jajang100Avatar border
TS
jajang100
Presiden Diminta Membentuk Kementerian Khusus Urusan Banjir


Jakarta - Niat Lilis, seorang warga Jakarta yang hendak berangkat kerja ke Tanjung Priok pada Jumat pagi (17/1) tadi terhalang. Rute yang dia lewati, yakni di jalan Gunung Sahari persisnya di depan halte Transjakarta Pademangan-Ancol terendam banjir.

Ketinggian air mencapai 50 sentimeter, sehingga kendaraan pribadi termasuk bus Transjakarta yang biasa Lilis naiki tak berani melintasi. Beruntung ada tiga kendaraan truk milik TNI Angkatan Laut yang membantu warga menuju Ancol.

Namun rupanya persoalan Lilis belum selesai. "Saya mau ke Ancol terus ke Tanjung Priok. Cukup terbantu dengan adanya truk TNI AL. Tapi kalau nanti dari Ancol tidak ada angkutan ke Tanjung Priok, bagaimana ya," kata Lilis kepada detikcom, Jumat (17/1) di Jakarta.

Hari ini selain kawasan Gunung Sahari di Jakarta Pusat, banjir juga melanda daerah Kelapa Gading di Jakarta Utara. Banjir juga melanda Manado di Sulawesi Utara. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut banjir i Manado dipicu oleh curah hujan yang tinggi.

Bahkan saat puncak pada 15 Januari lalu, di Manado nya hampir sama dengan sungai Brantas di Jawa Timur. "Curah hujan di Manado jumlah debitnya sangat tinggi, bahkan kalau kita hitung debit pada tanggal tersebut (15 Januari) sama dengan sungai Brantas," kata Andi Eka Sakya di kantornya, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakpus, Jumat (17/1/2014).

Banjir yang melanda sejumlah daerah di Indonesia memunculkan wacana agar Presiden membentuk Kementerian Khusus untuk menangani masalah air. Pakar Sumber Daya Air dari Universitas Indonesia Firdaus Ali mengatakan keberadaan kementerian khusus penting untuk mengelola secara serius persoalan air, termasuk di Jakarta.

Dia mencontohkan beberapa Negara tetangga yang punya penanggungjawab terkait air, seperti di Singapura ada Kementerian Sumber Daya Air dan lingkungan, juga Malaysia, Thailand, Papua Nugini, dan Australia.

“Dengan adanya kementerian Sumber Daya Air, mereka memastikan ketahanan air yang juga berkaitan dengan ketahanan pangan. Sementara kita tidak sama sekali. Management kita by accident, kalau ada masalah baru diselesaikan, di luar negeri management by planning, segala sesuatu penuh perencanaan dan mereka siap mengantisipasi,” kata Firdaus kepada detikcom, Rabu (15/1) di Jakarta.

Terkait banjir di Jakarta menurut Firdaus, seharusnya bisa semakin ringan jika dilakukan penanganan yang tepat. Khsususnya sejak bah melanda Ibu Kota pada 2002, 2007 dan 2013 lalu.

“Tapi masalahnya kita tidak ada tata kelola yang baik antara pemerintah pusat dan daerah. Kita juga tidak punya kementerian khusus yang menangani masalah air,” kata pria yang juga Anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta ini.


[url]http://news.detik..com/read/2014/01/17/155738/2470436/10/presiden-diminta-membentuk-kementerian-khusus-urusan-banjir?n991101605[/url]
[url]http://news.detik..com/read/2014/01/17/155738/2470436/10/2/presiden-diminta-membentuk-kementerian-khusus-urusan-banjir[/url]

Perlu Gak Ada Kementrian Khusus Banjir Menurut Ente?
0
1.4K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan