yobbyqolby
TS
yobbyqolby
Negoasiasi Paket Pertanian di KTM-WTO Alot

Jakarta,POL
NEGOSIASI dalam Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTM WTO) ke-9 yang diharapkan menghasilkan Paket Bali masih berlangsung alot.

Soalnya, belum adanya kesepakatan, khususnya antara India dengan Amerika Serikat dan negara maju terkait Paket Agriculture atau Pertanian.

"Ada beberapa negara yang belum sepakat, seperti India dan Afrika Selatan," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan kepada para wartawan di Nusa Dua, Bali, Kamis (5/12/2013).

Menurutnya, saat ini sikap India masih belum melunak terkait salah satu poin yang terdapat dalam Paket Pertanian, yakni solusi interim stok ketahanan pangan dan penggunaan harga referensi tahun 1986-1988.

Ia menjelaskan, meskipun hingga Rabu (4/12/2013) malam, mayoritas negara-negara anggota WTO mendukung untuk dibuahkannya Paket Bali, namun India masih bertahan dengan prinsip ketahanan pangan dan menginginkan adanya solusi permanen.

"Saya telah melakukan pembicaraan dengan Dirjen WTO, Amerika Serikat, India, serta Uni Eropa untuk mencari solusi," ujarnya.

Diakuinya, tidak ada pendekatan khusus yang dipersiapkan, melainkan hanya murni menjembatani kepentingan antara negara maju dan berkembang tersebut. Tapi semuanya menyampaikan bahwa ingin keluar dari Bali dengan Paket Bali.

Penyelesaian perundingan untuk menghasilkan Paket Bali masih bertahan dan belum menyetujui penerapan solusi interim stok ketahanan pangan.

Dalam negosiasi terkait solusi interim tersebut, negara maju sesungguhnya telah menyetujui usulan negara berkembang untuk memberikan subsidi lebih dari 10 persen dari output nasional, namun juga memberikan jangka waktu terhadap pemberian subsidi tersebut.

Jangka waktu yang diberikan selama empat tahun itu tidak diterima oleh India, yang menginginkan ada solusi permanen dan juga ada penyesuaian harga yang lebih baru, serta tidak lagi menggunakan referensi harga dari tahun 1986-1988.

"Kalau saya melihat seluruh pihak optimis untuk bisa mendapatkan solusi permanen dalam waktu empat tahun. Tapi, India merasa harus ada jaminan langkah apa yang harus diambil jika setelah empat tahun tidak ada keputusan permanen tersebut," tutur Gita.POL|H.PELITA

- See more at: http://ekonomi-bisnis.pelitaonline.c...t#.UqFDVNIW0wY

Twitter : https://twitter.com/PelitaOnlinePOL
FanPage : https://www.facebook.com/MediaPelitaonlinecom
0
645
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan