tendean12
TS
tendean12
Proyek rahasia Usa
Liputan6.com , Sudah jadi pengetahuan umum,
Pemerintah Amerika Serikat, lewat militer dan CIA, punya
banyak proyek rahasia, yang bahkan tak diketahui
publiknya sendiri. Menjadi subyek teori konspirasi.
Dokumen-dokumen yang belakangan terungkap ke publik
mengungkap keberadaan sejumlah proyek itu, dari yang
dirasa lucu, hingga yang berakibat mengerikan. Dari
proyek rahasia Angkatan Udara AS membuat piring
terbang supersonik hingga penelitia era Perang Dunia II
yang menghasilkan senjata pemusnah massal bom atom.
Berikut 7 proyek rahasia militer AS atau CIA yang terkuak
ke publik, yang sebagian Liputan6.com kutip dari situs
sains LiveScience:
Proyek Manhattan
Ini adalah proyek yang berujung pada kematian ratusan
ribu orang. Dimulai diam-diam pada tahun 1939, Proyek
Manhattan, menghasilkan bom atom pertama di muka
Bumi.
Riset dipimpin fisikawan Amerika Julius Robert
Oppenheimer, kendali proyek secara keseluruhan ada di
tangan Mayor Jenderal Leslie Groves dari US Army Corps
of Engineers.
Meski melibatkan 30 tempat riset dan produksi yang
berbeda, Proyek Manhattan sebagian besar proyeknya
dilaksanakan di tiga tempat rahasia: Hanford di
Washington, Los Alamos di New Mexico, dan Oak Ridge
di Tennesse --yang lokasinya dirahasiakan sampai akhir
Perang Dunia II.
Proyek Manhattan menghasilkan rancangan, produksi,
dan peledakan dari tiga bom nuklir pada 1945. Yang
pertama, menggunakan plutonium dibuat di Hanford,
dites pada 16 Juli di Situs Trinity, tes nuklir pertama
dunia, dekat Alamogordo, New Mexico. Ledakan
menciptakan awan cendawan (jamur) yang membentang
selebar 12.200 meter. Kekuatannya setara dengan 15 ribu
TNT.
Sebulan kemudian Jepang jadi lokasi uji coba. Bom
uranium disebut Little Boy diledakan pada 6 Agustus di
kota Hiroshima, Jepang. Yang ketiga, bom plutonium
disebut Fat Man , diledakan pada 9 Agustus di atas kota
Nagasaki. Sebuah tragedi di akhir Perang Dunia II yang
merenggut ratusan ribu nyawa. Dua bom di Jepang
adalah satu-satunya senjata nuklir, sampai saat ini, yang
digunakan dalam perang.
Hari ketika bom atom meledak, Oppenheimer bersorak
atas kesuksesan misinya. Namun beberapa bulan
kemudian ia menyesal bukan main. Apalagi, Pemerintah
AS menggunakan tragedi Hiroshima untuk mempercepat
perlombaan senjata nuklir dan bukan untuk menciptakan
perdamaian dunia.
Suatu hari ia bertemu Presiden Harry S. Truman di
Gedung Putih dan berkata, "Pak Presiden, aku merasa
tanganku berlumuran darah," kata dia, merujuk pada
Tragedi Hiroshima-Nagasaki, seperti dimuat Daily Mail.
Pernyataan yang membuat Truman marah dan menyebut
Oppenheimer sebagai 'ilmuwan cengeng'.
Pernyataan yang sama diucapkan Oppenheimer 20 tahun
kemudian. "Saat ini aku menjadi Kematian. Penghancur
dunia."
Operasi Paperclip
Pada September 1946, Presiden Harry Truman
memberikan izin berlangsungnya sebuah program yang
diberi nama Operasi Paperclip -- yang bertujuan
'mencuri' ilmuwan dari Nazi Jerman dan memindahkan
mereka ke AS.
Para pejabat dari Office of Strategic Services (cikal bakal
CIA) merekrut ilmuwan- ilmuwan Jerman untuk
membantu pembangunan di Negeri Paman Sam setelah
perang -- sekaligus memastikan pengetahuan ilmiah
yang berharga dan strategis tak jatuh ke tangan Uni
Soviet, serta Jerman Barat dan Jerman Timur.
Kala itu, pencapaian teknologi Jerman mengejutkan para
ilmuwan Sekutu yang ikut dengan pasukan invasi ke
Jerman pada tahun 1945.
Roket supersonik, gas syaraf, pesawat terbang jet, rudal
jelajah, teknologi stealth dan bahan lapis baja yang lebih
keras adalah beberapa teknologi terobosan yang
dikembangkan di dalam laboratorium dan pabrik Nazi,
bahkan saat Jerman hampir kalah perang.
Amerika Serikat dan Uni Soviet-lah, pada awal-awal
Perang Dingin, yang bersaing dan berpacu dengan waktu
untuk menemukan rahasia ilmiah Hitler yang belum
terungkap.
Pada Mei 1945, pasukan legiun Stalin berhasil menguasai
beberapa laboratorium penelitian atom di Institut Kaiser
Wilhelm yang terkenal di pinggiran Berlin. Ini memberi
mereka teknologi yang kemudian digunakan untuk
membangun gudang senjata nuklir Soviet.
Sementara, Salah satu ilmuwan yang direkrut adalah ahli
roket, Wernher von Braun, yang menjadi otak misi Apollo
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Dia mestinya
tak masuk kriteria karena keterkaitannya dengan Nazi.
Von Braun adalah anggota berbagai organisasi Nazi dan
memegang jabatan di pasukan khusus Nazi, SS.
Tidak lama kemudian Mayor Jenderal Hugh Knerr, wakil
panglima pada Angkatan Udara AS di Eropa menulis:
"Pendudukan lembaga ilmiah dan industri Jerman
mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan bahwa
kami sangat terbelakang dalam banyak lapangan
penelitian," demikian Liputan6.com kutip dari BBC.
"Kalau kami tidak meraih kesempatan ini untuk
menguasai alat dan otak yang mengembangkan teknologi
itu dan mempekerjakan mereka, kami akan tetap
tertinggal bertahun-tahun."
Proyek Grudge
Sementara Area 51 tak secara khusus ditujukan untuk
meneliti makhluk ekstrateresterial, Angkatan Udara AS
diam-diam menyelidiki eksistensi UFO.
Proyek Grudge, adalah program jangka pendek yang
diluncurkan pada 1949 untuk menyelidiki benda terbang
aneh, seperti piring terbang. Misi ini melanjutkan
program sebelumnya yang dinamakan Proyek Sign --
yang melaporkan pada 1949 bahwa sebagian
penampakan diduga UFO sejatinya adalah pesawat
terbang -- yang tak ada data khusus untuk menentukan
asal usulnya.
Kritik terhadap Project Grudge, bahwa program tersebut
semata-mata ditetapkan untuk menghilangkan prasangka
laporan UFO -- untuk menenangkan masyarakat -- dan
hanya sedikit penelitian aktual yang dilakukan.
Sebaliknya, banyak pula yang berkata bahwa pemerintah
pernah menutup-nutupi proyek ini dari pantauan
masyarakat umum, seperti pada awal kasus kecelakaan
di Roswell, New Mexico. Pada bulan Juli 1947, pejabat
militer mengadakan siaran pers bahwa reruntuhan telah
ditemukan dari pesawat luar angkasa asing yang jatuh,
namun kemudian menarik kembali pernyataan mereka
keesokan harinya.
Dalam bukunya, Edward J. Ruppelt, Kapten Angkatan
Udara sekaligus direktur proyek menulis, "Tak butuh
banyak waktu saat mempelajari dokumen UFO lama,
untuk melihat bahwa prosedur standar intelijen tidak
diikuti dalam Proyek Grudge. Segala sesuatu yang
dievaluasi dengan premis bahwa UFO sejatinya tak ada.
Apapun yang Anda lihat atau dengar, jangan percaya."
Setelah bubar, Proyek Grudge bermetamorfosa menjadi
"Blue Book Project" yang pada tahun 1969 resmi diakhiri
oleh pemerintah Amerika Serikat.
Area 51
Seperti halnya Segitiga Bermuda, Area 51 adalah salah
satu tempat paling misterius di muka Bumi. Banyak teori
konspirasi beredar soal lokasi pangkalan militer rahasia
AS di Nevada itu.
Ada yang menduga area 51 adalah lokasi perakitan UFO
yang jatuh, tempat penelitian alien yang tertangkap. Ada
juga yang mengira lokasi itu adalah tempat pengujian
senjata rahasia AS, termasuk senjata pengendali cuaca,
juga penelitian mesin penjelajah waktu. Bahkan, ada yang
menduga area 51 adalah markas organisasi rahasia,
Majestic 12, yang bercita-cita mendirikan pemerintahan
tunggal di dunia.
Pada Juli 2013, dokumen CIA yang status
kerahasiaannya dicabut, mengakui keberadaan Area 51
untuk pertama kalinya. Dalam dokumen disebut, situs
rahasia tersebut digunakan untuk menguji berbagai
pesawat mata-mata, termasuk U-2 -- pesawat pengintai
terkenal.
Lokasi terpencil di gurun yang mengelilingi Danau Groom
dipilih karena berdekatan dengan fasilitas pengujian
nuklir. "U-2 sangat rahasia," kata jurnalis pertahanan
Inggris, Chris Pocock, dan penulis sejarah program
pengembangan pesawat U-2 tersebut, kepada BBC .
"Mereka mencoba untuk menyembunyikan semua hal
tentang itu."
Pesawat U-2 yang dibuat untuk memata-matai Uni
Soviet dimasa perang dingin, masih diterbangkan oleh
Angkatan Udara AS hingga saat ini.
Dokumen ini mencatat bahwa pengujian pesawat U-2
pada 1950 --dengan ketinggian yang jauh lebih tinggi
daripada pesawat komersial -- menyulut "peningkatan
yang signifikan terhadap laporan benda terbang yang tak
dikenal (UFO)".
"Pada saat itu, tidak ada yang percaya penerbangan
berawak bisa terbang di atas 60.000 kaki (seperti U-2),
sehingga tidak ada yang menyangka akan melihat sebuah
benda yang begitu tinggi di langit," catatan penulis
Gregory Pedlow dan Donald Welzenbach.
Proyek MK-ULTRA
Pada tahun 1950-an, CIA meluncurkan program
superrahasia, MKULTRA. Tujuannya mencari obat atau
teknik yang bisa digunakan untuk mengendalikan pikiran
manusia. Lebih dari dua dekade selanjutnya, lembaga
intelijen itu menggunakan halusinasi, kondisi kurang tidur
ekstrem, dan alat kejut listrik sebagai upaya pencucian
otak sempurna.
Ilmuwan CIA melakukan lebih dari 149 proyek riset
sebagai bagian dari MKULTRA. Salah satunya, mereka
mengetes efektivitas LSD dalam situasi sosial tertentu
dengan cara, diam-diam membubuhkan obat di sebuah
bar di New York atau San Francisco. Atau menawarkan
heroin pada pecandu agar mereka bisa berhalusinasi.
Dihantui skandal Watergate, pada tahun 1973 Direktur
CIA, Richard Helms memerintahkan dokumen yang terkait
dengan proyek tersebut dimusnahkan. Namun, sejumlah
dokumen berhasil lolos, pada 1977 atas nama UU
Kebebasan Informasi, sebanyak 20.000 halaman dirilis.
Proyek Iceworm
Pada tahun 1960-an, Angkatan Darat AS memulai sebuah
misi rahasia untuk membangun serangkaian situs
peluncuran rudal nuklir mobile di bawah lapisan es
Greendland. Tujuannya, sebagai landasan rudal jarak
menengah untuk menyerang sasaran di dalam Uni Soviet.
Program tersebut diberi kode Project Iceworm, namun,
untuk menguji kelayakannya, Angkatan Darat
meluncurkan kedok proyek riset yang dinamakan "Camp
Century" pada 1960.
Di bawah kedok ini, insinyur membangun jaringan
bangunan bawah tanah dan terowongan, termasuk
tempat tinggal, dapur, ruang rekreasi, rumah sakit,
laboratorium, kamar pasokan, pusat komunikasi dan
pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pangkalan, yang juga dirahasiakan dari pemerintah
Denmark, beroperasi selama 7 tahun. Program itu
akhirnya dibatalkan pada 1966, akibat geseran es yang
menciptakan kondisi tak stabil. Hingga kini, sisa-sisa
Proyek Iceworm terkubur di bawah lapisan es Kutub
Utara.
Proyek 1794
Pada tahun 2012, Angkatan Udara AS mengungkap
dokumen rahasia, termasuk catatan program rahasia
pembuatan pesawat yang bentuknya meniru piring
terbang.
Program ambisius itu dinamakan Proyek 1794.
Tujuannya,membuat piring terbang yang kuat dan dapat
berfungsi untuk melakukan patroli udara. Sekaligus untuk
menembak jatuh pesawat pembom Uni Soviet.
Dalam memo tahun 1956 terungkap, pesawat ditargetkan
bisa melaju dengan kecepatan maksimal antara Mach 3
dan Mach 4, melayang di ketinggian 100.000 kaki atau
30.000 meter, dan daya jangkaunya maksimal 1.000 mil
laut.
Target lain, piring terbang itu bisa terbang di lapisan
stratosfer, dengan kecepatan 2.600 mil per jam,
kemampuan untuk take-off dan mendarat secara vertikal,
dan dikontrol dan distabilkan dengan pendorong jet.
Saking cepatnya, perjalanan New York - Miami cukup
ditempuh 24 menit.
Lalu bagaimana nasib proyek ini?
Diketahui, para insinyur telah melakukan tahap awal, lalu
membangun desain prototipe. Namun pada akhirnya
usaha mereka pupus. Proyek ini ditakdirkan gagal, meski
para ilmuwan yang terlibat yakin, mereka di jalur yang
benar.
Uji coba menunjukkan, desain piring terbang, dari kaca
mata aerodinamis, tak stabil dan tak terkendali dalam
kecepatan tinggi.
Kendala lainnya adalah soal pembiayaan, untuk
meneruskan pembangunan prototipe tersebut
membutuhkan uang sebanyak US$3,1 juta atau sekitar
US$26,6 miliar jika dibandingkan dengan nilai uang saat
ini. Sungguh jumlah yang luar biasa untuk proyek yang
belum dipastikan bakal berhasil. (Ein)


http://m.liputan6.com/news/read/7138...ek-rahasia-cia


=> kereeen..
0
2.5K
16
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan