endolineAvatar border
TS
endoline
Air keras memakan korban anak SD HINGA TEWAS
emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)

Teragis gan seorang anak tewas tersiram air keras
lagi-lagi kejahatan mengunakan air keras
Jenis air keras yang menewaskan siswi kelas 1 SD, Amelia Sembiring (7), di Patumbak, Deliserdang, belum diketahui. Polisi masih berkoordinasi dengan dokter untuk menyelidikinya.

"Sementara ini, jenis air kerasnya belum bisa disimpulkan. Untuk mengetahuinya kita sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Penyelidikan terus dilakukan," kata Kapolsek Patumbak AKP Andiko Wicaksono, Kamis (31/10).

Pihak keluarga juga sempat menanyakan jenis air keras kepada dokter yang sempat merawat Amelia Sembiring. "Mereka bilang tidak tahu, karena sepertinya air keras ini diduga racikan sendiri," ucap Harmoko Sembiring, ayah korban.

Akibat air keras itu, Harmoko juga terluka di bagian kaki dan tangan saat akan menyelamatkan putrinya yang terjatuh ke genangan air keras. Sementara Amelia juga melepuh pada bagian kaki.

Setelah terkena air keras, Amelia menjerit dan minta tolong kepada ayahnya karena kepanasan. "Dugaan saya, selain kakinya, karena dia jatuh telungkup ke air keras itu, mungkin sempat terhirupnya," ujar Harmoko.

Seperti diberitakan, Amelia Sembiring tewas, Kamis (31/10) dini hari, setelah terkena air keras yang diduga ditujukan untuk ayahnya. Penyiraman air keras terjadi pada Rabu (30/10) malam sekitar pukul 18.30. Semula siraman air keras hanya mengenai pintu dan menggenangi teras rumah.

Polisi masih memburu pelaku penyiraman air keras yang menewaskan Amelia Sembiring (7) di Patumbak, Deliserdang. Sejumlah barang bukti sudah diamankan dan saksi mulai diperiksa.

"Kita sudah memeriksa dua orang saksi. Kita juga sudah mengamankan barang bukti berupa ember, botol plastik dan botol air mineral serta sarung tangan dan sepatu pelaku," jelas Kapolsek Patumbak AKP Andiko Wicaksono, Kamis (31/10).

Barang bukti itu ditemukan tak jauh dari kediaman keluarga Harmoko Sembiring, ayah Amelia, di Perumahan Graha Pesona Amplas di Dusun VI Desa Patumbak Kampung, Patumbak, Deliserdang.

Pelaku diduga sempat tersiram air keras yang mental saat Harmoko menutup pintu, karena sarung tangan kain yang ditinggalkannya rusak parah, berubah warna dan menciut pada bagian jarinya. Sementara itu, sepatu pelaku juga tertinggal saat melarikan diri naik ke dalam mobil yang sudah disiapkan tak jauh dari lokasi.

Polisi juga masih mendalami motif penyiraman itu. Sementara itu, ayah korban, Harmoko Sembiring tak mau menduga-duga latar belakang penyiraman itu.

"Aku tidak punya musuh. Aku tidak ada dendam pada orang lain. Kalau ada yang dendam denganku, aku nggak tahu," ucapnya.


Saat ayahnya mengejar pelaku, Amelia mengikuti dari belakang. Bocah itu terjerembab telungkup di genangan air keras yang disiramkan pelaku. Dia menjerit kepanasan kemudian dilarikan ke klinik setempat. Dari sana, bocah itu dibawa ke RS Sembiring, Delitua, lalu dirujuk ke RSUP Adam Malik dan meninggal dunia di sana.

Selanjutnya, jenazah Amelia disemayamkan di Jambur Delta Jaya Patumbak. Sejumlah guru dan siswa SD Negeri 101791, Patumbak, tempatnya bersekolah, datang untuk menyampaikan belasungkawa. Selanjutnya, jenazah bocah itu akan dimakamkan di Pemakaman Umum Kampung Patumbak.emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)
Diubah oleh endoline 01-11-2013 13:25
0
2.6K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan