Quote:
Bangunan liar di sepanjang rel kereta api di Tarandam-Simpangharu-Pulau Air dibongkar PT Kereta Api Indonesia (KAI pekan depan. Bila berjalan lancar, PT KAI menargetkan awal Oktober telah mulai difungsikan jalur rel kereta api sepanjang jalan itu.
Dari 52 bangunan liar, 29 bangunan akan dibongkar sendiri pemiliknya. Artinya, ada 33 bangli lagi yang akan dibongkar PT KAI di jalur tersebut.
Vice Presiden PT KAI Divre II Sumbar, Erfianto R Chan mengatakan, pembongkaran dilakukan tim gabungan dari unsur kepolisian, Korem, Kodim, Satpol PP dan Denpom Padang.
“Kita sudah koordinasikan kepada sejumlah instansi terkait. Ini kita lakukan mengantisipasi bentrok atau hal-hal yang tidak diinginkan selama pembongkaran nanti di lapangan. Secara prinsip kita siap melakukan pembongkaran,” kata Erfianto di sela-sela gotong-royong menyambut HUT Ke-68 KA di Kantor PT KAI Divre II Sumbar, Simpangharu, kemarin.
Sebelum dilakukan pembongkaran, sebut Erfianto, tim penertiban sudah memberikan peringatan kepada pemilik bangunan. Namun begitu, masih ada pemilik bangunan tidak mengindahkannya. “Sebagai langkah tegas, kami terpaksa melakukan pembongkaran,” ujarnya.
Erfianto mengklaim semua prosedur dan tahapan dalam penertiban aset untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api tersebut telah dilakukan PT KAI. Ada tiga tahapan yang dilakukan mulai dari upaya persuasif, legitimasi, dan cara paksa.
“Kita sudah sosialisasikan pada pemilik bangunan terkait rencana tersebut. PT KAI juga telah memberikan 3 kali surat peringatan. Selama 14 hari, pemilik bangunan diminta membongkar sendiri bangunannya,” tutur Erfianto.
Setelah pembongkaran, PT KAI segera membenahi jalur rel di kawasan itu untuk difungsikan. “Di awal Oktober, kami menargetkan jalur tersebut jalur dari stasiun Simpangharu menuju Pulauair itu diujicobakan,” ungkapnya.
Napak Tilas
Untuk memeriahkan HUT KA tahun ini, PT KAI divre II Sumbar menggelar beberapa kegiatan. Di antaranya kegiatan bersih kantor dan halaman kantor PT KAI Divre II Sumbar secara bergotong royong.
Rencananya juga digelar napak tilas pada 28 September. Napak tilas pertama dilakukan dari Lubukalung menuju Kayutanam dengan lori motor. Kemudian dilanjutkan dari Kayutanam menuju Padangpanjang dengan berjalan kaki.
“Napak tilas ini dilakukan untuk menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap kereta api serta menggugah kembali rasa kecintaan masyarakat, bangga menggunakan kereta api,” sebutnya. (*)
Sumber
Kalau dioperasikan Oktober rasanya terlalu lebay deh, memangnya proyek Bandung Bondowoso apa?
Setidaknya gak ada mahosiswa yang demo di daerah ini karena gak ada yang jualan buku murah