Di televisi ada sebuah sinetron berjudul 'Tukang Bubur Naik Haji', yang bercerita tentang kisah seorang tukang bubur yang berhati sangat muliat dan gemar membantu orang lain. Ternyata, sosok yang memiliki kepribadian seperti itu hadir di dunia nyata. Dia adalah Soleh, tukang bubur yang biasa berjualan di Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, Jakarta Barat.
Hari ini, Minggu 19 Januari 2014, Soleh menggratiskan dagangan buburnya untuk para korban banjir di Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2. Semua warga yang sebagian besar adalah korban banjir boleh menyantap buburnya secara gratis alias tanpa membayar sepeser pun.
"Semua warga Ciledug Indah 1 dan 2 adalah langganan saya. Karena hari ini banyak warga yang menjadi korban banjir, maka saya menggratiskan bubur ini untuk semua warga," kata Soleh kepada VIVAnews.
Dia menuturkan, sejak tadi pagi dia sudah mendengar kabar Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2 lagi-lagi terendam banjir. Lalu, sebelum berangkat berjualan dia berniat untuk menggratiskan dagangannya.
"Sudah sejak dari rumah saya mengikhlaskan dagangan bubur saya digratiskan. Saya tidak bisa bantu tenaga dan pakaian bekas, cuma bubur ini yang bisa saya berikan kepada para warga Ciledug Indah 1 dan 2," tutur Soleh.
Hari ini, Soleh mulai menjajakan buburnya sejak pukul 09.00 WIB, dan saat ini buburnya sudah ludes diberikan kepada korban banjir.
"Tadi saya niatnya mau masuk ke dalam perumahan. Tapi, tidak bisa masuk. Makanya saya memilih untuk mangkal di posko pengungsian warga saja," ujar Soleh.
Soleh juga menceritakan, total bubur yang dia gratiskan hari ini berjumlah sekitar 100 mangkok. Tapi, dia tidak mau menuturkan berapa total dari biaya yang dikeluarkan untuk 100 mangkok tersebut.
"Saya tidak mau bicara berapa modal untuk hari ini. Yang penting saya bisa bantu warga dan mereka semua senang," ujarnya.
Banyak warga yang terharu dengan niat Soleh. "Awalnya saya mengira bubur ini donasi dari pemerintah. Tapi, saya kaget ternyata bubur ini dari Pak Soleh yang biasa dagang di perumahan. Kami sangat terharu sekaligus bersyukur atas bantuan bubur dari Pak Soleh," kata Yohanes (24 tahun), warga Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2.
Renungan yang bisa ane tangkap: Membantu seikhlasnya tanpa peduli dari golongan apapun gan, laki2 ini rela mengorbankan rezekinya hari itu untuk membantu para korban banjir yang mungkin sedang kelaparan, dia ga peduli hari itu dia ga dapat uang untuk di bawa pulang buat keluarga, yang dia tau hatinya tergerak melihat ada orang yang membutuhkan pertolongan.
Ane paling sebel kalo ditengah bencana ada yang memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi