hidup manusia tergantung dari cara dia mengambil keputusan. Kita dibekali akal dan pikiran untuk memutuskan apa yang terbaik buat kehidupan yang kita jalani. Banyak orang berkata, sebenarnya hidup ini mudah, namun kita sendirilah yang membuatnya menjadi begitu sulit. Benarkah mudah? bagi sebagian orang, yang ditinggikan derajatnya dan dilebihkan hartanya oleh Tuhan mungkin iya, tapi bagaimana dengan orang-orang yang berada di garis kemiskinan? Apanya yang mudah, bahkan untuk sekedar tersenyum saja mereka harus meneteskan air mata. Harus berpura-pura di depan orang lain, sambil mengatakan dalam hati, aku bahagia, walau sebenarnya aku tidak bahagia,

kadang, kita tidak bisa memahami pikiran Tuhan. Ada orang yang begitu kaya, tapi kikir dan tamak, ada orang yang begitu miskin, tapi begitu ikhlas dan rela. Tapi ada juga yang miskin, dia habiskan hidupnya hanya dengan mengeluh dan mengeluh. ahhh, bagaimana dengan yang kaya, mau membantu dan ikhlas dalam memberi? adakah? rasanya di zaman yang sudah menjadikan manusia selfis dan individualis sudah "menjarangkan" manusia-manusia idaman seperti itu.

Hidup ini tidak lebih dari pada pertarungan mengais rizki. Pertarungan saling menunjukkan kehebatan diri. Pertarungan untuk mendapatkan perhatian dan penghargaan dari manusia. Mengejar dunia dengan penuh nafsu. Menghabiskan begitu banyak waktu untuk sebuah hal yang disebut dengan KESUKSESAN, benarkah, begitu kita sampai di puncak yang namanya sukses itu kita akan berhenti? Tidak, kesuksesan hanyalah sebuah kata yang digunakan untuk tingkat maximal sebuah tujuan. Setelah itu tercapai, kita akan kembali ke titik nol, mengejar lagi yang namanya kesuksesan-kesuksesan lainnya. Bahagia? Mungkin, tapi hanya bersifat semu, sementara. Kebahagiaan sejati itu adalah, puas melihat orang di sekitar kita hidup dalam kebahagiaan. Puas melihat orang memberikan senyum ikhlas dan memberikan satu ruang buat kita di hatinya, sebagai saudara, yang selalu dibela, disayang dan selalu ingin melihat kita tegar dalam menjalani semua kehidupan.

Akh, teman, di kala kalian dilebihkan rizki oleh Tuhan, lihatlah ke sekeliling, adakah orang lain yang bisa kamu bantu melepaskan mereka dari sedikit beban hidup karena himpitan rizki? Sungguh, membuka hati untuk orang lain, akan membukakan lebih banyak pintu rizki untukmu. Akan menenangkan hatimu dalam mencapai ridho tuhan? bukankah kita hidup di muka bumi ini untuk mendapatkan rahmat Tuhan dan mendapatkan hdayah serta petunjuk dariNya untuk tetap melangkah di koridor yang telah ditentukan Tuhan?

Bahagialah untuk orang lain, karena hidup ini adalah berjamaah, dengan begitu, kamu tidak akan merasa kesepian dan kesendirian.

Hiduplah untuk duniamu dan matilah untuk Tuhanmu.

Bertasbihlah dengan menyebut nama TuhanMu.

Amin, selamat pagi dan selamat merenungi langkah-langkahmu.