Konvoi para pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berujung bentrok dengan warga setempat di Jalan Yos Sudarso, Manguharjo, Kota Madiun, Jawa tengah. Akibat bentrok tersebut, seorang arga mengalami luka.

"Saat itu saya dan rombongan hendak pulang ke Ngawi seusai nyekar. Tiba-tiba di lokasi ada aksi saling lempar batu dan mengenai saya. Kira-kira rombongan saya ada 50 orang," ujar warga Mangunharjo, Muhammad Akbar seperti yang dilansir Antara, Selasa (5/11).

Ia mengaku tidak jelas siapa yang melempar batu ke arahnya sebab pecahnya bentrok berlangsung cepat. Menurut seorang warga lainnya, gerombolan pesilat tersebut terlihat melempari batu ke rumah-rumah warga.

"Warga yang tidak terima dengan aksi tersebut lantas membalasnya dan melempari batu juga. Sejumlah atap dan kaca rumah warga ada yang pecah," kata warga lainnya, Erwin.

Polisi langsung datang untuk mengamankan massa yang mengamuk. Polisi pun meminta pesilat tersebut untuk segera kembali ke daerah asalnya di Ngawi.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, polisi mengaku tidak memberi izin konvoi tersebut dengan alasan adanya potensi kerusuhan. Benar saja dugaan tersebut, bentrok terjadi memang ditengarai konvoi para pesilat ini.

"Apalagi dengan mengendarai sepeda motor berknalpot "brong" atau "racing". Warga akan terganggu dan polisi juga akan sulit mengendalikannya," kata kapolda Jatim Irjen Polisi Unggung seusai apel pengamanan 1 Muharam di Madiun.

http://m.merdeka.com/peristiwa/gelar...di-madiun.html

madiun jawa tengah

kemarin sorban putih sekarang sht