Quote:

JAKARTA - Ketua Umum Majelis Tao Indonesia, Taosu Agung Kusumo, merasa prihatin dengan ulah sekong-sekong (pendeta Tao) yang ada saat ini. Menurut dia, mereka tidak menguasai dan tidak berpegangan pada kitab suci yang benar saat menjalankan ritual ibadah.
“Saat memandikan mayat, kitab suci yang digunakan berbeda dengan ritual pemakaman. Begitu juga saat memperingati 49 hari, 100 hari, sampai 3 tahun. Kitab sucinya beda-beda," kata Taosu Agung Kusumo di Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Selain itu, para Sekong tersebut tidak dapat menunjukkan kebenaran kitab suci yang mereka pergunakan. "Ini kan tidak benar," tandasnya.
Untuk memastikan apakah sekong-sekong tersebut gadungan atau bukan, masyarakat bisa minta diperlihatkan surat atau Kartu Rohaniwan yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama. "Masyarakat penganut Tao jangan sampai dibohongi oleh mereka," pungkasnya.
Diungkapkannya, penganut terbesar Tao saat ini tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Medan, Pontianak, dan beberapa tempat di Jabodetabek.
Oke Zone
Quote:
