Berjalannya Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan seringnya diekspose oleh media membuat masyarakat hanya mengenal program subsidi BLSM saja. Kenyataanya, Pemerintah memiliki 4 klaster untuk subsidi BBM. Salah satu program pada klaster I yang hanya sedikit masyarakat mengenal adalah program Program Keluarga Harapan (PKH).
PKH merupakan program pemberian uang tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan dengan melaksanakan kewajibannya. Persyaratan tersebut dapat berupa kehadiran di fasilitas pendidikan (misalnya bagi anak usia sekolah), ataupun kehadiran di fasilitas kesehatan (misalnya bagi anak balita, atau bagi ibu hamil).
Selain untuk memutus rantai kemiskinan, PKH memiliki tujuan khusus. Tujuan tersebut meliputi meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi Peserta PKH, meningkatkan taraf pendidikan Peserta PKH, dan meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil , ibu nifas, balita dan anak prasekolah anggota Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)/Keluarga Sangat Miskin (KSM).
Berbeda dengan BLSM yang ditujukan khusus kepada Rumah Tangga, PKH diberikan kepada keluarga. Hal ini untuk membuktikan bahwa keluarga adalah satu unit sangat relevan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
PKH diberikan kepada keluarga yang setidaknya memilikisatu kriteria diantara kriteria yang ada. Kriteria tersebut adalah memiliki ibu hamil/nifas, memiliki anak balita atau anak pra sekolah dan memiliki anak usia SD dan/atau SLTP dan/atau anak 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar.
Setelah tahun 2011 dimana PKH memiliki target sasaran sebesar Rp.1,1 juta RTSM, kini pemerintah menaikan targetnya. Hingga tahun 2014 peserta PKH ditargetkan sebesar 3 juta Keluarga Sangat Miskin.
Dengan adanya program ini setidaknya masyarakat miskin bisa terbantu kehidupannya dan tidak hanya mengacu pada BLSM.