Halo agan-aganwati,apa kabar. Sebelumnya ane mau ngucapin Selamet Tahun Baru ya Gan. Semoga semua cita-cita dan keingginan Agan-Aganwati dapet terpenuhi di tahun 2014 ini.
Ane mau share aja Gan berita tentang provinsi Banten yang belakangan ini lagi heboh gan, itu gan, Ratu Atut. Orang-orang dulu pada ngira klo Ratu Atut ditahan KPK, Banten bakal damai Gan, ternyata enggak gan. Malah yang selama ini ngumpet busuknya, pada keluar Gan. Pada saling ribut sekarang, saling rebutan Banten. Ada yang mau Atut mundur biar Rano Karno naek jadi Gubernur, ada yang pengen Atut tetep jadi Gubernur biar bisa dapet untung karena Atut kayaknya jadi Gubernur pasif dengan keadaan sekarang, ada juga yang bilang Atut bakal mundur klo keadaan politik Banten yag sekarang lagi ribut udah kondusif.
Ohya Gan, sengaja ini ga ane masukin ke Kamar Politik, soalnya kayaknya di Lounge lebih rame ya Gan buat diskusi.
Ini beritanya.
Quote:
Pemakzulan Ratu Atut, PPP Dukung 100 Persen
Pengajuan hak angket untuk memakzulkan Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten terus bergulir di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten. Setelah sebelumnya Ketua Komisi I DPRD Provinsi Banten Agus Wisas menandatangani pengajuan hak angket, giliran Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Banten ikut menandatanagani hak angket untuk memakzulkan Atut Chosiyah.
Ketua Fraksi PPP DPRD Banten, Makmun Muzaki menyatakan, fraksinya secara bulat dan utuh mendukung sepenuhnya pengajuan hak angket, karena hak tersebut diatur undang-undang dan tata tertib dewan. "Fraksi PPP siap menandatangani pengajuan hak angket tersebut, kita mendukung sepenuhnya, kapan pun pengajuan itu disampaikan, akan langsung kami tandatangani," kata Makmun Muzaki, Rabu, 1 Januari 2014.
Makmun Muzaki berharap, Atut segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur Banten, seperti yang pernah dilakukan mantan Gubernur Banten Djoko Munandar yang mengundurkan diri setelah menjadi tersangka. "Kami sudah melakukan rapat fraksi, dan sepakat mendukung upaya hak angket untuk meminta Ratu Atut Chosiyah mundur sebagai gubernur," katanya.
Menurutnya, persoalan ini bukan baru pertama kali terjadi di Provinsi Banten. Banten pernah mengalami hal serupa ketika Gubernur pertama Provinsi Banten, Djoko Munandar ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi dana perumahan anggota DPRD Banten.
"Ketika itu Djoko Munandar langsung mengundurkan diri saat ditetapkan tersangka, walaupun pada akhirnya Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan bahwa Bapak Djoko Munandar tidak bersalah. Jadi untuk kasus sekarang ini, Atut harusnya mundur sebagai gubernur." tegasnya.
Menurut Zaki, sikap fraksi PPP tersebut bukan dilandasi atas dasar balas dendam terhadap Atut, tetapi dalam rangka kepentingan masyarakat Banten yang lebih besar. "Sebaiknya, demi kepentingan rakyat Banten, Gubernur Banten mengundurkan diri, sebagaimana pernah dilakukan Gubernur Banten pertama yang juga Ketua DPW PPP Banten saat itu. Begitu dinyatakan tersangka beliau legowo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur Banten," ujar Zaki.
Menurutnya, pemerintahan Provinsi Banten saat ini sudah tidak normal, pelayanan menurun drastis. "Sikap kami ini dalam rangka menjaga agar pemerintahan provinsi agar tetap berjalan normal dan efektif," katanya.
Fraksi PPP sendiri menurutnya sangat menghargai proses hukum yang sedang dijalani Atut di KPK dan meminta kepada KPK agar mempercepat proses hukumnya, agar segera memperoleh kepastian hukum. "Ini semua demi masyarakat Banten dan berjalannya Pemerintahan Provinsi Banten juga adanya kepastian hukum bagi Gubernur Banten sendiri," katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Banten Agus Wisas menjadi orang pertama yang menandatangani pengajuan hak angket tersebut. Agus Wisas mengatakan, bahwa legitimasi Atut sebagai Gubernur sudah cacat moral, meski diakui bahwa dalam penegakan hukum tetap berpedoman pada azas praduga tak bersalah. "Sangat tidak patut dan di luar kondisi normal, seorang gubernur mengendalikan roda pemerintahan dari balik jeruji. Akan banyak keterbatasan serta kendala manakala situasi ini dipaksakan," kata Agus, Senin, 30 Desember 2013.
Menurutnya, penggunaan hak angket yang berujung pada pemakzulan gubernur menjadi solusi politik yang paling memungkinkan. "Spiritnya jelas, demi menciptakan tatanan demokrasi yang lebih bermoral melalui pemerintah yang bersih dari korupsi," ujarnya.
Sumber
Itu si Agus Wisas orang PDIP di DPRD Banten yang pengen banget Atut turun terus Rano Karno naek jadi Gubernur.
Eh, dari berita dibawah malah dimentahin ama bosnya sendiri di Banten.
Quote:
PDIP Banten Tolak Hak Angket Penggulingan Ratu Atut
Hak angket penggulingan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang sudah ditahan KPK terus bergulir. Namun PDIP sebagai partai pengusung Ratu Atut-Rano Karno menolak penggulingan Atut.
"Rapat partai tidak ada ke arah sana, fraksi itu kepanjangan tangan jadi tidak perlu menggulirkan angket segala," kata Ketua DPD PDIP Banten, Ribka Tjiptaning, kepada detikcom, Kamis (2/1/2014).
Menurut Ribka, Ratu Atut tak perlu digulingkan oleh DPRD Banten. Karena proses hukum otomatis akan menentukan nasib Atut ke depan.
"Kan proses hukumnya sudah berjalan. Kita jangan mentang-mentang, nanti Atut sudah jatuh ketimpa tangga lagi," kata Ribka.
Ribka tak ingin PDIP terkesan berpesta di tengah jatuhnya Atut. Karena itu PDIP mencoba tetap menunggu proses hukum, meskipun kursi Gubernur Banten menanti.
"Nanti malah PDIP dibilang senang-senang Atut kena masalah," kata Ribka.
Sejumlah anggota DPRD Banten mulai menggulirkan hak angket untuk memakzulkan Atut. Ketua Komisi I DPRD Banten dari PDIP bahkan termasuk salah satu penggalang hak angket tersebut.
"Saya sebagai inisiator memulai dengan membubuhkan tanda tangan di surat dukungan hak angket. Saya optimistis bisa mendapat dukungan dari 14 anggota lainnya sebagai syarat sahnya pengajuan hak angket," ujar Agus, Rabu (1/1) kemarin.
Terkait manuver Agus, Ribka menegaskan bukan sikap partai. "Itu improve sendiri, nanti aku panggil. Masalahnya dia lagi umroh," tegas Ribka.
[URL="http://news.detik..com/read/2014/01/02/104537/2456292/10/pdip-banten-tolak-hak-angket-penggulingan-ratu-atut?9922032"]Sumber[/URL]
Nah, jadi makin chaos kan Agan-Aganwati. Terus dari kubu Atut sadar kali ya lagi dimaen-maenin, makanya nunggu reda.
Quote:
Ketua Golkar: Atut Akan Mundur Setelah Suasana Kondusif
Hak angket DPRD Banten menggulingkan posisi Gubernur Ratu Atut Chosiyah telah bergulir. Namun Partai Golkar, partai yang menaungi Atut, menyatakan Atut akan mundur tanpa perlu didesak-desak seperti itu.
"Hanya soal waktu, menunggu suasana kondusif secara psikologis. Tidak perlu didesak," kata Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Tohari di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/1/2014).
Hajriyanto mengibaratkan momentum mundurnya Atut seperti menunggu saat yang tepat menyatakan cinta. Seseorang yang hendak menyatakan cinta tentu menunggu suasana yang kondusif untuk mengutarakan hati kepada orang lain.
"Bisa dibayangkan, bagaimana seorang wanita yang sedang jatuh seperti Atut terus ditimpukin. Maka psikologisnya masih belum siap," kata Hajriyanto.
Menurut Hajriyanto, hak angket yang digulirkan di DPRD Banten hanyalah hak untuk melakukan penyelidikan. Bukan untuk memakzulkan.
"Itu (pelengseran Atut) terlalu dini, prematur. Karena hak angket itu untuk melakukan penyelidikan. Dan kita tidak tahu penyelidikan DPRD itu memakan waktu berapa lama," tutur Hajriyanto.
[URL="http://news.detik..com/read/2014/01/02/125627/2456552/10/"]Sumber[/URL]
Kesimpulannya nih klo versi Ane, kisruh di Banten sekarang itu karena ga ada orang yang bisa ngimbangin politik Atut di Banten. Pas Atut lagi jatoh, semua berebut ambil kursinya. Ibaratnya ikan, kucing pada ngedeketin.
Yah, politik namanya juga Gan, jadi klo bisa dibilang keadaan Banten sekarang lagi chaos, dan rakyat jadi bingung.
Semoga aja cepet selesei ya, kasian rakyatnya.
Sekian gan info dari ane, semoga ga ngebosenin dan bisa nambah wawasan ya. Kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak dan klo bisa cendol..
Dadah..