Permisi agan yang Terhormat. Ane bikin Thread ini untuk mengingatkan serangan penyakit yang akan datang menyerang agan sekalian. Karena Orang Tua ane udah jadi korbannya.
Kasus...
Pengakuan bapak ane ni gan, beliau batuk karena makan satu gorengan, ga lama batuk parah menyerang. Jumat Pagi berangkat kerja bareng ane ke kantor, ternyata jam 4 sore sudah smpe dirumah dalam keadaan menggigil. Padahal jam pulang kantor jam 5 sore.
Ane pulang smpe rumah jam 10 malem gan, ane blom tau cerita tadi. Jadi cerita tadi ibu ane yg kasi tau pas hari Sabtu Pagi. karena ane pulang udah pada tidur. Sabtu siang ibu ane lagi ngurusin bapak ane yg sakit, katanya tengah malem panas tinggi. Sabtu Siang kemaren ane pergi keluar smpe jam 8 Malem. Ane liat ibu ane lagi bikin ramuan buat bapak ane pake minyak kayu putih, garem, sm bawah merah buat di balurin di badan.
Ga berapa lama ane ngepelin kamar Ortu ane gan. eh Ibu ane udah batuk juga, keadaan nya sama. Badan nya mulai anget, ane kasih minyak tawon gan. trus ane pijitin. bapak ane udah molor. Trus ibu ane uring uringan ga bisa tidur gan. Minggu Pagi Bapak ane udah keliatan mendingan, tapi malah ibu ane sekarang yang tepar. ane sm kakak ane gantian bantuin bagi tugas. kebetulan kaka ane bisa terapi gan. Ortu ane di terapi sm kaka ane siapin makan sm obat. keadaan ibu ane sekarang udah mendingan udah bisa makan bubur, tadinya muntah terus gan.
Ane minta doanya buat kesembuhan ORTU ane ya gan. Ane harap agan sekalian mulai hati - hati sm kesehatan setelah musim hujan. Berikut ini ane kasih tau beberapa penyakit yang sering dateng setelah musim hujan. Semoga bermanfaat.
Spoiler for Batuk:
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.
Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.
Akut dan Kronis[sunting | sunting sumber]
Batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk akut dan batuk kronis, keduanya dikelompokkan berdasarkan waktu.
Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 14 hari, serta dalam 1 episode. Bila batuk sudah lebih dari 14 hari atau terjadi dalam 3 episode selama 3 bulan berturut-turut, disebut batuk kronis atau batuk kronis berulang.
Batuk kronis berulang yang sering menyerang anak-anak adalah karena asma, tuberkolosis (TB), dan pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari). Pertusis adalah batuk kronis yang disebabkan oleh kuman Bordetella pertussis. Pertussis dapat dicegah dengan imunisasi DPT.FM JB
Masuk angin.jpg
Penyebab batuk[sunting | sunting sumber]
Ada beberapa macam penyebab batuk :
Umumnya disebabkan oleh infeksi di saluran pernapasan bagian atas yang merupakan gejala flu.
Infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).
Alergi
Asma atau tuberculosis
Benda asing yang masuk kedalam saluran napas
Tersedak akibat minum susu
Menghirup asap rokok dari orang sekitar
Masalah emosi dan psikologis (untuk batuk psikogenik)
Spoiler for Flu:
Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.[1]
Walaupun sering tertukar dengan penyakit mirip influenza lainnya, terutama selesma, influenza merupakan penyakit yang lebih berat dibandingkan dengan selesma dan disebabkan oleh jenis virus yang berbeda[2] Influenza dapat menimbulkan mual, dan muntah, terutama pada anak-anak,[1]namun gejala tersebut lebih sering terdapat pada penyakit gastroenteritis, yang sama sekali tidak berhubungan, yang juga kadangkala secara tidak tepat disebut sebagai "flu perut."[3] Flu kadangkala dapat menimbulkan pneumonia viral secara langsung maupun menimbulkan pneumonia bakterial sekunder.[4]
Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian besar infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan dalam penyakin ini belum jelas betul. [5]Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen. [6][7] Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun.[8]
Influenza menyebar ke seluruh dunia dalam epidemi musiman, yang menimbulkan kematian 250.000 dan 500.000 orang setiap tahunnya,[9] bahkan sampai jutaan orang pada beberapa tahun pandemik. Rata-rata 41.400 orang meninggal tiap tahunnya di Amerika Serikat dalam kurun waktu antara tahun 1979 sampai 2001 karena influenza. [10] Pada tahun 2010 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat mengubah cara mereka melaporkan perkiraan kematian karena influenza dalam 30 tahun. Saat ini mereka melaporkan bahwa terdapat kisaran angka kematian mulai dari 3.300 sampai 49.000 kematian per tahunnya.[11]
Tiga pandemi influenza terjadi pada abad keduapuluh dan telah menewaskan puluhan juta orang. Tiap pandemi tersebut disebabkan oleh munculnya galur baru virus ini pada manusia. Seringkali, galur baru ini muncul saat virus flu yang sudah ada menyebar pada manusia dari spesies binatang yang lain, atau saat galur virus influenza manusia yang telah ada mengambil gen baru dari virus yang biasanya menginfeksi unggas atau babi. Galur unggas yang disebut H5N1 telah menimbulkan kekhawatiran munculnya pandemi influenza baru, setelah kemunculannya di Asia pada tahun 1990-an, namun virus tersebut belum berevolusi menjadi bentuk yang menyebar dengan mudah dari manusia-ke-manusia.[12] Pada April 2009 sebuah galur virus flu baru berevolusi yang mengandung campuran gen dari flu manusia, babi, dan unggas, yang pada awalnya disebut "flu babi" dan juga dikenal sebagai influenza A/H1N1, yang muncul di Meksiko, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mendeklarasikan wabah ini sebagai pandemi pada 11 Juni 2009 (lihat pandemi flu 2009). Deklarasi WHO mengenai pandemi tingkat 6 merupakan indikasi penyebaran virus, bukan berat-ringannya penyakit, galur ini sebetulnya memiliki tingkat mortalitas yang lebih rendah dibandingkan dengan wabah virus flu biasa.[13]
Vaksinasi terhadap influenza biasanya tersedia bagi orang-orang di negara berkembang. [14] Ternak unggas sering divaksinasi untuk mencegah musnahnya seluruh ternak.[15] Vaksin pada manusia yang paling sering digunakan adalah vaksin influenza trivalen (trivalent influenza vaccine [TIV]) yang mengandung antigen yang telah dimurnikan dan diinaktivasi terhadap tiga galur virus. Biasanya, vaksin jenis ini mengandung material dari dua galur virus influenza subtipe A dan satu galur influenza subtipe B. [16] TIV tidak memiliki risiko menularkan penyakit, dan memiliki reaktivitas yang sangat rendah. Vaksin yang diformulasikan untuk satu tahun mungkin menjadi tidak efektif untuk tahun berikutnya, karena virus influenza berevolusi dengan cepat, dan galur baru akan segera benggantikan galur yang lama. Obat-obatan antivirus dapat dipergunakan untuk mengobati influenza, neuraminidase inhibitor (seperti Tamiflu atau Relenza). [17] yang terutama efektif.
Spoiler for Demam Berdarah:
Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.
Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah. Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah, dia mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena, menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi darah (diberikan darah dari orang lain).
Sejak 1960-an, semakin banyak orang yang terkena demam dengue. Penyakit tersebut mulai menimbulkan masalah di seluruh dunia sejak Perang Dunia Kedua. Penyakit ini umum terjadi di lebih dari 110 negara. Setiap tahun, sekitar 50–100 juta orang terkena demam dengue.
Para ahli sedang mengembangkan obat-obatan untuk menangani virus secara langsung. Masyarakat pun melakukan banyak usaha untuk membasmi nyamuk.
Deskripsi pertama dari demam dengue ditulis pada 1779. Pada awal abad ke-20, para ilmuwan mengetahui bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus dengue, dan bahwa virus tersebut ditularkan (atau disebarkan) oleh nyamuk.
Spoiler for Tipus:
Demam tifoid[1], atau typhoid[2] adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhosa.[3] Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia, dan disebarkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja.[4]
Daftar isi [sembunyikan]
1 Gejala
2 Penegakan diagnosis
3 Perawatan
4 Lihat pula
5 Rujukan
Gejala[sunting | sunting sumber]
Setelah infeksi terjadi akan muncul satu atau beberapa gejala berikut ini:
demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan mulai sore hari hingga dini hari
tubuh menggigil
denyut jantung lemah (bradycardia)
badan lemah ("weakness")
sakit kepala yang hebat pada malam hari, terutama di belakang kepala
nyeri otot myalgia
kehilangan nafsu makan
konstipasi
sakit perut
pada kasus tertentu muncul penyebaran vlek merah muda ("rose spots")
Penegakan diagnosis[sunting | sunting sumber]
Penegakan diagnosis dapat dilakukan di Laboratorium Klinik menggunakan Widal Test, tetapi hasilnya tidak dapat diketahui segera, sehingga dokter telah memberikan anti-biotik kepada pasien berdasarkan gejala dan hasil Widal Test biasanya negatif, karena telah diberi anti-biotik sebelumnya.
Perawatan[sunting | sunting sumber]
Tifus dapat berakibat fatal, pemotongan usus atau bahkan kematian. Antibiotika, seperti ampicillin, kloramfenikol, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan ciproloxacin sering digunakan untuk merawat demam tipoid. Yang perlu diperhatikan adalah bila suhu telah turun dan merasa segar, bukan berarti telah sembuh, karena usus masih tipis oleh karenanya makanannya harus bertahap mulai dari bubur saring, bubur, nasi lembek dan baru nasi. Selain makanan yang harus dijaga adalah tidak boleh bekerja berat, sebelum benar-benar sembuh, karena usus dapat robek/terluka dan suhu badan naik kembali seperti semula, walaupun bakterinya telah tiada.
Bila tak terawat, demam tifoid dapat berlangsung selama tiga minggu sampai sebulan. Kematian terjadi antara 10% dan 30% dari kasus yang tidak terawat. Vaksin untuk demam tifoid dapat melindungi sekitar 70 percent lebih orang yang telah divaksinasi, jika sudah divaksin dan masih terkena biasanya ringan dan dianjurkan untuk anak-anak dan dewasa setiap 3 tahun sekali. Vaksinasi jauh lebih murah daripada terkena Tifus dan harus istirahat total di tempat tidur. Penyakit ini biasanya berjangkit di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, dimana tingkat kebersihannya kurang.
Mari kita jaga kesehatan
Spoiler for Minum Air Putih
:
Meskipun di musim hujan tubuh tetap memerlukan cairan supaya tetap kuat melakukan berbagai aktivitas .Di musim hujan seperti ini,dengan kelembaban yang lebih meningkat,keringat akan sulit untuk keluar. Ini bertujuan tubuh kita agar tetap bisa mengeluarkan bakteri dan penyakit dari tubuh kita.
Spoiler for Vitamin D:
Vitamin D juga berfungsi sebagai pertahanan terhadap serangan penyakit. Dimulai dari flu sampai kanker. Vitamin D dapat kita peroleh secara alami dari matahari (sayangnya jarang kita temui di musim hujan).
Vitamin D ini juga bisa diperoleh dari makanan,misalnya dari telur, hati, dan ikan, dan susu serta margarin yang diperkaya dengan vitamin D.
Spoiler for Olahraga Ringan:
Di musim hujan seperti ini sebaiknya terus jaga kesehatan tubuh dengan berolahraga ringan di rumah.Misalnya seperti,sit- up,back-up,yoga,dll.
Menjaga Berat Badan
Ada penelitian mengatakan bahwasanya,dengan berat badan yang ideal,sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik dibanding orang yang mengalami obesitas.
Spoiler for Jagalah Kebersihan Rumah:
Pada Musim Hujan sangat identik dengan banyaknya penyakit,terutama penyakit demam berdarah.Dengan banyaknya air yang tergenang tidak heran nyamuk Aides Aegepty akan berkembang biak.Maka dari itu sebaiknya kita selalu rajin membersihkan tempat tinggal kita.Agar tidak menumpuk sampah,serta menutup genangan- genangan air.
Spoiler for lain - lain:
Biasakan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah memakai
toilet. Hal ini harus tetap dilakukan saat musim hujan. Jangan lupakan
kebiasaan cuci tangan setelah sampai rumah agar tidak membawa
virus dan bakteri penyebab sakit.
Minum Air Putih Teratur.
Tubuh yang memiliki pasokan air cukup akan menambah daya tahan
tubuh dan mencegah dehidrasi. Jadi, pastikan Anda tetap mengonsumsi
cairan setidaknya 1,5 liter setiap hari.
Tidur cukup dan tepat waktu.
Sebisa mungkin, tidur tepat waktu. Tidur akan mengembalikan kondisi
tubuh dan memulihkan stamina. Tidur juga bisa menghilangkan stres.
Tidur juga akan memperbaiki sistem kekebalan tubuh Anda. Karena itu,
pastikan Anda memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat di malam
hari.
Minum Minuman Hangat
Tubuh yang sering kedinginan membuat daya tahan menurun. Karena
itu, sediakan beberapa bahan untuk membuat minuman hangat.
Minuman tersebut membantu menjaga suhu tubuh tetap hangat. Anda
bisa membuat teh, atau lemon dan madu, atau jahe hangat, apapun
minuman hangat yang Anda suka.
Jaga Asupan Makanan Sehat
Tetap jaga asupan makanan bergizi selama musim hujan. Ada baiknya
sering mengonsumsi makanan berkuah hangat, misalnya saja sup kuah,
soto ayam atau sayuran dengan kuah hangat. Selain bergizi, makanan
tersebut akan menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Spoiler for sumber:
pengalaman
wikipedia
dll
SEMOGA BERMANFAAT JANGAN SAMPAI KITA LALAI AKAN BAHAYA PENYAKIT YANG AKAN DATANG.
SEHAT ITU MAHAL GAN...
buat yang sehat jaga kesehatannya
buat yang sakit segera kembali sehat
Sehat itu nikmat
Sakit itu cobaan, tetap berusaha kuat sampe sembuh..
Diubah oleh ffadhillah 09-03-2014 13:58
0
2.3K
Kutip
24
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru