JAKARTA (Pos Kota) – Mesjid Istiqlal tahun depan tidak akan lagi membagikan daging kurban kepada masyarakat. Ini salah satu opsi yang akan disampaikan kepada Menteri Agama Suryadharma Ali.

Itu disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Ya’qub kepada Pos Kota, Rabu. “Kami telah mengadakan rapat evaluasi atas kejadian wafatnya Pak Sukiyo,” papar Mustafa.

Ia mengatakan dirinya tidak tahu apakah Sukiyo yang sudah berusia 74 tahun wafat karena saat antre dalam pembagian daging kurban, atau bukan karenanya masalah ini Istiqlal menyerahkan kepada kepolisian untuk menyelidikinya.

“Namun, saya dapat keterangan dari pihak keluarga korban, bahwa Pak Sukiyo ini baru tiga hari keluar dari rumah sakit karena menderita hipertensi dan stroke, dan pihak keluarganya sudah melarang agar tidak ikut-ikut antre daging, tapi Pak Sukiyo tetap berangkat ke Istiqlal,” tutur Mustafa.

Soal evaluasi pembagian daging kurban untuk tahun depan, Mustafa menjelaskan opsi pertama, tetap melakukan pembagian daging kurban seperti sekarang.

Opsi kedua, lanjut Mustafa, Istiqlal hanya menerima hewan qurban tapi penyembelihan dan pembagiannya akan kita serahkan ke mesjid-mesjid lain di Jakarta.

Opsi ketiga, kata dia, Istiqlal tetap menerima hewan kurban dan melakukan penyembelihannya, tapi pembagiannya diserahkan ke mesjid-mesjid. “Ini solusi paling aman untuk menghindari kecelakaan akibat distribusi daging kurban,” papar Mustafa.

Mustafa menjelaskan ketiga opsi ini akan disampaikan kepada Menag Suryadharma Ali, setelah pulang menjadi amirul hajj.

Seperti diketahui pembagian daging hewan kurban terjadi kericuhan, dan dalam kericuhan ada seorang kakek yang belakangan diketahui bernama Sukiyo. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematiannya. (Johara/d)

sumber

turut berduka buat yg korban meninggal