shuwherAvatar border
TS
shuwher
Membawa Maut di malam hari untuk pengendara lampu putih / neon
Sore Agan / Wati....

Maaf baru pertama kali bikin Thread...

Ane termasuk salah seorang biker yang sering melakukan perjalanan malam, entah di dalam kota atau ke luar kota. Paling sering di dalam kota, tentu saja. Meskipun ane juga kadang-kadang banyak gaya, kalau kata orang sunda “loba gaya”, atau mungkin sok keren, tapi ane paling benci sama pengendara yang banyak gaya. Soalnya ane nggak suka kalau orang lain lebih keren dari pada ane. Halah!! Maaf, sedang narsis.

Oke. Point-nya adalah begini … Belakangan ane merasa semakin banyak pengendara -entah mobil atau motor- yang menggunakan lampu putih di jalanan. Ane tidak tahu nama lampu tersebut, yang jelas membuat jalanan menjadi ‘terang benderang’. Ane tidak akan terlalu mempermasalahkan jika hal tersebut tidak terlalu mengganggu. Sialnya, penggunaan lampu putih tersebut sangat mengganggu bagi ane.

Anda yang menggunakan lampu putih pada kendaraannya, boleh saja tidak setuju dengan ane. Akan tetapi, begitulah kenyataannya. Lampu tersebut sangat menyilaukan bagi pengendara dari arah berlawanan, terutama pengendara motor seperti ane. Apalagi jika lampu tersebut digunakan untuk pemakaian lampu jauh, yang sialnya banyak juga digunakan oleh para pengendara. Lampu-lampu tersebut sering kali ‘telak’ mengenai mata ane dan membuat pandangan menjadi terganggu. Alhasil, sering kali ane harus menggunakan rem mendadak gara-gara orang yang menyeberang atau objek di depan ane menjadi ‘tidak terlihat’.

Jika anda sering bepergian ke pegunungan atau hutan belantara yang memang belum ada jaringan listrik, boleh lah anda gunakan lampu tersebut. Akan tetapi, ini di kota!! Lampu di mana-mana, bahkan anda masih bisa melihat objek di depan anda yang berjarak 100 meter. Jika alasan anda agar bisa melihat objek dengan jelas, lampu yang standar pun sudah cukup memberikan penerangan di jalanan. Jika alasan anda agar menarik perhatian, anda salah tempat! Jika alasan anda agar disebut keren, anda bodoh! Sebab yang menarik perhatian dan disebut keren, kendaraan anda, bukan anda! Bisa jadi, orang lain berharap bukan anda yang mengendarai kendaraan tersebut, karena anda tidak cocok dengan kendaraan tersebut.

Tentu saja, bukan tanpa alasan jika produsen kendaraan memasang lampu yang ‘standar’, karena mereka pun sudah memperkirakan dampak dari penggunaan lampu di jalanan ketika malam hari. Faktor intensitas cahaya pun sudah pasti menjadi perhitungan. Begitu juga dengan klakson, knalpot dan berbagai aksesoris lainnya. Semuanya dirancang, selain untuk keamanan dan kenyamanan pemakai, juga untuk keamanan dan kenyamanan orang lain.

Ane mendukung 100% dengan peraturan tentang kewajiban penggunaan helm standar. Ane pun salah satu ‘maniak’ helm full face. Rasanya tidak nyaman jika menggunakan helm yang half-face, apalagi yang catok, meskipun motor ane ‘cuma motor angsa’. Jika anda pernah melihat dengan mata sendiri bagaimana dua pengendara motor tabrakan, kemudian wajah mereka nyungsep ke aspal dengan kecepatan 70-80 km/jam, dan mereka masih bisa tertawa gara-gara wajah mereka ‘diselamatkan’ helm, mungkin anda akan mengikuti apa yang ane lakukan juga. Jadi, bukan hanya sekedar gaya, tapi ane juga memikirkan keselamatan diri sendiri.

Begitu pun ane sangat mendukung jika dalam hal aksesoris kendaraan, semua dibuat aturannya. Tidak boleh seseorang seenaknya pasang knalpot dengan frekuensi yang cumiakan telinga. Atau pasang lampu dengan intensitas cahaya yang menyilaukan mata melebihi kemampuannya menangkap cahaya. Selain mengganggu, juga mengancam keselamatan di jalanan.

Ane tidak bermaksud melarang untuk melakukan modifikasi atau membuat tampilan kendaraan anda menjadi lebih keren. Akan tetapi, please, sebelum anda memasang aksesoris-aksesoris tersebut, pertimbangkan juga keselamatan dan kenyamanan orang lain. Setidaknya orang lain tidak tergangggu, apalagi sampai merasa ‘terancam’ keselamatan dirinya. Terlebih lagi jangan sampai anda dikutuk orang lain dengan bermacam-macam kutukan, “mampus lu!“, “setaann!“, “mudah-mudahan dia tabrakan, biar tahu rasa!“. Jika sampai terjadi orang-orang mengutuk anda, tinggal tunggu waktu saja kutukan-kutukan tersebut menjadi kenyataan. Sebab, bagaimanapun mereka tidak akan sampai mengutuk jika tidak merasa teraniaya. Dan anda tentu sering mendengar, do’a orang teraniaya itu cepat dikabulkan.


anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
4.4K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan