- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Cinta Pertama Gina [CPG]
TS
sepotongpena
Cinta Pertama Gina [CPG]
Buat sebagian orang, cinta pertama adalah saat kita pertama kali merasakan jatuh hati. Benar-benar jatuh hati untuk yang pertama kalinya, bahkan sebelum kita mengerti apa itu cinta. Sementara sebagian yang lain menemukan cinta pertamanya setelah beberapa kali jatuh hati. Bahkan ada juga yang selalu merasakan sensasi "pertama" di tiap jatuh hatinya.
Gue punya cinta pertama. Namanya Gina. Dia teman satu kelas gue di Sekolah Dasar.
"Ayo anak-anak tenang dulu sebentar," wanita paruh baya yang berdiri di samping gue berusaha menenangkan kelas yang riuh rendah kedatangan seorang murid baru. "Hari ini Ibu Guru akan memperkenalkan teman baru kalian. Namanya Erai, dia murid pindahan dari Bandung. Mulai hari ini Erai dan kalian akan belajar bersama. Kalian akan jadi teman baik buat Erai. Begitupun Erai, mulai hari ini dia sahabat kalian."
Setelah sebuah perkenalan singkat di depan kelas Ibu Guru memilihkan kursi untuk gue.
"Halo murid baru, kenalin namaku Gina," perempuan berambut ikal yang duduk di kursi depan menyodorkan tangan sambil tersenyum manis. "Mulai hari ini kita temenan ya," lanjutnya kemudian menjabat tangan gue.
Momen inilah yang akhirnya gue ingat sebagai momen pertama kalinya gue jatuh hati pada wanita.
Seperti kebanyakan cinta monyet yang dialami anak-anak SD lainnya, yang bisa gue lakukan waktu itu sekedar curi pandang, cari perhatian dan main ejek-ejekan. Semakin sering kami saling berbalas ejekan, berarti dia juga merasakan hal yang sama. Begitulah pemikiran seorang murid Sekolah Dasar tentang cinta. Hari-hari bersama cinta pertama gue berlalu selama kurang lebih dua setengah tahun.
Setelah lulus SD gue sekeluarga kembali ke Bandung sementara Gina tetap tinggal di kotanya. Gue kemudian melewati tahun-tahun selanjutnya bersama cinta kedua-ketiga-keempat dan menganggap cinta pertama sebagai sebuah kenangan masa kecil yang indah. Gue tidak pernah memikirkan Gina. Dia seolah terlupakan bersama tahun-tahun yang terus berganti. Gue menikmati hidup sebagai mana mestinya. Dan gue yakin Gina pun demikian.
Tapi memang, cinta selalu punya rumus sendiri. Ada banyak hal dalam cinta yang tidak bisa kita jelaskan. Ada banyak ketidakmungkinan yang menjadi mungkin oleh cinta.
Seperti dua hati yang tidak pernah saling menyapa selama bertahun-tahun, bisa dipertemukannya dengan anggun...
Gue punya cinta pertama. Namanya Gina. Dia teman satu kelas gue di Sekolah Dasar.
"Ayo anak-anak tenang dulu sebentar," wanita paruh baya yang berdiri di samping gue berusaha menenangkan kelas yang riuh rendah kedatangan seorang murid baru. "Hari ini Ibu Guru akan memperkenalkan teman baru kalian. Namanya Erai, dia murid pindahan dari Bandung. Mulai hari ini Erai dan kalian akan belajar bersama. Kalian akan jadi teman baik buat Erai. Begitupun Erai, mulai hari ini dia sahabat kalian."
Setelah sebuah perkenalan singkat di depan kelas Ibu Guru memilihkan kursi untuk gue.
"Halo murid baru, kenalin namaku Gina," perempuan berambut ikal yang duduk di kursi depan menyodorkan tangan sambil tersenyum manis. "Mulai hari ini kita temenan ya," lanjutnya kemudian menjabat tangan gue.
Momen inilah yang akhirnya gue ingat sebagai momen pertama kalinya gue jatuh hati pada wanita.
Seperti kebanyakan cinta monyet yang dialami anak-anak SD lainnya, yang bisa gue lakukan waktu itu sekedar curi pandang, cari perhatian dan main ejek-ejekan. Semakin sering kami saling berbalas ejekan, berarti dia juga merasakan hal yang sama. Begitulah pemikiran seorang murid Sekolah Dasar tentang cinta. Hari-hari bersama cinta pertama gue berlalu selama kurang lebih dua setengah tahun.
Setelah lulus SD gue sekeluarga kembali ke Bandung sementara Gina tetap tinggal di kotanya. Gue kemudian melewati tahun-tahun selanjutnya bersama cinta kedua-ketiga-keempat dan menganggap cinta pertama sebagai sebuah kenangan masa kecil yang indah. Gue tidak pernah memikirkan Gina. Dia seolah terlupakan bersama tahun-tahun yang terus berganti. Gue menikmati hidup sebagai mana mestinya. Dan gue yakin Gina pun demikian.
Tapi memang, cinta selalu punya rumus sendiri. Ada banyak hal dalam cinta yang tidak bisa kita jelaskan. Ada banyak ketidakmungkinan yang menjadi mungkin oleh cinta.
Seperti dua hati yang tidak pernah saling menyapa selama bertahun-tahun, bisa dipertemukannya dengan anggun...
Diubah oleh sepotongpena 23-02-2014 13:31
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
12
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan