pocongkerenAvatar border
TS
pocongkeren
Inilah Jasa Besar PSSI untuk Sukses Timnas U-19 Garuda Jaya
Bayangkan Anda bekerja berbulan-bulan tanpa kontrak yang jelas, bahkan tak digaji. Itulah pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri yang telah memberi kembali kebanggaan kepada sepakbola Indonesia dengan berbagai suksesnya.

Sukses pelatih berusia 50 tahun itu masing-masing juara turnamen internasional HKFA di Hongkong bersama Timnas U-17 (2012), Juara turnamen internasional HKJC di Hongkong bersama Timnas U-18 (2013), dan Juara Piala AFF U-19 di Indonesia bersama Timnas Indonesia U-19 (2013). Terbaru adalah sukses mengantar timnnas U-19 lolos ke putaran final Piala Asia 2014 dengan hasil spektakuler, yakni mengalahkan juara bertahan Korsel U-19 dengan skor 3-2.

Ketika ditanya siapa pemain terbaik timnas Indonesia, Pelatih Korea Selatan (Korsel) Kim Sang Ho, langsung menyebut Indra Sjafri. “Pemain terbaik dari tim pemenang adalah pelatihnya,” ujar Kim. Berkat tangan dingin Indra, maka lahirlah pemain-pemain bintang seperti Evan Dimas Darmono, Maldini Pali, Ravi Murdianto , Ilham Udin Armaiyn dan lain-lain.

Nah, dibalik kesuksesannya, ternyata Indra bekerja hanya berpegang sebuah Surat Keputusan (SK) bukan kontrak sebagaimana lazimnya seorang pelatih nasional. “Saya pernah satu tahun tidak digaji, tujuh bulan bekerja tanpa kontrak,” ujar Indra, yang mengaku tetap menjalani pekerjaan dengan ikhlas.

Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono berjanji akan segera menyelesaikan detail kontrak ofisial pelatih timnas sepak bola Indonesia U-19. Selain Sjafri, timnas U-19 memiliki 11 ofisial sejak Piala AFF U19 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur, September lalu. Susunan tidak berubah hingga ajang Pra Piala Asia U19 2014.

“Soal kontrak pelatih rencananya sampai 2015. Minggu depan pelatih diundang untuk mendiskusikan detail kontrak. Selama ini mereka bekerja berdasarkan SK saja dan itu perlu ditingkatkan (menjadi kontrak kerja),” kata Joko di Kantor PSSI, Minggu (13/10) sore.

Joko sendiri tak mau menjawab ketika disinggung mengapa PSSI tak memberikan kontrak hitam-putih kepada Indra Sjafri dkk sejak awal.”Itu urusan di internal kami-lah. Masa kami buka ke publik?,” cetus Joko ngeles.

Maka biarkanlah PSSI sibuk berurusan dengan masalah internalnya yang, entah rampungnya sampai kapan. Tapi marilah kita mengambil sisi positifnya.

Pertama bangsa ini beruntung memiliki seorang Indra Sjafri dan timnya yang rela bekerja demi Negara, bukan demi PSSI, yang mungkin awalnya under estimate dengan kemampuan Indra dkk. Amat langka memiliki sosok nasionalis seperti Indra Sjafri dkk di negeri ini. Kebanyakan pelatih dan orang normal umumnya, akan berpikir dua kali jika bekerja tanpa kejelasan seperti itu.

Kedua, justru dengan ketidakpedulian PSSI membuat Indra memiliki tim yang bermental baja. Sikap PSSI terhadap timnya kemudian ia turunkan kepada pemain dalam bentuk energi positif. Yakni jangan pikirkan uang dan masa depan saat bermain, berprestasilah dulu uang akan datang mengikutinya. Tentulah sikap itu dibarengi dengan sikap positif lainnya seperti penerapan disiplin dan berlaku adil terhadap pemain.

Lalu mari kita bayangkan jika PSSI memberi kontrak dengan gaji besar dan memuja-mujinya sebagai pelatih bertangan dingin sebelum terbukti sukses seperti sekarang. Jangan-jangan hasilnya akan sebaliknya, bukan?

Jadi anggapan bahwa PSSI tak ikut berperan dalam sukses timnas U-19 di bawah asuhan Indra Sjafri dkk keliru besar, sangat besar?.

Baca lengkap oke

emoticon-Ngakakemoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
0
3.2K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan