randadaeAvatar border
TS
randadae
[SELESAI LIBURAN] Bencana Alam Landa Nusantara, Apa Langkah Presiden SBY?
emoticon-Hot Newsemoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News


VIVAnews– Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat kabinet terbatas untuk membahas bencana alam yang melanda berbagai daerah di Indonesia, Selasa 21 Januari 2014. Sepekan terakhir ini, bencana tak henti merundung Nusantara, mulai letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara hingga banjir di Jakarta sampai Manado.

Dalam rapat itu, SBY menyatakan akan menemui langsung pengungsi letusan Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, Kamis 23 Januari 2014. Pengungsi Sinabung saat ini sudah mencapai lebih dari 26 ribu orang. Erupsi Sinabung sesungguhnya telah berlangsung lama, sejak September 2013. Pekan lalu, Sinabung bahkan meletus lebih dari 30 kali hanya dalam sehari.

“Presiden SBY akan mengunjungi pengungsi Sinabung dengan membawa solusi permanen dari dampak letusan Sinabung. Solusi itu tidak akan merugikan warga yang kini sedang berada di pengungsian,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief.

Andi mengatakan, kemungkinan besar Gunung Sinabung dalam waktu dekat belum akan berhenti meletus. Padahal di pengungsian ada lebih dari 8.000 kepala keluarga dalam radius 5 kilometer dari Sinabung. Oleh sebab itu SBY telah menghitung banyak aspek dalam memikirkan solusi menyangkut nasib ribuan penduduk di sekitar Sinabung.

Untuk menjumpai pengungsi Sinabung itu, SBY membatalkan kehadirannya di Davos, Swiss, untuk menerima ‘Global Leadership Statesmanship Award 2014’ dalam Forum Ekonomi Dunia. SBY mengutus Menteri Keuangan Chatib Basri untuk mewakilinya menerima penghargaan tersebut.

Keputusan SBY untuk menemui pengungsi Sinabung berbarengan dengan menguatnya desakan DPR untuk menetapkan letusan Gunung Sinabung sebagai bencana nasional. “Jumlah korban tewas sudah 16 orang. Lalu sudah empat bulan perekonomian di sana tak jalan. Perkebunan juga rusak,” kata Hasrul Azwar, anggota Komisi VIII Bidang Sosial DPR dalam rapat dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Gedung DPR.

Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, total anggaran yang telah dikeluarkan pemerintah pusat untuk menangani bencana Sinabung diperkirakan mencapai Rp26 miliar. Anggaran tersebut untuk membiayai kebutuhan pengungsi di posko pengungsian.

Soal korban jiwa akibat Sinabung, Syamsul mengatakan mereka meninggal karena sakit dan faktor usia yang sudah tua. “Mereka semua meninggal di rumah sakit, bukan di pengungsian,” kata dia.

Terkait kerugian ekonomi penduduk Sinabung, hal tersebut sedang didata Kementerian Pertanian. Menteri Pertanian Suswono menyatakan, lahan pertanian hortikultura paling banyak rusak, lebih dari 5.000 hektare. Untuk itu ia menyiapkan bibit baru untuk para petani setempat.

Tinjau banjir

Usai rapat kabinet di Jakarta, Presiden SBY langsung berangkat ke Karawang, Jawa Barat, untuk meninjau banjir sekaligus memberi bantuan kepada para korban. “Saya melihat langsung karena ada indikasi lahan pertanian di sana rusak. Harus dikalkulasi dampaknya seperti apa,” kata dia.

Korban banjir di Karawang mencapai 200 ribu orang. Hingga Selasa ini mereka masih bertahan di lokasi pengungsian yang tersebar di 26 kecamatan dengan kondisi memprihatinkan. Mereka mulai terserang penyakit. Para pengungsi juga kesulitan memperoleh makanan. Mereka membutuhkan bantuan bahan pangan, air bersih, pakaian, dan obat-obatan.

Banjir sudah hampir sepekan melanda Karawang karena meluapnya Sungai Citarum. Bukan hanya permukiman penduduk di kampung yang diterjang banjir, tapi juga perumahan elite.

Banjir nyaris rata terjadi di berbagai daerah, mulai Jakarta, Bekasi, Tangerang, Subang, Indramayu, hingga Jambi. Banjir bandang bahkan menerjang Manado, Sulawesi Utara. Semua itu, kata SBY, menjadi perhatian utama pemerintah.

“Saya sudah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Sulawesi Utara, dan Gubernur Jawa Barat,” kata SBY. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan pinjaman keuangan kepada para korban bencana, terutama petani yang merugi.

Presiden juga menelepon langsung Wali Kota Jakarta Timur, Krisdianto, terkait banjir di kawasan Kampung Pulo yang kondisinya tahun ini terlihat lebih parah dari tahun lalu. “Pak SBY minta semua kebutuhan warga dikoordinasikan dan disiapkan,” kata Krisdianto.

Wakil Lurah Kampung Melayu, Nazimudin, membenarkan banjir di Kampung Pulo saat ini lebih dahsyat dari Januari 2013. Lebih dari 1.800 warga mengungsi akibat rumah mereka terendam air. “Jika tahun lalu ketinggian banjir di Kampung Pulo hanya sekitar dua meter, tahun ini mencapai tiga meter. Jika tahun lalu warga bertahan di lantai dua rumahnya, tahun ini mereka minta dievakuasi karena lantai dua rumah juga kemasukan air,” ujar dia.

Banjir di Kampung Pulo yang sempat surut Senin kemarin, Selasa ini bahkan kembali naik akibat Sungai Ciliwung meluap lagi. Warga yang hendak kembali ke rumah mereka terpaksa kembali ke pengungsian. Tinggi air di permukiman dekat Jalan Jatinegara mencapai satu meter, sedangkan di permukiman warga dekat bantaran Sungai Ciliwung mencapai dua meter.

Sudah seminggu lebih hari Kampung Pulo diterjang banjir, tepatnya 9 hari. Padahal tahun lalu banjir hanya dua hari merendam kawasan itu. “Dulu air pagi naik, sore sudah surut. Sekarang air pasang-surut,” kata Ketua RT 09 RW 03 Kampung Pulo, Lutfi. Banjir terparah di wilayah ini terjadi tahun 2007.

Jakarta kembali waspada

Selasa malam, air dari Bogor tiba lagi di Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta menyebarkan pesan singkat via jaringan operator seluler untuk mengingatkan warga agar terus siaga. “Masyarakat sepanjang Sungai Cliwung agar waspada. Air akan mulai sampai Jakarta 9 jam lagi,” demikian isi SMS yang dikirim Selasa pagi.

Banjir susulan berpotensi melanda Jakarta karena curah hujan deras terus mengguyur wilayah Bogor sejak Selasa pagi hingga siang. Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo pun melakukan rapat koordinasi dadakan terkait penanganan banjir ibu kota, Selasa siang. Rapat itu dihadiri seluruh lurah, camat, wali kota, kepala dinas, dan suku dinas se-DKI Jakarta.

Dalam rapat itu, Jokowi meminta jajarannya bekerja cepat dalam menangani banjir. Dia mengancam akan memecat anak buahnya yang tak cepat tanggap. “Saya dapat laporan suku dinas sering lambat merespons laporan dari lurah dan camat yang berasal dari warga. Saya akan pecat sudin yang lambat merespons,” kata dia.

Jokowi juga menegur lurah dan camat yang tidak ada di daerahnya saat banjir terjadi. “Saya hormat sama lurah dan camat yang tetap ada di lokasi. Saya melakukan pengecekan mendadak tengah malam di beberapa tempat, mereka ada. Tapi sekali ada laporan ada yang tidak di lokasi, saya copot jabatannya,” kata dia.

Untuk memudahkan koordinasi, Jokowi meminta lurah, camat dan sudin untuk memberikan nomor telepon mereka. “Kasih saya nomor telepon yang aktif. Saya telepon, banyak nomor pejabat yang tidak aktif,” ujarnya. Banjir di Jakarta telah menelan 12 korban jiwa.

Boediono ke Manado

Sementara Presiden SBY meninjau banjir di Karawang, Wakil Presiden Boediono terbang ke Manado, Sulawesi Utara, untuk memantau penanganan paska banjir bandang di sana. Ketua PMI Jusuf Kalla telah lebih dulu tiba di Manado. (Baca: Banjir Bandang Terjang Manado, Terburuk dalam 13 Tahun)

Di Manado, Boediono meninjau lokasi bencana yang tergolong parah, yakni di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan Dua, Kecamatan Wenang, Kota Manado. Infrastruktur di daerah itu rusak parah. Salah satu akses jalan ke wilayah itu pun tertutup tanah longsor.

BNPB menyatakan, banjir bandang di Manado mengakibatkan 19 orang tewas, 15 ribu orang mengungsi, 1.000 rumah rusak berat dan menimbukan kerugian ekonomi hingga Rp1,87 triliun. BNPB mengirim 57 ton bantuan logistik dari Jakarta ke Manado menggunakan pesawat Hercules. (eh)




---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

emoticon-Ngakak'Akhirnya, Presiden udah kembali dari masa hibernasi musim banjirnya di Bali.' emoticon-Ngakak


Spoiler for TOLONG GAN:


Spoiler for WELCOME:


Spoiler for USIR:
Diubah oleh randadae 22-01-2014 15:18
0
1.7K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan