Sekurangnya delapan remaja, dua di antaranya siswi SMA Negeri di Garut, nyaris ditelanjangi dan diarak ratusan warga.
Lantaran mereka diduga kerap berbuat mesum pada salah satu rumah di lingkungan Rukun RW 16 Blok 7 Perumahan Bumi Cempaka Indah (BCI) Kelurahan Lebakjaya, Karangpawitan.
Namun untungnya, mereka digerebek Rabu (11/09) malam itu, hanya digiring ke Pos Ronda dimintai keterangan, dan ditahan kartu identitasnya.
“Mereka sempat ditahan di Pos Ronda, dan rumah pengurus RW setempat kemudian pulang dijemput pihak keluarga.”
Informasi dari lapangan menunjukkan, semula penduduk setempat sangat curiga, dan kesal banyaknya remaja pria dan wanita keluar masuk rumah Riz(20) di Blok 7.
Malahan terdapat di antara remaja masih berstatus pelajar SMA kerap menginap di rumah tersebut.
Khawatir rumah tersebut dijadikan arena mesum, maka warga sepakat melakukan penggerebekan, Rabu (11/9) sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat ratusan warga menggerebek rumah itu, di dalamnya terdapat delapan remaja.
Dua pria di antaranya duduk di kursi, empat pria lainnya duduk di atas kasur busa, salah satu di antaranya tak berbaju.
Sedangkan dua remaja lainnya, perempuan juga duduk di atas kasur sama, salah satunya berpakaian seksi.
“Sebenarnya sejak lama penduduk resah pada keadaan di rumah ini, terlebih sering terdapat perempuan berseragam SMA. Sehingga kami putuskan menggerebek. Memang di rumah terdapat perempuan murid SMA di Garut. Sedangkan prianya berstatus mahasiswa,” kata Ketua RW 02, Iwan Maolana.
Urung ditelanjangi dan diarak, warga akhirnya memutuskan hanya mendata dan memintai keterangan mereka serta menahan kartu identitasnya.
Seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Ijin Mengemudi (SIM), dan Kartu Pelajar.
Khusus remaja perempuan, keduanya sempat diarak dan ditahan di Pos Hansip sambil menunggu masing-masing orang tua datang menjemput.
Seorang di antaranya mengaku warga Perumahan Suci Permai Karangpawitan, seorang lagi mengaku warga Perumahan Nusa Indah Tarogong Kidul.
Kedua remaja perempuan tersebut, kemudian sempat dievakuasi ke rumah salah seorang pengurus RW sebab khawatir terjadi hal tak diinginkan.
Lantaran, penduduk dari pelbagai arah semakin berdatangan penasaran ingin melihat langsung kedua perempuan dinilai mengotori lingkungan mereka itu.
“Setelah keduanya didata identitasnya, keduanya langsung dibolehkan pulang begitu orang tuanya datang menjemput,” kata Didin(47), warga setempat turut dalam aksi penggerebekan itu.
Pemilik rumah digerebek, Riz mengaku, salah seorang di antara kedua remaja perempuan itu sering menginap di rumahnya.
Sedangkan remaja perempuan lainnya baru kali pertama berkunjung.
“Wanita itu datang ke sini, cuma main-main saja,” kantanya, berkilah.
Riz mengaku, para remaja pria terdapat di rumahnya saat penggerebekan dilakukan warga, merupakan saudara dan teman, katanya pula.
*****
Zainul, JDH.