@IRNewscom | Jakarta: PENGACARA kondang Farhat Abbas menilai Pemerintah DKI Jakarta belum bisa deteksi dini terhadap banjir yang melanda Ibukota Jakarta. Hal itu diungkapkannya usai memberikan bantuan secara langsung di Kampung Kebon Pala Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (21/01) malam.

Pria yang mencalonkan dirinya sebagai Presiden RI muda ini mengatakan, saat ini program Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyampingkan kepentingan warga Jakarta. "Jakarta ini rawan banjir, tsunami, harusnya ada program sosialisasi pendidikan evakuasi banjir apabila terjadi banjir dan seperti di gedung UOB," katanya.

Selain itu kedepannya, agar tidak banyak korban banjir seperti kali ini, apabila tanggul dan kali sudah mencapai batas dan membahayakan, harusnya ada peringatan dini.

Menurutnya, promosi saat kampanye Pilgub mengenai sekolah gratis dan kesehatan menjadi sia-sia. Pasalnya, bukti dari dampak banjir, banyak rumah sakit pada penuh sehingga orang tidak lagi bisa ke rumah sakit dan orang banyak mati. "Anak-anak pun tidak bisa sekolah karena banjir," kata Farhat.

Mengenai bantuan, dirinya memberikan atas nama AKU Indonesia. Selain di Kampung Melayu, pihaknya akan memberikan bantuan kepada daerah yang bisa terjangkau. "Ini bantuan atas gotong royong kita baik ada yang menyumbang sembako dan uang tunai. Bencana ini kita anggap musibah bersama," tuturnya.

Sementara salah satu warga RW 08, Eki Pitung mengaku sangat berterima kasih dengan bantuan bencana yang diberikan Farhat. "Kami memang membutuhkan orang-orang seperti beliau yang mempunyai jiwa sosial tinggi," kata Eki yang juga Ketua Umum Brigade Anak Jakarta (Braja). [yud-13]



Sumber Berita: www.indonesiarayanews.com