Tragedi Asia Afrika, Minggu 22 September 2013.
"Semua terjadi begitu cepat. Tidak ada yg menyangka akan seperti ini.

Tanggal 22 September 2013.
Jam 7 pagi, handphone saya bunyi dengan cukup keras.
Lalu tidak lama saya terbangun karenanya, lalu saya liat siapa yg
menelpon saya minggu pagi itu.
Ternyata dari Pras. Yang memberitahukan bahwa sahabat kami (Almarhum)
Doni meninggal.

Singkat cerita pada akhirnya saya naik taxi dikarenakan pras yg juga
harus buru-buru kesana.
Sepanjang jalan saya menangis dan sempat supir taxinya berkata.

'Apa temen mba mabok? Atau lagi trek2an?'

Lalu saya berpikir, tidak mungkin. Saya tau sahabat yang seperti abang
saya itu tidak akan berprilaku bodoh seperti itu.

Sesampainya saya di RSCM. Saya melihat sahabat-sahabat saya, sudah
menangis tak karuan. Saya turun langsung memeluk kak Nitha. Terdengar
juga suara Ibu dari (almarhum) doni berteriak tak karuan. Sayapun tak
kuasa menahan tangisan deras.

Tidak lama almarhum Doni dipulangkan jenazahnya, akhirnya ada berita
bahwa almarhuma Sabila menyusul almarhum.

Disana juga ada Bang Rendut (Rendy pemilik mobil Accord) dan Bang
Harfis yg ada ditkp saat kejadiaan yg akhirnya menceritakan
kejadiannya.

Jadi begini kira2 ceritanya.

(almarhum) doni, (almarhuma) sabil, rully, restya rendika, yudha,
frans, kiky, rendy, dinda, audi, depam baru ada kira-kira 15 menit
nyampe disana (asia afrika-senayan) sekita pukul 5 kurang.
Sabil dan doni serta rully mau membeli jajanan otak-otak. ( didepan
mobil accord)
Sementara restya rendika, dinda tidak jauh juga dari sana.
Frans dan Kiky ada didepan mobil vios.
Tiba-tiba, Rully sudah melihat bahwa ada mobil kencang dateng DARI
ARAH SENCY. Kecepatan diperkirakan LEBIH DARI 100km/jam.
Karena saking cepatnya rully hanya bisa menghidar sedikit.
Dan dalam sekejap suasana menjadi ancur dan darah ada dimana-mana.

Perkiraan yg tertabrak duluan adalah almarhum doni, lalu sabil.
Sabil terpental cukup jauh bersama rully, dinda setelahnya yg disusul
Frans dan Kiky dan Rendika yg juga terpental.

Almarhum Doni terjatuh tepat didepan mobil accord dan vios yg juga
hancur dan AIRBAG ALTIS KELUAR(mobil pelaku). Dan almarhum meninggal
ditempat didetik itu juga.

Tidak lama sehabis menabrak, si pelaku keluar dengan bertelanjang
dada. Jelas semua berteriak, "mabok tuh orang mabok"

Dan akhirnya dipukuli masa yg ada disana dan setelah itu dibawah oleh
kantor polisi.

Lalu semua korban dibawa ke rumah sakit yg berbeda.

Sayang alamrhuma Sabila meninggal di perjalanan dikarenakan hantaman
yg keras dan ada pendarahan dalam.

5 Korban yg selamat mendapati luka berat:
Rully: Retak leher dan bengkak dari punggung hingga kaki
Rendika: Patah tulang kali
Dinda: Patah tulang dari pinggang hingga kaki
Frans: Bocor dikepala
Kiky: pelipisnya yg robek

Yang membuat kami geram adalah hingga saat ini informasi tentang
sipelaku hanyalah sebuah nama 'David' dan hal yg belom jelas dan
pasti.
Bahkan, belom ada satupun keluarga dari pelaku yg datang kepada keluarga korban.
Hanya sepucuk surat yg baru saja datang sore ini. Aneh bukan?

Polisi seperti terlalu menutup-nutupi kasus ini.

Kepolisian bukannya tugas kalian melindungi masyarakat dan memberikan ke adilan?

Kami selaku wakil dari kerabat/saudara/keluarga/sahabat dari para
korban merasa dirugikan dan tidak diberikan keadilan yg seharusnya.

Melindungi masyarakat? Apa melingdungi penjahat?

Memberi keadilan? Untuk yg sudah meninggal saja tidak diberi keadilan?
Apalagi yg masih hidup?

Jadi mohon, disini kami sebagai wakil yg merasa para korban tidak
dilakukan dengan adil. Untuk kalian yg membaca ini kami mohon minta
waktu sebentar untuk mengtweet #pray4donisabil ditwitter kalian. Atau
mengcopy link ini agar bisa dibaca orang lain.
Agar kasus ini tidak hilang begitu saja.
Kami tau bahwa masyarakat Indonesia peduli dan tidak bodoh.

Semoga bisa dijadikan pelajaran dan tidak terulang lagi.
Terimakasih."

Mari kita ga kita tegak kan Hukum di negara ini, jangan sampai uang derajat nya lebih tinggi dari Hukum!
mari kita bantu gan!
sumber: inessya.blogspot.com/2013/09/tragedi-asia-afrika-minggu-22-september.html?m=1