foreverANDeverAvatar border
TS
foreverANDever
[HOT GAN!!] Kisah Penipu 'Anak Bapak Ditangkap karena Narkoba' Dikerjai Korbannya
Jakarta - Aksi tipu-tipu yang dilakukan melalui telepon dengan modus 'anak bapak ditangkap karena narkoba' rupanya masih marak. Siang tadi, seorang penipu dengan modus tersebut mencoba mencari mangsa. Untung saja, pelaku salah sasaran. Walhasil, pelaku malah dikerjai calon korbannya.

Kriiiing! Telepon Badru, wartawan sebuah televisi swasta tiba-tiba berdering, ketika ia hendak menemui Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Badru yang menerima panggilan telepon itu seketika mendengar suara anak kecil menangis dan berteriak minta tolong.

Di ujung telepon, si pelaku kemudian mencoba komunikasi dengan Badru. Si pelaku memperkenalkan diri dengan mengaku sebagai anggota kepolisian yang bertugas di satuan narkoba. Kepada Badru, si pelaku mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang pelajar yang tertangkap tangan membawa sabu seberat 0,5 gram, yang diakui penipu sebagai anak Badru.

Pelaku menelepon Badru dari nomor telepon 085206888452. Namun si penipu tidak mengetahui bahwa yang ditelepon adalah seorang wartawan yang masih lajang. Berikut percakapan Badru (B) dengan si penipu (P). Percakapan ini berlangsung selama 11 menit, langsung dihadapan Kombes Pol Rikwanto.

"Papaa...!" teriak anak kecil di ujung telepon itu.

P: Halo, Bapak saya dari kepolisian, ingin memberitahu bahwa anak Bapak kami tangkap karena di saku celananya kami temukan sabu seberat 0,5 gram. Kalau boleh saya tahu, saya bicara dengan Bapak siapa?
B: Saya Teddy, Pak
P: Iya Pak Teddy, ini saya dari kepolisian. Ingin menjelaskan bahwa anak Bapak kami tangkap karena membawa sabu, Pak. Tuntutannya sangat serius ini Pak, karena bisa dipenjara 3 sampai 5 tahun.

B: Oh iya, Pak
P: Bapak punya anak kan, Pak?
B: Iya, Pak
P: Nama anak Bapak siapa, Pak?
B: Imran, Pak
P: Imran apa Pak, nama lengkapnya?
B: Muhammad Imran, Pak
P: Iya betul Pak, Muhammad Imran ya Pak. Kalau rumah Bapak di mana, Pak?
B: Di Apartemen Kedoya, Pak.

Saat ditelepon si penipu, Badru mengaktifkan pengeras suara, sehingga didengar wartawan lain. Kemudian, wartawan lain (W) menimpali percakapan, berpura-pura sebagai ibunda Imran.

W: Aduh Papa, anak kita kenapa, Pa? Ditangkap polisi kenapa, Pa?
P: Maaf Pak, itu siapa, Pak?
B: Istri saya, Pak
P: Bapak coba tenangkan dulu istri Bapak. Jangan histeris begitu.
B: Iya, Pak
P: Pak, ini ada komandan kita dari direktorat, ingin bicara dengan Bapak.

Seorang pria lainnya (P1) kemudian berbicara, memerankan sebagai komandan dari P. Dia mengaku bernama AKP Candra. Berbeda dengan P, P1 berbicara dengan nada sedikit tenang.

P1: Pak Teddy, saya AKP Candra. Ini anak bapak kita tangkap bersama teman-temannya karena kedapatan membawa narkoba. Sebelum sampai kantor, Bapak bisa kasih jaminan. Bapak bisa transfer, karena apa, karena jabatan dan seragam saya pertaruhannya.

Ini sebelum ketahuan sama wartawan, Bapak mohon rahasiakan ini, jangan beri tahu ke siapa-siapa apalagi yang tidak berwenang.

Kemudian P mengambil alih kembali percakapan telepon itu.

P: Pak Teddy sudah jelas? Bapak siap memberikan uang jaminannya?
B: Iya, Pak. Berapa, Pak?
P: Ini uang jaminannya Rp 55 juta. Bapak bisa DP dulu sebesar Rp 25 juta, sisanya nanti diserahkan secara tunai di rumah Bapak sambil kita serahkan anak Bapak.
B: Jadi saya harus gimana, Pak?
P: Bapak punya ATM kan, Pak? Bapak transfer saja uangnya ke rekening kami. Bapak uangnya ada cash atau masih di rekening?
B: Saya adanya tunai, Pak. Saya nggak punya rekening

P: Kalau tidak ada di rekening, Bapak gunakan ATM tetangga atau saudara, nanti Bapak ganti ke tetangga uangnya yang cash nanti bapak ganti ke tetangga. Ini teleponnya jangan ditutup ya pak, sekarang Bapak ke ATM, nanti kita pandu di ATM. Kita tunggu 10 menit ya, Pak.
B: Baik Pak, saya ke ATM sekarang

Beberapa saat, suasana hening. Si penipu rupanya menunggu hingga Badru ke ATM. Namun, rupanya penipu tahu bahwa Badru sedang mengerjainya. Soalnya, belum ada satu menit, Badru sudah mengatakan bahwa dirinya sudah di ATM.

B: Halo Pak, saya sudah di ATM.
P: Bapak mengerjai saya ya, Pak? Saya tembak anak Bapak!

Tut...tut..tut...percakapan pun terputus.

akakakakakak ada ada aja ya gan orang-orang yang masih aja berkelut di dunia penipuan emoticon-Ngakak
jaman sekarang pan orang makin pinter. makin maju pola fikirnya. lebih bisa menerka mana yang bener mana yang engga.

doain aja orang2 kek begitu cepet cepet ya gan..

terserah lu dah ah cepet cepet apaan emoticon-Ngakak

sumber [url]http://news.detik..com/read/2013/09/18/175500/2362651/10/kisah-penipu-anak-bapak-ditangkap-karena-narkoba-dikerjai-korbannya[/url]

Quote:


emoticon-Ngakak
responnya khas banget ga tuh gan "saya tembak anak bapak" emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak

Quote:


abang agan keren gan emoticon-2 Jempol
untung langsung sadar kalo itu cuma penipuan.
pasti agan balik balik kerumah langsung ditanyain beberapa pertanyaan deh ama orang rumah emoticon-Ngakak
Diubah oleh foreverANDever 18-09-2013 13:31
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
4.4K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan