Salam olahraga,

“ono horgo ono rupo” ungkapan itu memang pas sebagai gambaran yang ada dalam proses transfer pemain sepakbola dunia khususnya di Benua Eropa. Walaupun tidak selamanya pemain berharga mahal akan memberikan hasil yang setimpal dengan bayaran yang sudah diterima klubnya ataupun sang pemain.

Banyak contoh pemain yang dihargai mahal saat bursa transfer tetapi gagal bersinar diklub barunya, sebagai contoh Kaka (Real Madrid), Andy Carrol (Liverpool), dan lain sebagainya. Tetapi banyak juga pemain dengan harga murah atau malah didatangkan gratis malah mampu memberikan kontribusi maksimal bagi klub barunya, Michu (Swansea), ataupun dengan harga murah semacam Diego Forlan yang dilego dari Man U ke Villareal dengan mahar 3 juta euro dan menjadi pencetak gol terbanyak serta dijual mahal ke Atletico Madrid.

Krisis ekonomi yang menerpa Eropa, berefek langsung kepada para klub-klub yang ada disana. Termasuk klub-klub di liga BBVA , Spanyol. Untuk klub macam Barcelona dan Real Madrid tentu tidak pernah masalah dalam membeli pemain dengan harga selangit, tetapi jadi masalah bagi klub dengan budget tipis seperti Real Betis contohnya, sehingga perlu memutar otak mencari pemain dengan harga murah tetapi tetap memiliki kualitas.

Selain membeli pemain yang berstatus bebas transfer, macam John Verdu dari klub lamanya Espanyol. Real Betis juga membeli pemain dengan harga yang sangat murah yang kalau dikonversi itu sama dengan martabak telor (2 telor) yang dijual didaerah saya., benar-benar harga yang murah (diluar pemain yang dibeli free transfer / Rp. 0) walau masih diatas transfer termurah yang pernah dikeluarkan untuk

Real Betis membeli pemain berusia 21 tahun, Cedric Mabwati dari klub segunda division , Numancia dengan harga hanya 1,20 Euro atau sekitar Rp. 15 ribu, sebuah harga yang sangat murah dan rekan Kompasiana pasti dapat membelinya untuk diberikan ke klub-klub di Indonesia, hanya mungkin gaji yang diatas pemain di Liga Indonesia.

Ternyata harga murah yang dikeluarkan Real Betis, tidak membuat pemain yang hanya mencetak 13 gol dari total 108 pertandingan yang dilaluinya itu minder dan gagal unjuk gigi. Winger asal Kongo yang memulai karir sepakbola Eropanya di Atletico Madrid B tahun 2008 mampu tampil menawandan menjanjikan bersama John Verdu disisi gelandang Real Betis saat kontra Real Madrid di Santiago Barnebau dipekan perdana Liga Spanyol musim 2013/2014.

Satu assistnya dimenit ke-14 ke striker Real Betis Molina mampu menghasilkan gol yang membawa timnya unggul sementara atas Real Madrid, sebelum akhirnya Karim Benzema menyamakan kedudukan 12 menit kemudia dan Madrid menutup pertandingan kemenangan melalui gol pemain baru seharga 30 juta euro Iso , 4 menit menjelang bubaran sehingga Madrid kalahkan Betis 2-1 (1-1).

Sebuah pembuktian oleh seorang pemain seharga ‘martabak telor’ kepada public sepakbola Spanyol dan mungkin dunia karena memang laga Madrid dan Betis disiarkan di TV Swasta negeri ini. Sekali lagi harga murah tidak menutupi kualitas yang dimiliki oleh seorang pemain, dengan latihan keras, semangat, fokus dan mengikuti arahan sang pelatih Pepe Mel , Cedric Mabwati mungkin akan menjadi seorang winger yang handal dan akan menjadi pemain kunci dipertandingan berikutnya.

Good luck Bro Cedric Mabwati, sukses selalu dan semoga menjadi pemain kunci di Real Betis!

Dunia sepakbola memang tidak pernah habis menyajikan cerita perjuangan dilapangan hijau dalam meraih kesuksesan dan kejayaan.


Salam olahraga,





sumber: http://olahraga.kompasiana.com/bola/...or-586203.html