- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
ITB, Wisata Pendidikan Dan Sejarah
TS
sapiludin
ITB, Wisata Pendidikan Dan Sejarah
Quote:
Bandung,Kluget.com - Bagi warga Jakarta pasti sudah sangat umum untuk berwisata ke Kota Bandung di akhir pekan, terutama bagi mereka yang ingin menikmati kuliner dan belanja produk-produk fashion kreatif ala Paris van Java ini. Porsi terbesar wisata di Kota Bandung memang tumbuh di dua jenis layanan jasa/produk tersebut, selain juga diiringi dengan semakin banyaknya fasilitas hotel-hotel baru yang muncul sebagai imbas semakin tingginya tingkat kedatangan wisatawan ke Kota Kembang ini.
Diluar kedua jenis wisata tersebut, di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat ini juga banyak terdapat obyek wisata yang mempunyai nilai pendidikan dan sejarah yang tinggi. Banyak tempat atau bangunan yang pernah menjadi lokasi berlangsungnya momen penting bagi bangsa Indonesia, baik yang berupa sejarah masa lalu atau bahkan masih berlangsung hingga saat ini.
Selain gedung-gedung bersejarah seperti Gedung Merdeka, Gedung Indonesia Menggugat, Gedung Pakuan, Gedung Sate, dan lain-lain, di Bandung terdapat lokasi kampus-kampus bersejarah yang juga masih sedang menorehkan sejarahnya hingga saat ini. Salah satunya adalah Kampus ITB, kampus dimana Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia pernah bersekolah hingga mempunyai gelar Insinyur di bidang arsitektur.
Kampus ITB memiliki tempat-tempat yang menarik sebagai lokasi wisata karena mengandung unsur sejarah, seni dan teknologi. Beberapa gedung di ITB ada yang di bangun sejak jaman penjajahan Belanda di Indonesia, yaitu pada saat ITB didirikan sebagai Techniche Hooge School (THS) te Bandung tahun 1920. Perlu diketahui bahwa THS ternyata dibangun atas inisiatif usulan dari orang Indonesia, yaitu Abdul Moeis, seorang tokoh pergerakan dan sastrawan yang diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno.
Gedung Aula Barat dan Aula Timur termasuk bangunan-bangunan yang paling awal di bangun di THS. Arsitek pembangunannya adalah Henry Maclaine Pont, arsitek dari Belanda. Gedung ini dibangun dengan gaya kombinasi barat dan timur (Indonesia). Unsur barat diantaranya terlihat dari kolom-kolom bangunannya yang umum digunakan di Eropa saat itu dan juga teknologi akustik yang digunakan sudah dapat mendukung penggunaan ruangan untuk keperluan seminar atau konferensi. Dilihat dari atapnya maka akan kita temukan aksen Indonesia yang sangat kuat, karena mempunyai kemiripan dengan bangunan-bangunan tardisional Indonesia, seperti rumah gadang di Minang dan rumah adat Batak.
Tepat di tengah-tengah kampus ITB terletak suatu tugu sederhana menghadap ke arah Selatan yang mempunyai nilai sejarah setua usia ITB. Tugu ini dikenal oleh mahasiswa ITB sebagai Tugu Soekarno, presiden pertama RI yang meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret tahun 1959. Tugu ini mempunyai nilai perjuangan yang kental bagi aktivis-aktivis ITB, karena disekitar tugu ini biasanya mahasiswa berkumpul sebelum memutuskan melakukan demonstrasi menentang rejim Suharto selama 20 tahun dari tahun 1978 hingga tahun 1998. Tugu ini juga dapat digunakan sebagai jam matahari, karena diletakan pada suatu lingkaran seperti jam.
Selain itu juga terdapat situs-situs lain di ITB yang mempunyai nilai pendidikan dan teknologi yang menarik untuk dikunjungi, seperti misalnya di Plaza Widya terdapat kolam Indonesia yang menggambarkan filosofi pendidikan, yang diibaratkan seperti air yang memancar dan mengalir dan dari bumi Indonesia. Terdapat partitur Indonesia Raya pada saluran air yang terhubung ke kolam ini, yang terus mengalir tak pernah berhenti.
Masih disekitar Plaza Widya, ada juga lingkaran gaung yang dibuat menggunakan teknologi akustik, sehingga apabila kita berdiri tepat ditengah-tengahnya seakan suara yang kita keluarkan kembali bergaung ke arah kita, padahal tempatnya di ruang terbuka.
Selain tempat-tempat di atas masih banyak lokasi lain yang bisa dikunjungi di ITB seperti ruang pamer Fakultas Seni Rupa, Perpustakan ITB, Sanken Court, dan Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga)
Diluar kedua jenis wisata tersebut, di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat ini juga banyak terdapat obyek wisata yang mempunyai nilai pendidikan dan sejarah yang tinggi. Banyak tempat atau bangunan yang pernah menjadi lokasi berlangsungnya momen penting bagi bangsa Indonesia, baik yang berupa sejarah masa lalu atau bahkan masih berlangsung hingga saat ini.
Selain gedung-gedung bersejarah seperti Gedung Merdeka, Gedung Indonesia Menggugat, Gedung Pakuan, Gedung Sate, dan lain-lain, di Bandung terdapat lokasi kampus-kampus bersejarah yang juga masih sedang menorehkan sejarahnya hingga saat ini. Salah satunya adalah Kampus ITB, kampus dimana Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia pernah bersekolah hingga mempunyai gelar Insinyur di bidang arsitektur.
Kampus ITB memiliki tempat-tempat yang menarik sebagai lokasi wisata karena mengandung unsur sejarah, seni dan teknologi. Beberapa gedung di ITB ada yang di bangun sejak jaman penjajahan Belanda di Indonesia, yaitu pada saat ITB didirikan sebagai Techniche Hooge School (THS) te Bandung tahun 1920. Perlu diketahui bahwa THS ternyata dibangun atas inisiatif usulan dari orang Indonesia, yaitu Abdul Moeis, seorang tokoh pergerakan dan sastrawan yang diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno.
Gedung Aula Barat dan Aula Timur termasuk bangunan-bangunan yang paling awal di bangun di THS. Arsitek pembangunannya adalah Henry Maclaine Pont, arsitek dari Belanda. Gedung ini dibangun dengan gaya kombinasi barat dan timur (Indonesia). Unsur barat diantaranya terlihat dari kolom-kolom bangunannya yang umum digunakan di Eropa saat itu dan juga teknologi akustik yang digunakan sudah dapat mendukung penggunaan ruangan untuk keperluan seminar atau konferensi. Dilihat dari atapnya maka akan kita temukan aksen Indonesia yang sangat kuat, karena mempunyai kemiripan dengan bangunan-bangunan tardisional Indonesia, seperti rumah gadang di Minang dan rumah adat Batak.
Tepat di tengah-tengah kampus ITB terletak suatu tugu sederhana menghadap ke arah Selatan yang mempunyai nilai sejarah setua usia ITB. Tugu ini dikenal oleh mahasiswa ITB sebagai Tugu Soekarno, presiden pertama RI yang meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret tahun 1959. Tugu ini mempunyai nilai perjuangan yang kental bagi aktivis-aktivis ITB, karena disekitar tugu ini biasanya mahasiswa berkumpul sebelum memutuskan melakukan demonstrasi menentang rejim Suharto selama 20 tahun dari tahun 1978 hingga tahun 1998. Tugu ini juga dapat digunakan sebagai jam matahari, karena diletakan pada suatu lingkaran seperti jam.
Selain itu juga terdapat situs-situs lain di ITB yang mempunyai nilai pendidikan dan teknologi yang menarik untuk dikunjungi, seperti misalnya di Plaza Widya terdapat kolam Indonesia yang menggambarkan filosofi pendidikan, yang diibaratkan seperti air yang memancar dan mengalir dan dari bumi Indonesia. Terdapat partitur Indonesia Raya pada saluran air yang terhubung ke kolam ini, yang terus mengalir tak pernah berhenti.
Masih disekitar Plaza Widya, ada juga lingkaran gaung yang dibuat menggunakan teknologi akustik, sehingga apabila kita berdiri tepat ditengah-tengahnya seakan suara yang kita keluarkan kembali bergaung ke arah kita, padahal tempatnya di ruang terbuka.
Selain tempat-tempat di atas masih banyak lokasi lain yang bisa dikunjungi di ITB seperti ruang pamer Fakultas Seni Rupa, Perpustakan ITB, Sanken Court, dan Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga)
Sumber
Wisata ke bandung bukan hanya wisata ke FO saja dan Kuliner namun kita bisa wisata sejarah juga dan masih banyak lagi tempat2 dibandung yang memiliki kisah sejarah bangsa ini...
Quote:
Bila berkenan
0
2.1K
Kutip
10
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan