yukihiropigg134Avatar border
TS
yukihiropigg134
kisah anak kost (KIKOS)
1. Nyontek
The number one on the list adalah nyontek. Hayo ngaku siapa yang ngga pernah nyontek? Jujur aja lagi... Epik juga pernah nyontek kok. Nyontek dianggap jalan pintas yang mudah dari pada capek-capek belajar dan menghafal. Tinggal lirik kanan kiri atau bikin contekan di kertas, beres deh...! Tapi what for gitu... Ga berguna deh KIKOSer. Kalau ketauan resikonya besar banget KIKOSer!

Waktu Epik kecil, jujur aja Epik hampir ngga pernah nyontek sama sekali. Meski soalnya sulit Epik berusaha mengerjakan sebiasa Epik. Diakhir masa SD Epik mulai contak-contek nih. Tapi puncaknya ketika Epik sudah menginjak SMP (masa-masa labil level awal nih), goda'an nyontek jadi begitu besar. Epik jadi ketagihan sama yang namanya nyontek. Mulai dari bikin kode sama teman-teman, lirik kanan kiri, sampai bikin kertas contekan alias kerpek'an juga pernah Epik jalani. Ckckck... Bener-bener jalan yang nista...
Suatu ketika saat ulangan di SMP, Epik contek-contekan dengan temen-nya Epik, namanya Menthuk (bukan nama asli). Nah si Menthuk sama Epik nekat tuker-tukeran soal yang udah kami kasih jawaban yang kami tahu. Jadi misal ada 5 soal. Nah si Menthuk bisa ngerjain nomer 3 tapi gak bisa ngerjain nomer 1, sedang Epik ngga bisa ngerjain nomer 3 tapi bisa ngerjain nomer 1. Jadi kami tukeran jawaban dengan cara nuker soal disaat guru lengah. Sayangnya waktu itu si guru penjaga (kalau ngga salah dijaga Pak Rudy, guru Kewarganegaraan) curiga dengan gerak-gerik Epik dan Menthuk. Pak Rudy langsung menghampiri Epik dan melihat soal yang ada di meja Epik. Pak Rudy langsung bertanya,
"ini tulisan siapa?"
Terang aja tulisan di lembar soal, beda sama yang di lembar jawaban… (jaman itu lembar jawabannya essay bro).
"eng... Hehehe... Punya anak jelek pak" Sambil cengar-cengir.
bodoh bangetkan???. Epik bener-bener bilang gitu loh... Mengerikan... Jawaban yang bener-bener buodoh..
"lho, ini punya siapa!" tanya Pak Rudy lebih garang.
"punya dia pak" kataku pasrah sambil nunjuk Menthuk. Menurutku ngga ada guna lagi berbohong, nanti malah bikin makin runyam. Pak Rudy beralih ke Menthuk dan menanyakan kebenaran dari kata-kataku barusan. Menthuk menjawab tidak. Menthuk terus mengelak. Ya... Meski kami ngga dihukum berat tapi rasa malu sudah cukup bikin Epik kapok nyontek. Masalahnya aku ditegur dihadapan temen-temen plus adik-adik kelas. Maluuu... sekarang sih Epik udah lama meninggalkan kegiatan menyontek. Alasannya Epik merasa nyontek itu ngga ada gunanya toh kalau ditanya langsung pasti ngga bisa jawab. Ya kan?. Mending belajar dengan baik... Kalau ngga biasa mengerjakan berarti semalam belajarnya memang kurang tekun... emoticon-Smilie

2. Birokrasi Beres Asal Ada Uang
yap... Runner up dari kebiasaan buruk orang Indonesia yang Epik amati ini adalah ujung-ujungnya duit. Kasus-kasus ujung-ujungnya duit ini banyak terjadi dikalangan pejabat pemerintahan. Memang sih saat ini tidak sedikit pejabat pemerintahan yang "bersih" a.k.a ngga memberikan pungutan liar saat memberikan pelayanan publik, tapi ternyata masih ada juga pejabat yang terang-terangan memanfaatkan jabatannya untuk meraup untung.

Kejadian ini dialami oleh bapaknya Epik ketika mengurus ijin buka toko di kota M. Nah... Saat mengurus beberapa surat di kecamatan, bapaknya Epik ditarik uang 50ribu untuk administrasi. Tapi ketika di kelurahan administrasi-nya gratis. Seharusnya pelayanan publik di Indonesia itu gratis, tapi kok di kecamatan disuruh bayar?. Padahal yang dimaksud administrasi itu cuma tanda tangan dan stempel kecamatan aja loh... Wah tindakan korup nih... Mengapa tetap membayar?. Jika tidak membayar tentu saja pengurusan akan dipersulit. Dengan alasan pak camat sedang sibuk-lah, pak camat sedang keluar kota-lah, dan lain-lain. Jadi kalau mau lancar, cemban (50ribu) dulu dong... Cerita berlanjut ke orang-orang bagian pengukuran lahan usaha. Jadi sekitar 7 orang yang datang untuk mengukur lahan toko bapak-nya Epik itu menanyakan hal yang aneh-aneh seputar toko. Ya basa-basi gitu... Setelah mereka pulang, bapak-nya Epik nerima telpon dari (kayaknya) atasan mereka. Orang itu bilang,
"lho, pak yang ngukur tadi ngga dikasih uang to?"
"ngga pak" jawab bapak-nya Epik.
"lho harusnya di kasih sangu (uang saku) pak" kata orang ini dengan ngga sungkan dan terang-terangan.
"oalah... Ngga tau pak" jawab bapak-nya Epik pura-pura o'on gitu...

Lha ngga lama setelah itu kok ada orang yang datang ke rumah untuk mengambil uang "sangu" tadi. Edan tenan...

Rasa malu rupanya sudah hilang dari negeri ini. Kalau moral bangsa ini ngga diperbaiki, rasanya masalah ujung-ujungnya duit ini ngga akan selesai. Kalau kita tidak memberantas hal ini, bisa-bisa kegiatan mereka berkembang menjadi korupsi… Ya semoga saja tidak…

3. Buang Sampah Sembarangan
Ups... ngga ada tempat sampah ya buang aja di jalan... Hello... Ini tahun 2013 men... Masih jaman buang sampah sembarangan?. Buang sampah ke jalanan emang sempet populer di Eropa jaman dulu banget dan akibatnya adalah Black Death (wabah misterius) yang membunuh ratusan ribu orang Eropa jaman pertengahan..... Back to Indonesian people, Ngga tau kenapa orang Indonesia masih agak sulit diajak buang sampah pada tempatnya. Ada aja yang masih buang sampah di jalan atau yang paling parah buang sampah ke sungai. Kalau udah pada banjir, eh malah saling tuduh... cuma bisa marah ke pemerintah. Ckckck... Harusnya kan kita semua berkaca pada apa yang telah kita lakukan sebelumnya. Kalau tidak ingin ada banjir ya jangan buang sampah sembarangan dong... Kalau memang tidak ada tempat sampah di saat kita ingin membuang sampah, KIKOSer bisa menyimpan sampah tersebut di dalam saku atau tas. Lalu setelah ketemu tempat sampah, segera buang sampah yang sudah disimpan tadi. Epik pernah ditertawakan teman ketika menggunaka cara di atas untuk tidak buang sampah sembarangan. Meski diketawain, KIKOSer jangan malu-malu untuk melakukan perubahan kecil agar ngga buang sampah sembarangan

4. Jam Karet!

Hahaha... Udah bukan rahasia lagi kalau orang Indonesia itu terkenal dengan jam karetnya. Dan Epik harus akui bahwa Epik juga tergolong jam karet.

Suatu hari, Epik pernah datang telat masuk kuliah. Nah Sensei-nya Epik tanya alasan Epik telat. Epik bilang kesiangan (padahal kuliahnya jam 9'an). Terang aja Sensei ngga bisa nerima alasannya Epik. Sensei bilang,
"saya ngga suka ya alasan datang kesiangan atau alasan ban bocor... ini buat semuanya ya... Saya ngga suka alasan itu..."
Rasanya nusuk banget ke jantung. Mulai dari itu Epik bertekat untuk tidak jam karet lagi. Ya meski kadang masih telat sih... Hehehe Trik Epik biar ngga telat adalah pertama mencari tau apa penyebab Epik sering telat. Ternyata Epik telat itu karena suka leyeh-leyeh a.k.a santai-santai dulu sebelum berangkat kuliah. Maka dari itu Epik memajukan jam hape sebanyak 15 menit. Sedangkan jam meja dan jam tangan Epik maju'in antara 30-45 menit. Jadi sebelum Epik berangkat kuliah, Epik masi tetep punya waktu untuk santai-santai deh. Trik ini bikin Epik jarang banget telat ngampus loh. Epik ngga pingin punya julukan jam karet hehehe... KIKOSer juga ngga kan?. Be on time ya~

5. Rasisme
Hadeh… boleh percaya boleh ngga, ternyata orang Indonesia ini masih tergolong rasis loh. Banyaknya suku, ras, dan agama yang berkembang di Indonesia memang membuat gesekan-gesekan ekonomi sosial budaya jadi terlihat sekali. Ngga hanya di Indonesia, di Amerika negara adidaya-pun juga masih ada yang namanya rasis.
Untuk contohnya Epik akan bercerita pengalaman bapak-nya Epik waktu muda dulu. Jadi saat itu bapak-nya Epik baru lulus SD dan berniat untuk masuk SMP negeri di kota B. Bapak-nya Epik tergolong pintar dan waktu itu dapat ranking 2 di kelas. Sayangnya bapaknya Epik ngga diterima di sekolah negeri dengan alasan bapak-nya Epik itu keturunan Chinese. Sedangkan temennya bapak-nya Epik yang ranking 3 (bukan Chinese) diterima di sekolah negeri tersebut. Bahkan beberapa hari kemudian ada utusan sekolah yang mendatangi rumah bapak-nya Epik dan mengatakan bisa membantu bapak-nya Epik masuk SMP negeri asal ada duit-nya. Ckckck…

Selain itu waktu Epik SMP, ada guru SMP-nya Epik yang tiba-tiba nyeletuk,
“dulu pemerintah itu ngga adil. Masa orang-orang asli Indonesia diwajibkan KB sedangkan orang Chinese yang punya anak banyak dibiarkan”
ckckck… menurut Epik ngga seharusnya orang Indonesia mudah disulut dengan isu-isu rasis. Jika ada etnis atau suku tertentu yang sedang ada masalah hukum dengan etnis atau suku lain, ya jangan bawa-bawa masalah etnis atau suku. Misal kejadian beberapa saat lalu ada seorang majikan beretnis Chinese yang memperlakukan pembantunya tidak selayaknya manusia dan akhirnya harus menjalani hukuman penjara. Nah ada oknum-oknum tertentu yang menyulut perpecahan lewat rasisme dengan cara berkomentar “dasar orang cina emang suka nyiksa pembantu”. Lha apa hubungannya hobi nyiksa sama etnis bro?. Itu masalah personal-nya aja… emang tuh orang emang suka nyiksa orang aja… bukan karena etnis-nya. Jadi KIKOSer jangan sampai menyulut perpecahan ya KIKOSer, itu ngga baik hehehe…


SUMBER ; http://kisah-anak-kost-kikos.blogspo...ang-masih.html

lemparkan saja cendol nya gan emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)
sama jangan lupa rate nya gan emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star
0
1.9K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan