Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam, Pakar Hukum se-Kaskus raya...

Saya mau tanya mengenai hak kepemilikan tanah dengan kronologi sebagai berikut:
Kira-kira tahun 1996'an Bapak A membeli tanah, namun Bapak A malas mengurus surat-surat tanah dan mengatasnamakan tanah atas nama Bapak B. Saya kurang mengerti mengapa Bapak A berbuat demikian (malas berurusan dengan sistem mungkin). Singkat cerita tahun 2000'an Bapak B meninggal. Sebelum meninggal Bapak B secara lisan mengatakan bahwa tanah ini milik Bapak A dihadapan keluarga dan saksi. Beliau berkata tidak memiliki hak atas tanah tersebut. Pada saat itu saksi dan keluarga minta Bapak A segera membuat surat-surat yang diperlukan, namun saat itu Bapak A merasa sungkan untuk meminta Bapak B yang kondisinya kritis untuk mengurus hal-hal tersebut.

Tahun 2010/2011 Bapak A merasa harus mengurus tanah tersebut. Namun tiba-tiba keluarga Bapak B menolak. Kalaupun mau, Bapak A harus memberikan sebuah rumah atau komisi atas penjualan tanah-tanah Bapak A yang diurus oleh Bapak B selama hidupnya (keluarganya menyebutkan beberapa tanah yang dimiliki Bapak A dan dikelola oleh Bapak B). Kondisi saat ini tanah belum hendak dijual/tidak ada peminat dan sertifikat memang dipegang Bapak A.

Keluarga besar Bapak B termasuk istrinya, saksi, tetangga sekitar, notaris (yang dulu mengurus tanah tersebut) mengakui bahwa tanah tersebut milik Bapak A. Namun istri Bapak B tidak mau melakukan proses balik nama sebelum diberikan rumah. (harga tanah tersebut tidak sebanding dengan apa yang diminta).

Hal apa yang sekiranya dapat dilakukan Bapak A? siapa saja yang kira-kira harus dilibatkan (pengacara, notaris, dll) dalam penyelesaian hal ini? Seberapa kuat posisi Bapak A untuk memenangkan kasus ini?
Maaf kalau pertanyaan saya kurang tepat. Terima kasih.