a70n98Avatar border
TS
a70n98
Polisi Bekuk Peretas BBM (Blackberry Messenger)
Polisi Bekuk Peretas BBM



TRIBUNNEWS, JAKARTA -Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membekuk seorang peretas (hacker) BlackBerry Messenger (BBM) di Bandung, Jawa Barat, 20 Februari 2014 lalu.

Pria berusia 26 tahun itu mengaku sudah meretas profil BBM 3 orang korbannya.

Aksi retas BBM menjadi modus kejahatan baru belakangan ini. Tanpa disadari korban, para peretas mampu masuk ke profil BBM korban dan dapat mencuri semua data di BBM korban mulai dari foto, semua teman dan jejak pembicaraan yang tersimpan.

Dalam sekejap, BBM korban menjadi BBM pelaku yang terhubung dengan semua teman di BBM korban.

BBM pelaku menggantikan BBM korban tanpa ada pergantian foto profil, status di BBM.
Para rekan korban yang terhubung di BBM, juga tak akan menyadari jika profil BBM korban sudah berubah menjadi BBM pelaku.

Namun jika rekan yang terhubung di BBM korban, melihat nomor pin BBM, akan diketahui nomor pin BBM yang sudah diretas akan berbeda dengan pin BBM korban sebelumnya.
Dari sana, pelaku memanfaatkan BBM korban, dengan meminta pinjaman uang kepada rekan korban yang terhubung di BBM yang diretasnya.

Penangkapan seorang peretas BBM di Bandung tersebut dibenarkan Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Hiralius Duha, kepada Warta Kota, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/3/2014).

"Ya benar. Seorang pria, peretas Blackberry Messenger atau BBM, kami bekuk di Bandung, 20 Februari lalu. Ia meretas BBM korbannya yang merupakan warga Jakarta, dari tempat tinggalnya di Bandung," kata Duha.

Duha menjelaskan ada 3 laporan korban peretas BBM, yang diterima Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya, sejak 6 Januari 2014 sampai Februari 2014 lalu.

Namun menurut Duha penangkapan seorang pria hacker BBM di Bandung ini, merupakan hasil penyidikan terhadap satu orang korban yakni korban pertama yang melapor pada 6 Januari 2014 lalu atas nama Wibisono.

Sementara apakah pelaku juga yang meretas dua korban lainnya, masih didalami lebih jauh.

"Pelaku mengaku ada 3 orang korbannya. Tapi apakah yang dua korbannya merupakan dua orang korban yang melapor pada kami, masih didalami," ujarnya.

Duha menjelaskan, dalam laporannya ke Subdit Cyber Crime, korban yakni Wibisono mengaku profil BBM nya diretas orang lain. Akibatnya ada orang lain yang mengendalikan BBM Wibisono tanpa disadarinya.

Orang yang mengendalikan profil BBM Wibisono bisa berhubungan dengan semua rekan di BBM Wibisono, tanpa jejaknya terlihat di BBM Wibisono.

Ini berarti ada profil BBM lain yang menimpa dan mengopi semua data BBM Wibisono, sehingga dapat meminta uang kepada keluarga Wibisono yang terhubung di BBM-nya melalui pesan BBM milik pelaku.

"Keluarganya itu mengalami kerugian Rp 9 juta. Mereka mau mengirim uang saat diminta pelaku, karena mengira yang meminta adalah Wibisono melalui pesan BBM. Tetapi ternyata itu adalah pelaku," papar Duha.

Duha menjelaskan, pihaknya masih mendalami apakah pelaku ini juga yang meretas dua korban lain yang melapor pada pihaknya.

"Ini masih kami dalami baik keterkaitan dengan korban lainnya atau adanya kemungkinan jaringan mereka," kata Duha.

Menurut Duha, peretas BBM yang dibekuknya ini bukan ahli IT atau mahasiswa IT yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang komputer atau IT. "Sementara dia adalah pengangguran biasa, dan masih kami periksa," kata Duha.

Duha berjanji akan mengekspos kasus ini jika penyelidikan sudah tuntas. Ia menjelaskan pelaku mengaku sudah meretas tiga orang korban. Namun saat diperiksa pihaknya, menurut Duha, hanya satu korban pelapor yang cocok dan merupakan korban pelaku.

"Dua korban lain yang membuat laporan pada kami, belum tentu korban yang diretas oleh pelaku. Ini memungkinkan ada dua korban dari pelaku ini, yang belum melapor," paparnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, aksi peretas BBM menyasar Ical (37) --bukan nama sebenarnya--, seorang konsultan human resources, warga Pantai Indah Kapuk (PIK), Pluit, Jakarta Utara, Selasa (4/2/2014).

Ical melaporkan kejadian yang menimpanya ke Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kamis (6/2/2014) lalu.
Nomor laporan tercatat dalam LP/455/II/2014/PMJ/ Dit Reskrimsus tertanggal Kamis 6 Februari 2014.

Dalam laporan itu, diduga ada tindak pidana sesuai Pasal 45 (2) Pasal 28 (1) UU RI No 11, 2008 tentang ITE serta Pasal 378 KUHP tentang penipuan.

Profil BBM Ical berhasil diretas pelaku. Tanpa disadari oleh Ical, semua rekan dan kerabatnya yang terhubung di BBM-nya terhubung dengan pelaku yang menggunakan profil BBM Ical.

Dengan mempelajari semua jejak pembicaraan di BBM Ical, pelaku lalu meminta uang kepada kakak Ical dan mertua Ical melalui BBM. Uang diminta dikirim ke rekening baru yang disebut pelaku adalah klien Ical sebagai konsultan humas resources.

Karena biasa saling transfer uang, kakak Ical, Frans tanpa ragu transfer uang Rp 7,5 juta ke nomor rekening BNI yang diminta pelaku. Begitu juga dengan mertua Ical yang mengirim uang Rp 9,7 juta.

Total kerugian yang dialami kakak dan mertua Ical adalah Rp 17,2 juta. Mereka mengira uang itu dikirim ke Ical, ternyata ke rekening pelaku.(bum)

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...uk-peretas-bbm

Wah.......ane baru tau...makin hebat aja si TuTi bisa hack BBM..... emoticon-Matabelo emoticon-Matabelo emoticon-Matabelo
Ada Agan yg tau cara si TuTi ngehek BBM seperti itu???
Harus hati2, krn skrg byk yg sms ga jelas minta di add pin BBM nya yg isi " ini pin baru gue xxxxxxx, di add ya". saran ane jgn di add...
0
3.3K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan