunyikan wajah marahnya, sekaligus mengkritik ketidakhadiran Gubernur Riau Annas Maamun, dalam telekonferensi di Mapolda Riau, Pekanbaru, Jumat (14/3), yang membahas masalah kebakaran hutan dan lahan.

Kemarahan Presiden SBY tersebut, bermula saat ia menanyakan pada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, tentang siapa saja pejabat yang hadir dalam rapat di Mapolda Riau tersebut.

Syamsul Maarif menjawab bahwa ada Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman. Sedangkan Gubernur Annas Maamun sendiri sedang berada di lapangan untuk melihat langsung kondisi asap kebakaran hutan dan lahan, yang menyelimuti provinsi itu.

Mendengar jawaban itu, Presiden SBY terlihat kurang puas, dan langsung mengkritik absennya Annas Maamun yang baru sekitar sebulan menjabat Gubernur Riau. "Seharusnya Gubernur Riau hadir paling depan. Seharusnya Gubernur Riau yang melaporkan langsung kepada saya," tegas Presiden.

Presiden mengkritik Gubernur Riau dan pemerintah kabupaten dan kota di daerah itu seakan tidak belajar dari pengalaman, saat kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan bencana asap nasional pada 2013. Bahkan, saat itu asap sudah mencapai Singapura dan Malaysia, yang memaksa Presiden SBY meminta maaf.

"Kerja gubernur dan bupati/wali kota, dari dimensi pencegahan, sangat kurang, sehingga ini terjadi lagi," kata dia.

Presiden menyatakan telah menerima sekitar 9.000 berita kondisi asap dan kebakaran di Riau. Lewat media sosial yang diikutinya (Twitter dan Facebook), ia menerima banyak pesan yang mayoritas berisi kemarahan warga Riau terhadap buruknya penanganan kebakaran lahan dan hutan yang mengakibatkan bencana asap terus berulang.

"Ada kemarahan yang beralasan dan ada yang tidak beralasan. Namun, ini adalah bentuk kemarahan warga Riau yang menjadi korban," katanya.

Kondisi asap di Riau khususnya Pekanbaru terus memburuk. Data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau di Pekanbaru menunjukan pantauan satelit Terra dan Aqua pada pukul 05.00 WIB, jumlah hotspot di Sumatra mencapai 1.028, dimana 847 titik tersebar di Riau, sedangkan jarak pandang menurun drastis berkisar 50-100 meter. (TMA)
-
sumber: http://www.gatra.com/nusantara-1/nas...sby-marah.html
-
ngapain jg dipantau2 langsung, kurang jelas gmn sih, udah nyampe ke bengkulu/sumsel tuh pak, cemana sih, bongkar sindikatnya, usir perusahaannya !!!! kami di sumbar juga kena ini, kasian anak2/ bayi !!!!! emoticon-Mad (S)
-
Gubernur Riau: Api Tak Padam-padam, Serahkan ke Yang Kuasa
Oleh: M Syukur Senin, 10 Maret 2014 16:46

Liputan6.com, Pekanbaru - Gubernur Riau Annas Maamun hanya bisa pasrah melihat kebakaran hutan dan lahan yang terus meluas di Bumi Lancang Kuning itu. Target pemadaman api yang diharapkan rampung dalam 2 pekan hingga kini tak juga menunjukkan kemajuan. Bahkan kini lebih parah.

"Macam mana lagi, upaya sudah dikerahkan semua, namun api tak padam-padam. Serahkan semuanya ke Yang Kuasa," kata Annas di Pekanbaru, Riau, Senin (10/3/2014).

Untungnya, sikap yang sama tak ditunjukkan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kabut Asap Riau. Mereka terus berupaya mengerahkan segala daya dan upaya demi menjinakkan api.

"Tidak ada kata menyerah. Sejauh ini, sudah 225 kali water bombing dan 5 ton garam yang ditabur untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Hari ini kembali dilakukan bom air di daerah Langgam, Siak, dan Bengkalis," kata Insiden Comander Satgas Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto di Lanud Roesmin Nurjadin.

Satgas, lanjut Prihadi, masih berupaya melawan alam yang kurang bersahabat. Saat

Ditegaskan Prihadi, Satgas masih berupaya melawan alam yang kurang bersahabat. Saat satgas udara terhalang kabut asap, tim darat terus berjuang di sejumlah titik api, meski kondisinya ekstrem. Senada dengan Prihadi, Danlanud Kolonel Pnb Andyawan mengatakan, satgas udara sudah bersiap-siap dengan seluruh peralatan, dan menunggu jarak pandang mendekati normal.

"Seandainya jarak pandang bagus sedikit saja, 9 pesawat kita akan langsung meluncur. Kita tidak bisa memaksa untuk terbang, karena sangat berisiko. Helikopter sudah standby menunggu aba-aba, termasuk Cassa 212," tutur Andyawan.

Berdasarkan Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau, satelit Terra dan Aqua mencatat sebanyak 375 titik panas di Riau. Semuanya tersebar di beberapa kabupaten/kota di Riau. Sementara hujan masih belum akan menyambangi kawasan itu.

"Potensi hujan di Riau masih kecil untuk tiga hari ke depan. Pantauan Citra Satelit MTsat, kelembaban udara masih rendah. Jika ada potensi hujan, hanya akan terjadi diwilayah barat Riau," kata Kepala BMKG Sugarin.

"Di Riau, masih belum ada peluang awan. Untuk angin, diprediksi angin dari timur laut ke barat daya dan selatan, dengan pergerakan angin di ketinggian 850 milibar barat daya ke timur laut." (Ismoko Widjaya)
http://m.liputan6.com/news/read/2020...-ke-yang-kuasa
Diubah oleh hobi_linux 14-03-2014 14:36
0
1.7K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan