Tokichi2012Avatar border
TS
Tokichi2012
RIM Putuskan Produksi Blackberry di Indonesia
Akhirnya Research In Motion Limited (RIM) asal Kanada, memutuskan memproduksi BlackBerry (BB) di Indonesia dengan menggandeng Hon Hai Precision Industry (Foxconn). RIM sebelumnya lebih tertarik merakit produknya di Malaysia daripada di Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan pasar Indonesia yang besar dan pesatnya penjualan BlackBerry di Indonesia, membuat pabrikan RIM akhirnya memutuskan memproduksi BB di Indonesia.

"Karena mungkin BlackBerry melihat market di sini sangat besar, Foxconn dan BlackBerry sudah kimpoi," katanya di Kementerian Perindustrian seperti dilansir detik..com.

Sebelumnya, BlackBerry telah menandatangani kesepakatan dengan Foxconn, salah satu isinya adalah soal basis produksi ponsel BlackBerry yang akan dibuat di Indonesia dan Meksiko.

"Foxconn sudah menyatakan mengakomodir BlackBerry di Indonesia, Foxconn juga akan membuat model-model market di sini. Yang saya nggak bisa ceritakan adalah finishing dengan local partner, Foxconn itu punya Requirement (syarat) yang tinggi, mereka sendiri masih ingin berinvestasi," katanya.

Foxconn akan memproduksi produk-produk BlackBerry melalui fasilitas yang ada di Indonesia dan Meksiko. BlackBerry akan memiliki seluruh hak kekayaan intelektual serta jaminan kualitas produk perangkat, sama halnya dengan para produsen pihak ketiga saat ini.

"Kami senang dapat bekerjasama dengan BlackBerry yang posisi ke depannya masih akan terus tumbuh dan Foxconn sangat optimis terhadap kesuksesan kemitraan strategis ini," kata Founder and Chairman, Foxconn Terry Gou beberapa waktu lalu.

Foxconn Technology Group adalah perusahaan manufaktur yang berasal dari Taiwan yang memproduksi komponen-komponen elektronik untuk beberapa merek terkenal seperti Apple dan Nokia. Foxconn sedang mempertimbangkan Yogyakarta sebagai nokasi pabrik mereka di Indonesia.

Sebelumnya, Hidayat telah menyatakan perwakilan Foxconn telah bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk membicarakan rencana pendirian pabrik itu. Foxconn diperkirakan memilih Yogya sebagai lokasi alternatif karena provinsi itu bisa menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan produsen ponsel dan tablet itu.

"Mereka minta banyak doktor, insinyur minta ribuan, terutama insinyur teknik elektronya," kata Hidayat seperti dikutip dari Solopos.

Keberhasilan itu tak lepas dari lobby yang dilakukan Hidayat dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Khusus untuk pabrik iPad Foxconn, Hidayat pernah menyatakan dengan tegas,"Saya dan Gita Wirjawan pasang badan untuk investasi pabrik iPad."

Gita menyatakan selain Foxconn, menyusul produsen elektronika asal Korea Selatan, Samsung juga dalam tahap rencana membangun pabrik sejenis.

"Ada penyampaian beberapa perusahaan yang ingin melakukan investasi di Indonesia di luar Foxconn, yaitu Samsung dan ada 1 atau 2 perusahaan lagi yang akan masuk juga," ungkap Gita pada September 2013.

Menurutnya, penarikan pabrilk-pabrik seluler ke Indonesia harus dilakukan sejalan keinginan pemerintah untuk bisa memproduksi telepon seluler di dalam negeri. Menurut data Kementerian Perindustrian 2012 lalu, Samsung masih mengimpor produk ponsel dan tablet dari pabrik Samsung di Vietnam.

Nilai impor ponsel Indonesia mencapai USD 4,5 miliar. Dari jumlah itu sebanyak USD 1,2 miliar dikontribusikan oleh Samsung. Impor handphone Indonesia setiap tahun mencapai 50 juta unit.

SUMBER
0
2.3K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan