Farhat Abbas: 1 Tahun Pimpin Jakarta, Jokowi-Ahok Dirusak Monyet
26/10/2013 00:22

Liputan6.com, Jakarta : Penertiban topeng monyet ala Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga turut dikomentari pengacara kondang Farhat Abbas. Dari sederet kebijakannya selama setahun memimpin Ibukota, Jokowi dinilai gagal menepati janji kepada warga Jakarta.
"Soal 1 tahun Jokowi-Ahok, saya mengambil kesimpulan bahwa Jokowi ngerusak monyet dan Jokowi dirusak monyet," ceplos Farhat saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat malam (25/10/2013).

"Artinya, jangankan menepati janjinya kepada rakyat, justru dia malah baru memberikan janjinya kepada monyet. Karena dia akan mengurus monyet," ungkapnya.

Menurut Farhat, masih banyak yang harus dikerjakan Jokowi selain mengurusi masalah topeng monyet. Salah satunya soal kasyus video porno yang melibatkan siswa SMP di Jakarta Pusat. Apalagi praktik mesum itu dilakukan di dalam sekolah.

"Padahal video porno anak-anak sekolah di Jakarta lagi marak dan itu seharusnya jadi prioritas karena ini menyangkut moral anak bangsa," tuturnya.

"Jadi saat ini Jokowi hanya menabur janji dan bukan menepati janji. Dan menabur janjinya kepada monyet," pungkas Farhat
http://news.liputan6.com/read/730187...dirusak-monyet

Ketika Titiek Puspa Menyanyikan Lagu Jokowi-Ahok
JUM'AT, 01 NOVEMBER 2013 | 18:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi senior Titiek Puspa terharu dan bangga menjadi salah satu penulis buku Menjadi Indonesia: Surat dari dan untuk Pemimpin. Peluncuran buku dilaksanakan berbarengan dengan malam puncak acara Kompetisi Esai Mahasiswa yang diadakan Tempo Institute di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu malam, 30 Oktober 2013

Titiek sempet meledek kehadiran Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Nah, ini Ahok datang. Dia salah satu contoh anak muda yang punya semangat, jujur, bersih dan bersikap membuat perubahan lebih baik. Ada lagunya neh, Jokowi Ahok.., Ahok.., Ahok.., I love you," suaranya kenes menirukan lagu asing yang pernah hits di tahun 80-an.

Pemilik nama Sudarwati ini mengatakan zaman sekarang ini jauh berbeda dengan situasi saat dulu ia tumbuh. "Jaman Eyang tumbuh, Republik ini masih kere betul. Usia 5 tahun, Eyang harus berjualan teh di Stasiun Semarang. Enggak bisa makanan bergizi karena sudah tandas dibawa penjajah Jepang. Kalau mau tahu, Eyang makan kulit pisang biasa, wong pisangnya sudah habis dimakan tentara Jepang," kata Titiek diiringi tepuk tangan para undangan.

Titiek juga menerangkan bahwa dirinya sejak remaja sudah sering melakukan dialog dengan alam. "Tujuannya supaya Eyang bisa tetap welas asih, belajar dari alam bagaimana menjaga harmoni dan menempa diri supaya tabah, tangguh dan bersemangat. Yang paling utama dan harus diingat anak muda zaman sekarang soal ketulusan hati. Ini merupakan modal penting," kata istri musikus Mus Mualim ini.

Pencipta lagu Cinta, Bimbi, Jatuh Cinta, dan Kupu-Kupu Malam ini juga mengingatkan pentingnya meraih kemenangan dan persaingan. "Bohong toh, kalau kalian tidak ingin maju, menang. Caranya memang mesti melalui persaingan yang sehat, fair dan tidak berlaku curang."

Persaingan yang curang atau mengorbankan orang lain, menurut Titiek, tidak akan langgeng. "Justru tak abadi atau bertahan lama. Ini yang Eyang yakini dalam berkarier di bidang seni dan musik. Adik-adik pun pasti setuju," kata Titiek yang diamini semua kaum muda yang menjadi mayoritas undangan di acara tersebut
http://www.tempo.co/read/news/2013/1...gu-Jokowi-Ahok

--------------------------

Pokoknya saat ini kalo ente mau terkenal, sumpahi aja Jokowi setiap hari, pasti yang nyumpahi menjadi 'headline' di media online dan medsoc!