Indikasi Kegagalan Timnas U23 Sebenarnya Sudah Terdeteksi Sejak Awal!

Terlepas dari belum adanya informasi resmi dari PSSI mengenai sistem dan aturan mana yang akan dipakai dalam penentuan tim yang akan lolos di semifinal sepakbola Sea Games jika di klasemen akhir dua tim memiliki nilai yang sama, apakah selisih gol atau head to head, kita sebagai bangsa Indonesia tentu mengharapkan yang terbaik untuk timnas Indonesia.

Beranjak dari partai hidup mati Indonesia hari ini, tanpa bermaksud untuk mengungkit dan mencari siapa yang benar dan siapa yang salah dengan kondisi kritis yang dihdapi Timnas Indonesia saat ini, sebenarnya indikasi ketidaksiapan dan ketidakmatangan Timnas Indonesia untuk turun di ajang Sea Games 2013 ini sudah terlihat sejak jauh-jauh hari. Beberapa indikator tersebut adalah :

1. Terlalu lama dan banyaknya tahapan seleksi pemain yang dilakukan sehingga kerangka tim inti baru bisa terbentuk pada 2 bulan terakhir.

Sejak penunjukkan Rahmad darmawan (RD) sebagai pelatih timnas U23, tercatat RD sudah melakukan seleksi pemain sebanyak 3 kali tahapan.

- Tahap 1 dilakukan pada 5 Juni 2013 dengan memanggil 32 pemain

- Tahap 2 dilakukan pada 10 Juli 2013 dengan memanggil 30 pemain

- Tahap 3 dilakukan pada 11 Agustus 2013 dengan memanggil 30 pemain dan

- Tahap akhir seleksi dilakukan pada 6 – 27 Oktober 2013 dengan menyeleksi 37 pemain

http://soccer.sindonews.com/read/201...ir-timnas-u-23

Dengan banyaknya tahapan seleksi dan diikuti oleh lebih kurang 60 orang pemain yang keluar masuk, RD pada akhirnya cukup kesulitan dalam menentukan siapa pemain yang paling layak untuk masuk kedalam squad inti. Dari apa yang dilakukan RD selama menangani Timnas U23 ini, terlihat bahwa RD masih “buta” terhadap kemampuan anak asuhnya, sehingga harus meraba-raba satu persatu untuk kemudian memutuskan apakah pemain ini terpakai atau tidak.Proses seleksi semacam ini tentu saja sah-sah saja jika event yang dihadapi oleh RD waktu pelaksanaannya masih jauh. Misalnya di tahun 2014 dan bukan di 2013. Namun dengan jadwal Sea Games yang sangat mepet, dimana sejak seleksi tahap pertama dilakukan hanya berjarak 6 bulan, seharusnya RD bisa lebih fokus dalam pembentukan tim utamanya. Sehingga laga ujicoba yang dilakukan tidak sekedar uji-uji dan coba-coba saja, tetapi lebih bermanfaat dalam pembentukan karakter dan kesatuan tim.

Kompetisi yang sedang berjalan sebenarnya sudah bisa dijadikan acuan oleh RD untuk menentukan misalnya 30 pemain terbaik, untuk kemudian baru diseleksi dan ditambal sedikit demi sedikit tanpa harus merombak dan merombak lagi pada setiap tahapan seleksi. Jika ini dilakukan, niscaya karakter timnas U23 lebih gampang dibentuk karena mereka sudah lebih terbiasa dalam melakukan koordinasi dan kerjasama satu sama lain.

2. Kurangnya ujicoba saat tim inti telah terbentuk dan uji mental dengan laga ujicoba di luar negeri sangat minim.

Jika dihitung, lebih kurang 16 laga ujicoba telah dilakoni Timnas U23 ini jelang Sea Games. Jumlah tersebut bisa dikatakan cukup banyak dan ideal. Namun sayangnya dari 16 laga tersebut, praktis cuma 2 laga di Hongkong dan 3 laga di MNC Cup saja yang bisa dijadikan sebagai ajang ujicoba tim inti yang sebenarnya. Sementara itu di 11 laga lainnya, formasi inti timnas masih belum terbentuk dan RD masih sering gonta-ganti pemain untuk meraba kemampuan timnya. Nah, dengan kondisi tersebut maka jangan heran selama 3 pertandingan Timnas di Sea Games tahun ini terlihat para punggawa timnas masih sering salah koordinasi antar pemain. Ya karena itu tadi, kesatuan dan koordinasi antar tim belum sepenuhnya terbentuk.

Selain itu, minimnya laga ujicoba diluar negeri untuk menguji mental pemain juga menjadi salah satu faktor yang ikut mempengaruhi performa pemain timnas yang sepertinya tidak sanggup menghadapi pressure. Pemain timnas terkesan cepat panik apabila ditekan dan itu mudah terlihat dengan pertunjukkan bola-bola atas yang sering diperagakan timnas. Ya, dari 16 laga tersebut timnas hanya bertanding 3 kali di luar negeri, 1 kali versus Singapura dan 2 kali versus klub Hongkong. Jadi bisa dikatakan 16 laga ujicoba timnas tersebut cuma menang kuantitas tapi minim kualitas.

Berikut data beberapa laga ujicoba timnas u23 jelang Sea Games, dimana terlihat Indonesia menelan 5 kekalahan, 3 hasil seri dan 8 kemenangan.

1387181917235755333

3. Pelatih kurang fokus karena harus menangani 2 tim sekaligus.

Seperti yang kita ketahui sejak Rahmad Darmawan ditunjuk sebagai pelatih Timnas U23, RD terhitung baru benar-benar bisa fokus menagnai timnas setelah kompetisi ISL berakhir pada bulan September yang lalu. Ya, selama bulan Juni sampai dengan September tersebut, RD masih membagi dua hati nya untuk dua tim yaitu Arema dan Timnas U23. Perjuangan Arema untuk mempertahankan posisi 2 di klasemen akhir ISL, setidaknya ikut menguras tenaga dan fikiran RD dan itu mau tidak mau pastinya ikut berdampak pada kesiapan Timnas U23 itu sendiri.

Untuk kondisi yang dihadapi oleh RD ini sendiri, tentu faktor dari PSSI sebagai pemilik wewenang dalam penujukkan pelatih sangat berperan. Ya, dengan target emas yang dibebankan, penunjukkan RD menjadi pelatih timnas dan merangkap dua jabatan sekaligus bisa dikatakan menjadi salah satu blunder yang dilakukan oleh PSSI.

Mungkin secara umum itulah 3 faktor yang sedikit banyaknya bisa mengindikasikan ketidaksiapan Timnas Indonesia berlaga di ajang Sea Games Myanmar 2013 ini, dan kita berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi dalam pembentukan timnas selanjutnya.

Nah, pada laga hari ini untuk kesekian kalinya sebagai bangsa Indonesia, kita kembali mencoba menanamkan asa, harapan dan doa untuk timnas u23 agar diberikan kekuatan dalam pertandingan hidup mati ini. Ya, Timnas msih waktu 90 menit untuk menghapus kekecewaan bangsa indonesia atas 3 pertandingan yang telah mereka jalani di Sea Games ini. Semoga Timnas Berjaya. Amin.

Tapi kami selaku bangsa INDONESIA akan tetap mendukung TIMNAS untuk mendapatkan hasil yg terbaik.

AYO DUKUNG TIMNAS JANGAN LUPA MAMPIR DAN BAGI CENDOLNYA GAN