Bentrok TNI-Brimob di Detos, polisi periksa tujuh saksi





Polres Kota Depok memanggil tujuh orang saksi, terkait keributan antara anggota Brimob Kelapa Dua dan anggota TNI yang terjadi di Venus Karaoke, Depok Town Square (Detos).

Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Agus Salim mengatakan, tujuh orang yang dimintai keterangan ini adalah pekerja dan manajer Venus Karaoke, yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.

"Dari semuanya, hanya tahu pas kejadian perkelahiannya saja. Kalau pemicunya apa tidak ada yang tahu," katanya saat ditemui wartawan di ruangannya, Depok, Sabtu (19/10).

Agus menjelaskan, dari pemeriksaan CCTV yang berada di lokasi juga terlihat adanya keributan di lobi Venus Karaoke, dan tidak terlihat adanya insiden penusukan.

"Kalau perkelahiannya terlihat, namun penusukan tidak tertangkap kamera," paparnya.

Menurut Pangdam Jaya, Mayjend TNI E Hudawi Lubis, peristiwa bermula karena terjadi selisih paham antara keduanya. Saat itu, salah satu dari kedua korban saling meminta rokok.

"Berawal dari minta rokok, saling minta rokok. Entah siapa mulai duluan, di situlah salah pahamnya," ujar Hudawi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (19/10).

Atas kejadian itu, pihaknya telah menginformasikan kepada atasan pelaku untuk ditindaklanjuti. Para pelaku akan diperiksa usai menjalani perawatan di rumah sakit.

Seorang anggota Brimob bernama La Fugandi (24) diketahui mengalami luka tusuk di perut sebelah kiri.

"Sudah dirujuk ke RS Polri (Kramat Jati). Luka tusuk di perut sebelah kiri La Fugandi usia 24," kata petugas RS Tugu, Depok, kepada merdeka.com, Sabtu (19/10).

Sementara, satu korban dari Brimob lainnya bernama William mengalami luka di ibu jari tangannya.

"Keduanya dirujuk ke RS Polri," katanya.

Sementara itu Manajer Venus Karaoke, Dwi Jaya mengatakan, saat kejadian dirinya tidak mengetahui jika ada beberapa anggota TNI sedang berada di dalam karaoke.

"Saya enggak tahu datangnya kalau yang empat orang, tapi kalau yang enam orang anggota Brimob saya tahu. Dia memesan ruangan," paparnya.

Kepala Pusat Penerangan Kostrad Cilodong, Kolonel Albiner Sitompul, menyesalkan perkelahian antara anggota TNI dan Brimob di Venus Karaoke, Depok Town Square (Detos), Depok, Jawa Barat. Dia menilai, perbuatan yang dilakukan anak buahnya merupakan pelanggaran disiplin.

"Kebetulan anggota kami (Serda Kolil) sedang libur saat itu, tapi ini tidak bisa ditolerir karena anggota TNI tidak diperbolehkan masuk tempat hiburan. Harusnya pas libur dia ketemu keluarga bukan ke tempat karaoke," tegas Albiner di lokasi, Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/10).

Dia menambahkan, bertugas tinggal Serda Kolil di sebuah asrama milik Kostrad. Atas kejadian ini, pihaknya akan memperketat peraturan jam malam terhadap anggotanya tersebut.

"Kami akan mengimbau pada semua anak-anak muda TNI untuk menghindari tempat terlarang, seperti karaoke dan hiburan malam lainnya. Sebaiknya lakukan kegiatan positif," pintanya.

Sebelumnya diberitakan, Anggota TNI dan Polri kembali terlibat keributan di Venus Karaoke, Depok Town Square (Detos), Jumat (18/10) malam. Dari kejadian itu, tiga orang mengalami luka-luka.

Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, Sabtu (19/10), dari empat pelaku penyerangan, hanya satu yang diketahui anggota TNI Angkatan Darat. Sisanya diketahui warga sipil sekaligus teman Serda Kolil.

Hal serupa juga diungkap pihak kepolisian, hanya dua dari kelompok mereka yang terdaftar sebagai anggota Brimob Kelapa Dua. Kedua kelompok tersebut sama-sama sedang berkaraoke di Venus Karaoke.

"Namun yang TNI diundang temannya untuk karaoke, kalau Brimob memang sudah karaoke. Semuanya tidak berseragam, pakaian preman, tidak ada senjata," sahut seorang petugas patroli Polres Depok yang juga tak mau disebutkan namanya.

sumbernya Gan: http://www.merdeka.com/peristiwa/ben...juh-saksi.html