abumusyaffaAvatar border
TS
abumusyaffa
"VANDALISME" di Puncak Merbabu


Perjalanan Piknik di ketinggian kami kali ini dilatar-belakangi syukuran Milad Komunitas Kecil kami yang ke-2, yang terbentuk 21 April 2 tahun silam. Jadi sudah bisa ditebak, waktu piknik yang akan saya ceritakan ini pastinya akan melibatkan tanggal 21 April, tepatnya 20-21 April 2013 dengan Gunung Merbabu yang menjadi venue-nya.

Seperti biasa, saban ada rencana piknik ke ketinggian biasanya akan selalu dibuat broadcast ajakan di laman group FB komunitas kami. Untuk piknik ceria kali ini berhasil terjaring sekitar 25 orang dari Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Jogja dan Semarang.

Jum’at 19 April 2013

Sampai Stasiun Kereta Pukul Setengah Dua.. Duduk Aku Menunggu Tanya Loket dan Penjaga.. Kereta Tiba Pukul Berapa? “

Syair lagu “Kereta Tiba Pukul Berapa” dari Bang Iwan Fals yang saya dengarkan via MP3 Player mengiringi jejak langkah saya tiba di Stasiun Pasa Senin di Jum’at Malam (19 April 2013). Kami memilih moda transportasi Kereta Api untuk mengantarkan kami dari Jakarta menuju Stasiun Semarang Poncol sebelum menuju Basecamp Pendakian Merbabu di Desa Wekas. Kereta Api dan Kota Semarang yang kami pilih karena kami ingin sekalian bersilaturrahiim ke basecamp teman-teman pecinta alam Semarang yang bernaung dalam komunitas APACINAL dan teman-teman APACINAL ini lah yang nantinya akan mengaturkan transportasi truk carteran untuk mengantarkan rombongan kami ke Desa Wekas serta menjemputnya nanti.

Sabtu 20 April 2013

Sekitar Pukul 06.30 WIB, KA Tawang Jaya yang membawa rombongan kami tiba di stasiun Semarang Poncol. Eratnya persaudaraan langsung terasa sekali ketika teman-teman APACINAL menyambut kami dengan hangat di stasiun Semarang. Dari stasiun kami langsung dibawa menuju Basecamp APACINAL tak berapa jauh dari stasiun. Di rumah Mas Kendil, seorang tetua APACINAL, yang juga dijadikan basecamp. Kehangatan persahabatan teman-teman pecinta alam asli Semarang ini lebih terasa lagi. Disini kami bersih-bersih, sarapan sambil bertukar cerita. Sekitar pukul 10.00 WIB truk carteran yang akan membawa kami ke Desa Wekas tiba dan sejurus kemudian langsung melaju dengan damai menuju Desa Wekas. Beberapa rekan APACINAL juga ditugaskan untuk ikut mengawal piknik pendakian kami. Lagi-lagi saya terharu dengan keramahan mereka yang baru saja saya kenal hari itu via salah seorang teman yang ikut di rombongan kami.

Spoiler for Keramahan ala APACINAL:

Spoiler for Didepan Halaman Basecamp APACINAL sebelum ke Wekas:


Benderang Matahari meredup di Jelang pukul 14.00 WIB ketika kami tiba di Basecamp pendakian Desa Wekas. Setelah registrasi, re-packing, briefing dsb rombongan mulai bertolak mendaki sekitar pkl 14.30 WIB dengan digayuti mendung. Target kami adalah bermalam di POS 2 sebelum keesokannya “Summit Attack”.

Hujan rintik yang datang pergi menemani kami sepanjang perjalanan hingga tiba di Pos 2 sekitar pukul 18.30 WIB. Setelah tenda terpasang, aktifitas di camp area pun terhelat seperti biasa sampai tiba waktu untuk masuk ke pembaringan tendanya masing-masing dengan dinihari Pukul 03.00 WIB sebagai target memulai pendakian menuju Puncak Merbabu di keesokan harinya. Hujan rintik yang datang dan pergi masih setia menemani kami di camp area hingga saya terlelap di tenda.

Spoiler for Menuju Pos 2:

Spoiler for Ceria Menuju Pos 2:


Ahad 21 April 2013.

Lewat sedikit dari Pukul 03.00 WIB, setelah sedikit briefing dan berdo’a kami memulai perjalanan ke Puncak Merbabu. Target awalnya, ingin menyaksikan Sunrise di Puncak Syarif lalu setelah itu ke Puncak Kentheng Songo dan Puncak Triangulasi. Namun target sedikit meleset, sunrise sebagai permulaan pagi sudah menyeruak sebelum kami tiba di Puncak Syarif dan akhirnya diputuskan untuk langsung menuju Puncak Kentheng Songo tanpa naik ke Puncak Syarif Dulu.

Waktu menunjukkan pukul 06.30 ketika rombongan kami menjejak Puncak Kentheng Songo yang cukup ramai oleh pendaki lain pagi itu. Setelah istirahat sambil tentunya berfoto-foto kami lalu menuju Puncak Triangulasi. Di puncak inilah kemudian “Vandalisme di Puncak Merbabu” yang akhirnya menjadi judul catatan perjalanan ini terjadi. Tapi tenang.. “Vandalisme”-nya bukan cerita tentang mencorat-coret tugu triangulasi atau batu-batu di puncak merbabu dengan tulisan semisal, “Ramlan was Here” ataupun tulisan-tulisan nama organisasi/almamater sekolah sebagai grafiti di tugu/batu.. tapi ini lakon Vandalisme seorang rekan kami yang “mendedikasikan” kaos Columbia yang dipakainya untuk dicoreti oleh rekan-rekan lainnya yang sukses menjejak puncak bersamanya. Ala-ala Anak Sekolah yang lulus-lulusan gitu gan... padahal usianya tak lagi muda emoticon-Big Grin

Spoiler for Menuju Puncak Merbabu:

Spoiler for Beautiful landscape:

Spoiler for Hati-Hati gan:

Spoiler for Hijau... Damai:


Spoiler for Di atas Awan:


Spoiler for Galeri Vandalisme:


Puas menikmati puncak Merbabu di cuaca yang cerah benderah, pukul 08.30 WIB kami memulai perjalanan turun kembali dari Puncak Triangulasi menuju Pos 2 dan sekitar pukul 10.30 rombongan menjejak kembali Pos 2 untuk leyeh-leyeh, masak-masak, istirahat dan bongkar tenda untuk persiapan turun kembali ke basecamp pendakian desa Wekas.

Sekitar pkl 12.30 setelah briefing sejenak dan do’a bersama kami memulai perjalanan turun. Jalur pendakian yang praktis hanya disajikan turunan membawa kami kembali ke basecamp sedikit lewat pukul 14.00 WIB. Setelah istirahat, bersih-bersih diri dan menyantap lahap jajanan baso dan somay yang ada disekitar Basecamp, Pkl 15.00 WIB rombongan pun kemudian duduk manis di truk carteran yang siap mengantarkan kembali ke stasiun Semarang Poncol untuk kembali bersua dengan KA Tawang Jaya.

Minggu 21 April 2013 Lewat Tengah Malam. Rombongan kembali menjejak Stasiun Pasar Senen Jakarta membawa segudang kesan indah tentang Merbabu.



" Karena di Alam Bebas, Perbedaan Warna tak lagi masalah.. Tak sama dalam pemikiran dan cara pandang menjadi lumrah.. Anti politik ataupun berafiliasi terhadap Politik tertentu tak pernah jadi soal. Ketika ia bergiat di alam bebas untuk menikmati keindahan alam ciptaan Dzat Yang Maha Besar dan turut menjaga atau melestarikan alam sebagai manifestasi rasa syukurnya.. maka sejatinya ia adalah saudara kita... "

---------------------------------------------------------------------------------
Terima Kasih Kepada :

1. ALLAH Swt atas segala kemudahan dan keberkahan yang hadir selama perjalanan.
2.Keluarga di Rumah (Orang Tua/Suami/Istri/Anak) atas restu dan kesabarannya
3.Keluarga Besar OANC atas keramahan dan inspirasi-inspirasinya
4.Mas Kendil Paydin dan Keluarga Besar APACINAL Semarang atas keramahan, jamuan dan pengawalannya yang luar biasa selama perjalanan.
5.Keluarga Besar Komunitas Pecinta Alam Warna-Warni (KPAWW)
Diubah oleh abumusyaffa 10-10-2013 08:43
0
4K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan