jkw48.Avatar border
TS
jkw48.
Pilwalkot Bogor, Bima dan Ru’yat Bersaing Ketat, Calon PDIP Kalah Lagi
Sampai Sabtu petang, 14 September 2013 masih simpang siur siapa calon Walikota Bogor yang unggul menurut hasil hitung cepat. Kerabat yang tinggal di Bogor memberi kabar “Pilwalkot dua putaran, Bima vs Ru’yat sama kuat”. Sedangkan berita dari media massa online yang sempat saya baca diantaranya:

Republika, menulis berita “Bima dan Ru’yat Saling Klaim Unggul”. Hasil hitung cepat tim Achmad Ru’yat sbb: Achmad Ru’yat-Aim (35,2%), Bima - Usmar (31,8%), Dody-Untung (15,4%), Syaiful Anwar - Muztahidin (10,5%) dan Firman Halim - Gartono (7,1%)
Detikcom, memuat berita “Pilwalkot Bogor, Ru’yat dan Bima Bersaing Ketat”. Tim Bima mengklaim menang versi hitung cepat, Bima - Usmar (34,5%) dan Ru’yat - Aim (32,9%).
Radar Bogor menulis headline “Bima - Ru’yat Klaim Menang”
Hasil resmi tentu saja menunggu hasil perhitungan KPU Kota Bogor, apakah benar Bima vs Ru’yat harus bertarung lagi di putaran kedua? Bima vs Ru’yat sebelum pilwalkot memang sudah diperkirakan akan bersaing ketat, dua pasangan calon Independen yaitu Syaiful Anwar-Muztahidin dan Firman Halim - Gartono memang sejak semula dianggap under dog, sedangkan pasangan dengan dukungan utama Golkar - PDIP, yaitu Dody - Untung sekalipun sudah dibantu kampanye oleh Jokowi -Gubernur Jakarta dan kemungkinan Capres PDIP 2014- tampaknya masih belum beruntung. Perolehan suara sekitar 15% hanya menempatkan di urutan tiga, bahkan untuk masuk putaran duapun terlalu berat.

Untuk mengingatkan para pembaca non orang Bogor siapa Bima dan Ru’yat yang tampaknya salah seorang diantara mereka diharapkan akan memimpin Kota Bogor lima tahun ke depan? Dr Bima Arya Nugraha adalah pria yang lahir dan besar di Bogor, Politisi PAN, dosen Universitas Paramadina Jakarta, lulusan Universitas Parahiyangan Bandung, Monash University dan Australian National University. Sedangkan Drh Achmad Ru’yat, saat ini masih menjabat Wakil Walikota Bogor, lahir di Serang - Banten, politisi PKS, lulusan Institut Pertanian Bogor dan Universitas Indonesia.

Selain indikasi kemungkinan munculnya Bima dan Ru’yat dalam putaran kedua pilwalkot Bogor, hasil Pemilihan Kepala Daerah di Kota Bogor dan sebelumnya di Kabupaten Bogor menunjukkan indikasi bahwa menggunakan orang terkenal seperti Jokowi sebagai vote getter belum menjamin keberhasilan seseorang calon bila calon Kepala Daerah yang didukung si vote getter kurang populer atau kurang diharapkan masyarakat pemilih.
kompas



0
1.8K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan